#2

37 2 2
                                    


Brak!

Yunna hampir terjengkang karena kaget dengan kejutan tiba- tiba. Ini bukan kejutan ulang tuhun yang manis, tapi gebrakan keras mejanya.Seorang lelaki dengan tampang serius dan garangnya yang siap menyemburkan kemurkaannya.

Reisya.

"ada apa Reisya disini, ngapain dia menggebrak mejaku?" Batin Yunna tetap diam seolah tanpa bergeming.

Semua teman- teman kelas Yunna sontak menoleh ke arah suara, melihat dua orang lawan jenis yang saling tatap. Satunya menatap sengit dan satunya menatap biasa.

" apa maksudmu, mengusik hidupku? " tanya Reisya sarkas sambil mencoba menahan amarahnya pada gadis yang ditatapnya.

" hah? Apa aku tidak salah dengar? Mengusik, katamu? " tanya Yunna heran dengan tatapan polos.

" iya, kau mengambil barangku. Kalau bukan kau, siapa lagi? Itu namanya mengusik hidupku  " tuduh Reisya dengan senyum meremehkan.

" ho? Maksudmu aku mengambil barangmu? Apa tak salah kau menuduh orang? " kata Yunna mencoba menahan amarah karena tuduhan lelaki yang pernah mengusik relung hatinya.

Sungguh ia tak ingin bermain api atau bertengkar dengan Reisya, karena baginya itu sama aja sia- sia. Semua yang dituduhkan Reisya terlalu tidak logis dan tidak masuk akal.

Dirinya telah tau diri bahwa Reisya sama sekali tidak tertarik dengannya. Wajah biasa, jiwa otaku, dan otak biasa- biasa.

Apa yang perlu dibanggakan darinya untuk disandingkan dengan seorang Fai Reisya yang memiliki sejuta pesona ralat ' Menurutnya '.

Memang tak sedikit gadis- gadia di sekolahnya menyukai Reisya, Yunna tau itu. Bahkan tanpa diperingatipun ia akan mundur secara teratur tanpa mengungkapkan perasaannya dan hanya menyukai dalam diam.

Flashback.
Suatu hari, Yunna mengujungi temannya, Sefi. Ia sebenarnya juga telah berteman juga dengan teman sekelas Sefi, namanya Alenka.

Ketika itulah ia menemukan sebuah buku dan kartu pelajar milik Reisya disalah satu meja kelas Khusus. Tanpa sadar Yunna melihat kartu pelajar Reisya tanpa menyentuhnya.

" kartu pelajar dan buku Reisya? Kenapa disini? Ah, biarin daripada aku dikira mencurinya. " batin Yunna , kemudian meninggalkan kelas Khusus karena menyadari Sefi dan Alenka tidak berada dikelas.

Sedangkan beberapa saat setelah itu,
Reisya sibuk mencari kartu pelajarnya, seingatnya tadi ia menaruh bersama bukunya diatas meja yang biasa ia pakai.

Ketika ia menanyakan pada teman- tema sekelasnya, merekapun menjawab ' tidak tau'. Ingin rasanya Reisya memarahi dan menghukum siapapun yang mengambil barangnya.

Kemaren, buku gambarnya hilang.

Sekarang , kartu pelajarnya.

Kesialan apa yang menimpanya lagi.

Ketika itu, ia ingat seorang gadis yang sering bersama teman sekelasnya, Sefi dan Alenka.

Belakangan ini ia temui sedang bersama bahkan gadis itu tak segan- segan mengujungi kelasnya.

Ia melihat tulisan yang tertera di name tag di seragam gadi itu.

Baragami Yunna.
" I found U " bisik Reisya tersenyum licik.

Flashback end.

.
.
.

Ternyata sudah banyak  yg baca. Terimakasih sudah membaca, maafkeun lama + absurd ceritanya

MY First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang