#5

6 1 5
                                    

Aku mencoba tidak perduli apapun yang kamu lakukan, mungkin ini yang terbaik untuk kamu, dia, terutama aku.
.
.
.
.

Sejak konflik dengan Reisya mereda, dan Yuuna yang akhirnya bisa membalas Desy.

Yah, Yuuna tidak segan- segan mengancam Desy dengan membongkar rahasia Desy. Sebenarnya dari awal Desy sudah kalah dengan Yuuna karena Yuuna memegang rahasia Desy ' yang mengaku sebagai pacar Reisya'

orang macam Desy pasti cuma dimanfaatkan Reisya untuk menyingkirkannya dengan berpura- pura menjadi pacar. Itulah yang Yuuna tau ketika Feni, teman sebangku Desy yang mencoba membela Desy.

'Efek cinta memang bikin orang bego'


Sekarang Yuuna dibonceng sama seorang yang tentu saja bukan Reisya. Membuat sebagian teman- teman satu sekolah Yuuna yang mengenal Yuuna bisik - bisik.

" eh, itu bukannya Yuuna? "

" bukannya dia suka sama Reisya? "

" bagus, tuh saingan kita berkurang. "

Memang sebelumnya Yuuna bukan gadis yang banyak dikenal di antara murid disekolahnya, bahkan keberadaan Yuuna terkadang dianggap tidak penting karena Yuuna sebenarnya lebih suka menyingkir menghabiskan waktunya dengan membaca komik.

" terimakasih, Qi. Nanti jangan lupa jemput. " kata Yuuna turun dari sepeda montor, melepas helm kemudian tersenyum manis pada lelaki dihadapannya.

Yuuna telah merubah penampilannya, rambutnya yg biasanya tidak begitu di tata rapi kini rapi bahkan wangi.

Tidak hanya itu, badannya yang kelihatan biasa aja, sebelumnya Yuuna terlihat membungkuk dan selalu berjalan menunduk kini Berjalan percaya diri, tubuhnya terlihat ideal dan menarik.

" apa, sih yang enggak buat kamu. Heheheh " kekeh Hasqi mengelus kepala Yuuna.

" ih, jangan pegang- pegang. Aku tidak suka disentuh. " gerutu Yuuna melengos dan mengerucutkan mulutnya.

" aduh, kamu manis sekali. " senyum tampan Hasqi menempelkan permen lolipop dibibir Yuuna seolah gemas dengan tingkah Yuuna.

Yuuna mengemut permen lolipop, pura- pura mengambek.

" udah, ya. Jangan ngambek, ya. Nanti telat kamu. " ucap Hasqi mengambil lolipop Yuuna.
.
.
.

Seperti biasa yang selalu Yuuna lakukan ketika jam istirahat yaitu berjalan ke kantin sambil membawa komik.

Langkah percaya diri, rambut wangi digerai sukses membuat sebagian cowo terusik da berpaling.

" hmm, enaknya makan apa. Ya? " gumam Yuuna melewati kios kantin yang tersedia di kantin. Sudah biasa ia makan sendiri.

Tiba- tiba tangannya ditarik membuat langkahnya terhenti, Yuuna memutar kepalanya sedikit dan melirik kearah tangannya kemudian beralih ke siapa yang pemilik tangan itu.

Matanya melebar sekilas namun kembali seperti semula seolah malas melihat objeknya.

" mau apa lu, lepasin tangan gue. Najis. " desis Yuuna mencoba melepas tangannya.

" kalau gue gak mau, gimana? " ucap seorang itu justru menarik membuat Yuuna hampir mendekatinya namun sebelum itu terjadi, tonjokan perut membuat cekalannya terlepas.

" gue gak sudi berhadapan sama limbah pabrik atau kerabat kecoak macam lu. " ucap Yuuna kasar kemudian berjalan cepat meninggalkan kantin.

" cih, jd gak mood makan di kantin. " decih Yuuna sambil menyeka air matanya yang hampir jatuh dari mata indahnya.

Akhirnya Yuuna memutuskan membeli makanan kotakan di koperasi lalu berjalan menuju tempatnya yang dulu jadi tempat persembunyiannya, atap sekolah.

.....
Ada yang penasaran kemana permen lolipopnya?
//pertanyaan g penting heheheh

MY First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang