#6

4 1 8
                                    

Trus dia itu siapa?
.
.
.

Reisya duduk di kursi panjang depan kelasnya dengan hati dongkol.

" hoi, bro masih pagi wajah kok sepet amat. " ledek Wily teman sekelas Reisya.

" bukan urusan lu. " ucap Reisya mencoba acuh.

" hoi, gue lihat siapa, cewe yang lu todong ambil kartu pelajar lu. Siapa?,  gue kok lupa. "

" napa lu tanya, cewe itu? " lirik Reisya.

" dia ternyata jadi cantik, cuy. Nyesel gue gak nembak dia. Kan, bisa jd selingkuhan ke 2 gue. " gumam Wily pura- pura serius sambil mengusap dagunya.

" ngawur, dia milik gue! " desis Reisya.

" pala lu, milik lu. Kalau milik lu seharusnya gue gak lihat dia deket sama cowo lain. " ucap Wily menjitak kepala Reisya, dia merasa temannya ini mungkin mengalami halusinasi atau kesurupan.

" Rey, kamu tadi lihat amel ga? "

Kedatangan seorang cewe yang tiba- tiba mengagetkan kedua orang yang sedang ngobrol.

" gak tau, say. " jawab Reisya.

" Rey, pokoknya kamu harus minta maaf sama Yuuna, soalnya yang kartu pelajarmu tuh aku pinjam karena kita harus update data buat pinjam buku diperpus. Kan, sebelumnya sudah ada pemberitahuan." ucap Alfi sambil berkacak pinggang.

" cih, iya iya. " Reisya hanya merespon malas kemudian pergi meninggalkan Alfi dan Wily.

" huh, kenapa aku bisa jadi pacar dia, ya? " gumam Alfi kesal sambil menatap jauh Reisya.

.
.
.
Yuuna habis membaca buku di perpustakaan dan berniat menuju kelas.

Tring~

Hp Yuuna tiba- tiba berbunyi tanda ada pesan masuk membuatnya berhenti melangkah, dan duduk di tempat duduk yang terletak tak jauh dari perpustakaan

Hasqi
Yun, kamu pulang jam berapa?

Yuuna
aku pulang jam 16.00, qi.

Hasqi
kamu tidak diganggu sama 'titisan limbad'itu, kan? 

Yuuna mengulum tersenyum kecil sambil mengetik jawaban pesan Hasqi.

Yuuna
Titisan limbad apa sih, Qi? Wkwkwk

Hasqi
pura2 g' tau, ya -.-

Bayangan hitam membuat Yuuna seketika berhenti mengetik dilayar hp nya.

Reisya?

"Yuuna. "

" mau apa lu?! " Yuuna memalingkan wajahnya seolah tidak mau melihat wajah lawan bicaranya.

" yang nganterin lu itu pacar lu? " tanya Reisya.

" hah? "

" jawab! " Reisya memegang pundak Yuuna paksa.

" sok tau. "

" trus siapa dia? "

" bukan urusan lu! " ucap Yuuna mencoba meninggalkan Reisya.

" lu milik gue, Yuuna. " ucap Reisya hampir seperti sebuah bisikan.

" gue bukan milik lu, meskipun seandainya gue pacar lu tapi tidak akan menjadi milik lu. " ternyata Yuuna mendengar perkataan  Reisya tapi kalimat itu hanya ia ucapkan dalam hati.

.............
Drama picisan eps ini selesai, sampai jumpa dieps selanjutnya. Terimakasih sudah membaca. 👍

MY First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang