Chapter 5

8 6 0
                                    

Rasa persahabatan itu masih tetap ada sekalipun raganya telah mati.
~~~~~

Setelah kejadian kemarin, gina sadar bahwa kakak-kakaknya dalam jangkauan cabe-cabean.

Gina benci ambar dkk. Dulu gina pernah berteman dengan Ambar namun karena Ambar adalah sosok yang selalu mengandalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau dan juga karena suatu alasan, ayahnya melarang gina untuk berteman dengannya.
Nama asli Ambar adalah Ambarwati susetya .

Gina mengenal Ambar ketika mereka masih dibangku sekolah dasar. Awalnya pertemanan mereka baik-baik saja tapi semuanya berubah setelah Ambar mencelakai teman kecilnya Rachelia Anggraeni tepat dihadapan gina, terlebih itu membuat Rachel melinggalkan dia untuk selama-lamanya. Sampai saat ini gina masih ingat kejadian itu. Kejadian dimana gina hanya bisa diam dan tak mampu melakukan apapun ketika sahabatnya celaka.

Hingga saat ini gina dan keluarga dari Rachel belum menerima permintaan maaf-an dari keluarga Ambar maupun Ambar sendiri, hal itu membuat gina semakin membenci Ambar karena hingga saat ini Rachel masih selalu menghantuinya. Meskipun Rachel selalu menghantuinya gina masih sering ziarah ke makamnya meski hanya untuk sekedar mengobrol dengannya.

Seperti sekarang gina sedang berada didepan makamnya bersama dengan kevan. Sepulang sekolah dia langsung menuju pemakaman.

"Chel sorry gue belum bisa buat Ambar minta maaf sama lo, gue nyesel chel andai aja saat itu gue bisa nolongin Lo pasti Lo masih sama kita."kevan merangkul gina untuk menguatkan gina.

"Gue kangen sama Lo, gue kangen semua tentang lo, ketawa Lo ,kejahilan lo,intinya semua tentang lo gue kangen itu. Lo boleh ko hantui gue,karena dengan itu gue bisa liat gimana keadaan lo"nggak terasa air mata gina mengalir.

"Gue bakal jaga amanat Lo dulu, gue bakal jaga dia meskipun nyawa gue taruhannya"ucapnya sambil menatapi batu nisan sahabatnya.

"Temuin gue pliss,gue mohon"

"Dek pulang yuk udah sore ntar nyokap nyariin"ajak kevan.

"Lo duluan aja ke mobil gue nyusul,janji deh cuma sebentar"kevan mengangguk lalu pergi menuju mobilnya berada.

"Hmm chel padahal gue masih kangen lo, tapi kak kevan ngajak gue pulang. Sorry ya gue nggak bisa lama-lama kapan-kapan gue kesini lagi bawa bunga yang lo sukai"gina berdiri tetapi pandangannya masih mengarah ke batu nisan itu.

"Gue balik chel"ucapnya lalu pergi dari makam sahabatnya.

Skipp

"Ayok kak pulang"ajak gina.
"Hmm"

Didalam mobil gina hanya bisa diam mengingat kejadian yang baru saja dia liat.
Dia siapa?.tutur batinnya.

Back

Gina masih berjalan menuju mobilnya berada tetapi mata manangkap sosok yang dia kenali, membuat dia berhenti.
Satria. Gina yakin dia adalah satria. Tapi ngapain dia dipemakaman,pertanyaan itu muncul dalam benak gina. Saat kebetulan satria hendak pergi saat itu juga gina melangkah menuju makam tempat satria berziarah.

Ameliya Nadia Putri aurora.
Nama itu yang tertulis di atas nisan tersebut.
Dia siapa?gina bertanya dalam hatinya. Entahlah hanya satria yang dapat menjawab pertanyaannya. Kalaupun kakaknya tau siapa 'dia' mereka tidak akan memberitaunya. Cari tau sendiri ribet ngeluarin banyak waktu lagi pula dia harus mengikuti kemanapun satria pergi kecuali toilet dan rumahnya.

"Dek oyy bengong aja Lo kesambet Lo"gina tersentak dari lamunannya.

"Open your mind before open your mount. Kalau mau ngomong mikir dulu kejadian beneran gimana Lo jugakan yang repot"tutur gina penuh penekanan.

"Yaelah nggak usah diteken juga perkataannya,sorry"

"Dah sampai turun"gina terbengong selama itulah dia melamun.gue bakat ngelamun kayaknya.

~~~~~~~
Hai guys gimana?
Garing ?pemula
Jangan lupa vote and coment.
See you next chapter👋.

only and for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang