"Dek,, lo nggak apa-apa kan?" seseorang bersepatu putih converse menghampirinya.
"Aduh mampus Kakel yang nyamperin, harusnya gue tadi kaga tereak, ndongak, nggak, ndongak, nggak, ndongak ae lah bodo amat" fikir Iza berkali-kali.
"Eh iy kak, maaf eh maaf ya kak,, hehe" jawab Iza dengan penuh salah tingkah. Saat ia mendongakkan kepalanya ternyata itu adalah Alzena kakak kelas yang lumayan ganteng, famous, dan pastinya pintar di SMAnya.
"Kok jadi lo sih yang minta maaf seharusnya gue dong yang ngomong gitu, yaudah dek sory ya.." kata laki-laki bertubuh tinggi itu.
"Dihhh MODUS LU MAH ZENN,, cepetan gih balik" terdengar dari tengah lapangan teman-temannya sudah menunggunya.
"IYE NI GUE MAU BALIKKK,, ya udah ya dek,, sory ya heheee" lanjutnya dan segera berlari ke lapangan.
Nampak dari wajah Iza mucul warna yang tak biasa dari kedua pipinya. Iza malu dan salah tingkah di depan kakak kelasnya itu. "Iya kak" jawabnya pelan.
"Ngomong sama siapa lu,, orangnya udh keburu balik lapangan tu Za sana susulin tu lumayan,, ganteng? Iya, pinter? Juga iya,, gih sana gebet tu" goda Karin kepada Iza sambil tertawa.
"APAAN SI LU CURUT" jawab Iza kesal.
****
Akhirnya bu Ifah masuk kembali ke dalam kelas, pembelajaran pun kembali seperti semula. Kelas hening, tanpa ada pembicaraan ringan antara satu bangku dan yang pastinya tidak ada lagi yang berani mengekang bu Ifah.
"Teng teng teng" bel istirahat berbunyi.
"Baik anak-anak silahkan istirahat" ucap bu Ifah.Akhirnya para murid pun berhamburan keluar kelas. Istirahat adalah waktu berharga milik merekaz walaupun hanya 15 menit mereka senang bisa keluar dari penjara macan itu.
"Kuy Za kantin" ajak Karin.
"Ga ah mager banget nih guee,, titip aja de" jawab Iza.
"Dih malesss, mending gue juga menetap disini ae bareng lu Za,, daripada ke kantin tanpa temen, malu gue pernah ngatain si Tissa tu. Ntar kalo gue dikatain balik gimanaa,, ga kasian lu?"
"Ah banyak alesan lu,, ya udah gih kuy kantin" akhinya jawaban yang ditunggu Karin setelah berpikir keras mencari alasan agar Iza mau ke kantin terjawab.
"YUKSS, nah gitu dong baru namanya Iza kaga mageran" jawab Karin semangat.
Sesampainya di kantin mereka langsung membeli menu andalan mereka yaitu bakso dan air mineral. "Kayak biasanya ya kang,, bakso sma air mineralnya dua" kata iza kepada kang maman. "Oke neng siap!!" Jawab kang maman.
Setelah menunggu beberapa saat bakso sudah selesai dihidangkan dan Iza pergi ke tempat duduk yang telah dipilih Karin.
"Makasih ya kang,, EH EH EH ADUH YAHHH KUAHNYA TUMPAH, BASAH KAN BAJU GUE!!" Ternyata ada seseorang yang tidak sengaja menyenggol bahu Iza dan akhirnya kuah bakso tersebut tumpah ke seragamnya.
"Nengg ngga apa-apa kan? Sini kang maman bantuin,, ini di lap dulu bajunya" kata kang maman sambil memberikan tissue kepada Iza.
"IZAAA lu gapapa kan?? Sumpah deh siapa sih yang berani nyenggol bahu lo, sampai seragam lo kesiram kuah kayak gini" tanya karin seraya membantu Iza membersihkan sisa kotoran di seragam Iza.
Iza terlalu sibuk membersihkan diringa dan tidak sadar bahwa ada 3 orang yang mengelilinginya, Karin, Kang maman, dan Alzena. "Hah kak Alzena? Udah de pura-pura ngga tau aja" batinnya dalam hati.
"Loh kak kok lo disini sih? Jangan-jangan lo juga ya yang nyenggol bahu Iza?" Ternyata Karin sadar atas keberadaan Alzena disitu.
"Udah-udah ayo pergi aja Rin, kang maman minta maaf ya bsk janji deh Iza ganti uang buat piring yang pecah" mohon Iza.
"Udah ga usah diganti aja neng, ngga apa-apa. Namanya kecelakaan mau besar ataupun kecil kan ngga ada yang tahu kapan" jawab kang maman.
"Maaf ya kang sekali lagi, udah ayo Rin anterin gue ke toilet sama ambilin seragam ganti punya gue di kelas" minta Iza kepada karin.
Karin pergi ke kelas dan Iza pergi ke toilet. Di peejalanan ke toilet ada seseorang yang mengikutinya. Dan benar tenyata itu adalah kak Alzena. Maksud Alzena datang adalah untuk meminta maaf.
"Kak Alzena? Kok disini kelas kakak kan tadi belok ke kanan sebelum toilet"
"Maaf ya dek,, sekali lagi. Mana tadi gue udah ngenain lo bola, sekarang numpahin kuah bakso di seragam lo,, sory ya dek" pinta Alzena.
"Iya kak nggak apa-apa kok. Kan tadi kang Maman juga udh bilang kecelakaan nggak bisa dihindari dan nggak ada yang tahu juga kan,,, hehe" jawab Iza
"Ya udah de kalo gitu, sebagai permintaan maaf gue ni pake aja sweater gue kalo lo mau" ternyata tanpa Iza sadari lagi kakak kelasnya itu sudah membawakan sweater untuknya. "Dipakai ya,, duluan gue mau balik ke kelas. Oiya duit piring bakso biar gue yang ganti, lo tenang aja.." lanjut Alzena. Iza mengangguk.
Ternyata Karin sudah ada di depan toilet, ia menganga melihat kakak kelasnya itu memberikan sweater kepada teman sebangkunya sejak kelas X.
"Ngapain disitu aja lu curut? Mana gih seragam gue" pinta Iza dengan tangan sebelahnya berusaha menyembunyikan sweater tadi.
"Nih Za,, gue gak baru mimpi kan? Tabok gue deh coba"
"Plakk,," tapuk Iza dengan keras
"SAKIT WOE, WAGILAK GUE NGGAK MIMPII" ucapnya masih belum percaya.
Pada saat pembelajaran berikutnya ia memakai sweater yang diberikan Alzena kepadanya. Banyak pertanyaan dari teman-temannya mengenai sweater itu, dan sepanjang perjalanannya tadi setelah selesai ganti dari toilet ia juga menjadi perhatian oleh kakak-kakak kelasnya. Mungkin mereka thu bahwa baju hangat berwarna abu-abu tersebut milik Alzena. Sebenarnya ia terpaksa menggunakan sweater tersebut karena baju ganti yang dibawanya terlalu ketat saat dikenakan.
"Klo ngga terpaksa ngga bakalan deh gue pake ni sweater" ucapnya pelan, dan lagi-lagi Karin mendengarnya.
"Udah de Za santai aja, ngga usah tegang gitu kali,, lagian dia kan yang ngasih bukan lo yang minta? Ya ngga?"
"Hmm" jawab iza mendengus.
****
Bel sekolah berbunyi, itu tandanya sekolah telah usai. Iza membereskan buku-bukunya dan bergegas menuju kos annya.
"Udah ya Rin gue duluan" ucap Iza
"Oke Za ati-ati yakin ni ga mau bareng gue aja?" Tawar Karin. Iza tersenyum dan menggeleng itu tandanya tawaran Karin tidak diterima.
Iza menunggu bis di halte depan sekolahnya dan ia tersadar kalau ia masih mengenakan sweater abu-abu itu. Nyaman rasanya, hangat, dan wangi khas parfum kakak kelasnya itu sangat melekat di sweater itu.
"Heyy" terdengar suara yang tak asing berada di belakangnya.
****
TUNGGUIN KELANJUTANNYA YA
AUTHOR NULIS CUMA KALO MOOD DOANG JADI HARAP BERSABAR.
KALO BARU RAJIN NGGAK ADA SEMINGGU UDAH NGEUPLOAD LAGI, TAPI KALO NGGAK YA BERSABAR AJA
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yang Selalu Ada(?)
Teen Fiction"Es cincau ada ngga? yang manis, bikin adem juga,, hehehe" jawab Iza nyleneh. "LAH MALAH CURHAT. dah serah ntar makan aja apa yang gue pesen de cape gue ngomong sama elo Za" Jawab Karin kesal.