erte 5

16 3 0
                                    

sesampainya di rumah ia langsung membuka buku yang habis dibelinya itu. ia asal membuka halamannya dan ia mememukan sebuah puisi yang berjudul "sajak-sajak kecil tentang cinta" lalu dibacalahnya satu persatu dalam hati.

sajak kecil tentang cinta

mencintai angin, harus menjadi siut

mencintai air, harus menjadi ricik

mencintai gunung, harus menjadi terjal

mencintai api, harus menjadi jilat

'hah kaga ngarti gue jadi jilat apaan et dah, lanjut aja de' bisiknya

mencintai cakrawala, harus menebas jarak

'LDR itu mah, eh ga tau deng' katanya sambil nyengir dan menggaruk kepala yang tidak gatal. dan setelah itu ia membaca kalimat terakhir dari puisi itu.

mencintaimu harus menjadi aku

'hiyahiyahiiyahiya jiwa bucinku meraung-raung'

"udah lah lagian kaga bakal ngerti juga ni buku maksudnye apaan" kesalnya sambil menutup buku itu.

Dert dert
KarinUcup calling

Diambilah handphone kesayangannya itu dan mengangkat telepon dari karin.

'IZAAAA GUE MAU CERITAAAA'

"allahu bisa auto rusak ni kuping" katanya sambil memindahkan handphone dari telinga kanan ke telinga kirinya.

"assalamualaikum jangan"
'hehe iya lupa, assalamualaikum za'
"waalaikum salam nah gitu dong sekarang ngomong pelan-pelan jangan ngegas auto somplak ntar ni kuping dasar!"
'ya maap, abisnya exited banget ni gue mau cerita'
"to the point please!"
'sabar kek, jadi-'
"cepetan e lahhh"

'HIH SABARRR, DAH NI TADI PAS GUE PULANG NGANTERIN ANDA SAMPE RUMAH GUE KETEMU KAK ALZEN DIDEKET RUMAH LU, kayaknya sih pindahan gitu'

"dasar halu, kamu aja tadi pas nganterin ke rumah ngga liat, padahal lo juga kalo pulang nganterin gue juga lewat jalan yang sama mikirlahh"

'ngga zaa tadi gue lewat yang jalan satunya, buka ngelewatin jalan yang tdi, tadi gue mampir supermarket dulu beli minum'

"ohh, terus apa hubungannya sama gue?"

Drt drt

'eh eh lu dapet chat noh dah ya gueatiin bai, sekilas info tyda jelas darikuh, tapi sapa tau lu peka, sekian terimakasi wassalamualaikum warahmatullah wabarokatu'

"waalaikum salam"

'oiya Za belajar make up dong, sayang lo cantik-cantik gabisa make up' lanjut karin sambil menutup teleponnya

"dasar bocah"

Lalu Iza membuka notifikasi tadi dan ia mendapatkan pesan dari ardi.

Ardikakeludahgituaja.
Za ini gue Ardi,
Bisa ketemuan ngga besok di event
sekolah gue?

Demi apapun Iza menganga lebar melihat pesan itu, jantungnya berdetak cepat. Entah rasa yang dulu ada mungkin kembali lagi.

"ngga nggak za ngga mungkin, udah santai besok ketemu biasa aja jangan salting oke." kata Iza sambil menenangkan dirinya.

"jam berapa" katanya sambil mengetikkan di keyboard hpnya.

Gabriellaiza
Jam berapa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Yang Selalu Ada(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang