Dia Yang Selalu Ada(?)

Entah mengapa

Sesampainya dirumah, Karin langsung berpamitan kepada ibu Iza mengingat hari sudah semakin sore.

"Udah ya tante, maaf Iza tadi Karin culik hehehe, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,, hati-hati di jalan,, salam buat mama" jawab Lina. Melihat anaknya yang nampak berbungah Lian bergedek ngeri dan langsung bertanya

"Kamu kenapa sih Za? Kok ibu liat kayak baru seneng, ketawa sendiri, senyum sendiri,, awas jangan sampe diliat tetangga nanti dikira kurang setengah ons lagi otaknya"

"Hehehe jangan gitu ding bu, dikira anakmu ini gilaa apaa,, Gila sihh.. Gila karena cinta, hahahahahaha ngga deng bu" jawab Iza sambil tertawa

"Hayooo,, siapa lagi nich? Yang ngasih sweater ya?"

"Dihh bukan lah bu, itu yang sweater kalau Iza ga terpaksa pakai karena baju ganti Iza waktu itu kekecilan, Iza ngga akan ngambil sweaternya"

"Iya iya,, ya udah de kalo gitu ibu ngga maksa, lagian siapa juga si yang ngga kepo sama kisahnya anak muda jaman sekarang."

"Ihh ibu ma gitu,,"

"Ngga kok Za, sini udah makan belum? Bibi udah masak tadi sama Ibu waktu kamu pergi" ujar Lina sambik menuju meja makan.

"Hehe tadi udah bu je keepci tapi minum doang duitnya ga cukup buat belu makan, habis beli novel hehe" jawab Iza malu-malu.

"Yaudah sini makan bareng ibu, oiya Iza ngga usah kerja lagi ya,, kan udah tinggal sama ibu, ya za.." pinta ibu

"Oke bu.." jawab Iza, lalu mereka berdua makan diruang makan. Pada saat mereka makan raut wajah Iza berubah entah kenapa. Tiba-tiba ia ingin sekali bercerita pada ibunya tentang sesuatu yang tidak seperti biasa ia rasakan. Sebenarnya di sekolah tadi, sebelum karin menjumpainya saat sampai di sekolah, teman-temannya sempat merencanakan akan pergi kemana, tapi ia dia tak diacuhkan. Saat mencoba bertanya 'mau pergi kemana' ia sama sekali tidak dipedulikan. Maka dari itu ia mengajak Karin untuk pergi sendiri ke toko buku. Entah kenapa saat itu ia menjadi seorang yang telalu terbawa perasaan, atau mungkin karena ia sedang 'pms' menjadi baperan gitu. Lalu dia bertanya pada ibunya di sela-sela makan.

"Bu Iza tu ngga penting ya?" Tanya Iza. Ibunya hampir tersedak saat mendengar ucapan anaknya itu.

"Huuk huuk kenapa sayang? Penting gimana? Kalau buat ibu sih penting karena kamu anak ibu" jawab Lina.

"Ya gitu cuma nanya aja kok bu hehehe," kata Iza sambil meringis.

"Udah nggak usah mikir aneh-aneh kamu, ayo dilanjutin makannya"

"Iya bu" jawab Iza sambil melanjutkan makannya.

****

Malamnya saat Iza akan pergi tidur, ia mendapati telepon genggamnya bergetar dan membukanya. Ternyata ada pesan dari Karin yang masuk

KarinGuajePoll
P

P

P

P

Gabriellaiza
Berisik WOE! Apaan udh ngantuk guee

Cepetan mau ngomong apa?

KarinGuajepoll
Sabar kek, signalnya coy gila si,,
Lu ngga papa kan?

Gabriellaiza
Ngga papa gimana? Gue ngga kenapa-napa ko sehat walafiat ni,,

'Ni kenapa si nanya gaje begini, dasar gabut banget dah tu bocah' batin Iza