SECHAN FANFICTION ✔

My Mine

TYPO MY TYPE_

Izinkan kali ini saja aku merasakan cinta yang sama seperti yang kau berikan padanya. Selanjutnya aku berjanji akan meninggalkan kalian.-Oh Sehun

🌹🌹🌹

Sore itu indah, dengan lukisan langit yang mulai berubah warna. Pemuda itu di sana menanti seseorang. Hampir satu jam ia habiskan untuk menunggu, ia tidak merasa lelah anehnya. Dia menikmati penantiannya terhadap orang itu.

Seseorang yang mungkin tidak akan pernah hadir?

Rumput itu memberikan tanda ketukan seseorang, sudut bibir pemuda ini segera terangkat setelah menyadari orang yang ia tunggu benar-benar datang. Dia bahagia, orang itu tak mengabaikannya seperti biasa. Ia tolehkan wajahnya untuk menyambut orang itu dengan senyuman.

Dan...

Melihat wajah yang berseri itu tinggilah hati pemuda ini. Apa gerangannya orang itu terlihat sumringah saat menemuinya?

"Sehun?"

Pemuda ini langsung berdiri dan tersenyum cerah untuk orang itu. "Kau datang?"

Ia bisa melihat nafas orang itu sedikit memburu. Pemuda ini tersenyum sebegitu inginkah orang itu menemuinya sampai sebegitu terengahnya. Sehun tersenyum kikuk.

"Aku jadian dengannya."

Tiga kata itu sukses menghancurkan senyum Sehun. Bukan hanya itu, keterdiamannya juga memberikan ruang untuk hati dan otaknya membujuk perasaannya untuk tetap baik. Ia tercekat, ada jutaan kata yang ingin ia hujani untuk pemuda tinggi yang tengah tersenyum idiot di depannya ini. Namun semua terhalang oleh dinding kesakitan itu.

"Kai menerima cintaku. Kau tahu, gadis yang ku ceritakan tempo hari."

Sehun menyukai senyum pemuda itu. Sehun mengagumi pahatan indah dari Tuhan untuk orang itu. Bahkan ia menyerahkan seluruh hatinya untuk orang itu. Namun balasannya sungguh menghancurkan semua harapnya.

"Sehun jangan diam saja. Katakan sesuatu."

Sehun sedang membuka kamus di otaknya, mencari kata yang tepat untuk menandakan ia mendukung. Namun tetap saja hatinya sakit. Bagaimana ia mau terlihat menikmati semuanya?

Dan lagi apa orang kelebihan kalsium ini gila? Sehun mengundangnya ke sini karena ingin mendapat sebuah jawaban atas perasaannya bukan mendengar cerita cinta pemuda ini yang sukses.

"Sehun?"

"Ya, selamat, Chan." Inginnya Sehun berteriak marah. Membuka kamus bahasa kasarnya lalu menuangkan semuanya pada orang di depannya sekarang.

"Kau senang kan aku-"

"Tidak." Potongnya cepat sambil menatap Chanyeol. "Kau lupa atau pura-pura tidak ingat? Tidak seperti biasanya, kali ini aku akan menuntutmu. Mungkin, dulu aku terlalu lemah dan bodoh karena mau saja kau alihkan perhatianku dengan cerita cintamu yang diterima. Lalu aku dengan bodohnya menjawab selamat dan aku baik. Tidak lagi!" Sehun tersenyum sinis.