❤️

9.9K 671 95
                                    

“Si-siapa kamu?!”- Jeno

“Saya adalah malaikat yang bertugas menjaga anda tuan!”- Jaemin

“Hah?!”- Jeno

⏪⏸️⏩

“Bisa engga sih!”

“Bisa apa tuan?”

“Bisa Lo nyingkir dari hari gua! Risih bgst!”

“Tidak bisa tuan! Ini adalah suruhan dari kakanda!”

“Anjing!”

Jeno cuma bisa dengus kasar sambil ngacak-ngacak rambutnya kasar, dari pagi tepatnya pas dia udah bangun dan dikagetkan dengan seorang pemuda cantik yang udah tidur disampingnya, untung apartemen sendiri.

Setelah ia berjalan lama untuk menuju kekelasnya akhirnya pemilik Eye Smile itu sampai ditujuan dengan selamat. :)

“Jen! Ngapa lo? Datang bulan ya?”

Tanya sahabat yang mempunyai alis camar yang menukik itu.

“Iya Mark gua datang bulan! Ya kagaklah! Gua laki masa iya gua punya rahim kan aneh ceritanya!!”

Jawab Jeno, pemuda yang bernama Mark tadi hanya memangut-mangut pelan, pikirnya Mark adalah kalau semisal ada orang yang marah-marah enggak jelas pasti Datang Bulan kan?

“Oh ya! Dari tadi tu cowok nunggu didepan! Samperin yok Jen! Lumayan Haechan kagak ada”

Tawar Mark sambil menaik-turunkan alis camarnya yang terlihat sangat menjijikan dimata Jeno.

“Ogah! Lo aja!! Mager jalan”

Jawab Jeno yang mendapatkan helaan nafas dari sahabatnya itu dan tanpa pikir panjang Mark berjalan menuju pemuda yang sedari tadi menunggu didepan.

“Hai manis~ kamu nungguin aku ya?”

Mark menggoda pemuda tadi, Mark memanglah tak tau diri, menggoda seseorang saja terang-terangan.

“Mark goblok!!! Ngapain lagi sih dia! Pake gombal-gombal lagi!!!”

Jeno yang awalnya menyembunyikan kepalanya ditengah-tengah tangannya tanpa sengaja mendengar gombalan-gombalan dari sahabatnya yang terdengar sangat jelas dikupingnya, itu lebih menyakitkan dari pada mendengar seorang Woojin ribut dikelasnya.

“Heh Camar! Diem lu! Gombalan cem buntalan kentut!!!”

Kesal Jeno yang mendengar gombalan dari sahabatnya itu. Mark yang melihatnya hanya menatap malas kemudian ia  mulai bersanda gurau dengan pemuda manis tadi.

“Udah Lo ikut gua aja!”

Jeno— Pemuda itu menarik tangan pemuda manis didepannya dengan kasar dan kemudian ia mengambil langkah yang besar agar bisa leluasa meninggalkan kelasnya tersebut.

“Dasar Jenong!”

⏪⏸️⏩

“Tua—”

“Udah! Panggil gua Jeno aja!! Resek gua denger lo bilang tuan Mulu!!”

“B-baiklah J-Jeno”

Jaemin namanya—Pemuda dengan wajah manis nan cantik (sama aja?) Bukan permen ataupun yang lain, tapi Jaemin memanglah Manis dan Cantik, karena dia adalah malaikat!

Don't forgot this okey!

“Tu—Jeno! Kita mau kemana?”-Jaemin

“Kemana-mana hatiku senang”-Jeno

‘Ambigu Gblk!’-Jaemin

Setelah mengatakan tadi, Jaemin hanya bisa terdiam, pikirannya sudah dikotori hal yang tidak-tidak dikarenakan Tuannya ini.

“Kita bolos!”

Ucap Jeno yang sampai dibelakang sekolah sembari menengok ke kanan dan ke kiri.

“B-Bolos? Apa itu?”

Jeno cuma bisa terdiam, ternyata orang seperti Jaemin itu suci dan polos tidak seperti dia yang seperti kain kena tai, tak apa berani itu kotor.

“Bolos itu kita keluar dari sekolah, udah buruan! Entar ketauan!!”

Jaemin hanya memangut-mangut pelan dan sedetik kemudian badannya terasa diangkut oleh seseorang, dan seseorang itu adalah Jeno.

‘Ba-bangsat! Mulus bener bujank!’

Batin Jeno pas dia ngangkat badan Jaemin dan tak sengaja melihat kulit seputih susu, Jeno cuma nutup matanya rapat-rapat, cobaan yang berat.

“Nah! Kan lo udah diatas tembok! Sekarang pegang tangan gua!”

Jaemin tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Jeno, ia hanya linglung seperti orang kehilangan barang.

“Buruan elah! Bentar lagi jam istirahat!!”

Jaemin pun menjulurkan kedua tangannya untuk Jeno, dan apa yang terjadi? Hanya Allah taala yang tau.

“J-Jeno! Kau berat sekali!!!”

Ucap Jaemin sembari menutup matanya dan juga dirinya hampir terjatuh dari tembok dari tembok itu.

‘AAAA! MATEK GUA ANJIR!!’

Batin Jeno lagi, ini benar-benar membuatnya gila bahkan bisa gila beneran daripada diganggu Mingyu habis-habisan dikelas.

“Jen—!!!”

Dan Jaemin terjatuh dari tembok tersebut yang mana membuat Jeno khawatir setengah mati.

“Bgst! Anak orang mati!!”

Jeno buru-buru memanjat tebing salah-salah memanjat tembok maksudnya.

“Jaemin lo enggak apa-apa kan?”

Tanya Jeno setelah ia berhasil memanjat tembok tadi.

“Saya tidak apa-apa Jen! Hanya luka sedikit saja”

“Ya namanya enggak baik-baik Bambank! Yodah! Ikut gua kerumah eh! Apartemen gua!!”

Jeno menarik tangan Jaemin, bukannya berdiri Jaemin hanya terdiam.

“Ayok bangun!”

“Maafkan saya Jeno, kaki saya sakit”

“Nauzubillah!!!!!”

⏮️⏸️⏭️

Annyeong! Aku harap kalian suka sama work aku!!!! Maaf! Enggak terlalu receh!! Karena saya bukan tukang bubur!!!!
Love you yang baca 💗💟💝❤️💓💖
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

꧁Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang