Part 4

1K 45 1
                                    

Reading guys !!😄💞

🔐

Bimo POV

Setelah menutup pintu, aku langsung menuju ruangan dylan. Dylan adalah dokter yang menangani abhel dan dia adalah sahabatku, langsung saja aku masuk ke ruangan dylan.

"Bagaimana keadaan adek gue lan?" Tanyaku to the point.
"Weitsss... selu broo, duduk dulu gih" perintah dylan.Aku langsung duduk dan menatapnya frustasi.
"Gimana lan keadaannya? Gue penasaan tau!" Tukasku.
"Elo khawatir banget sama adek lo ya? Padahal kan dia adek angkat lo doang" tanya dylan penasaran.
"Iyalah gue khawatir, dia udah gue anggep adek gue sendiri lan" jelasku.
"Okeoke, dia sangat tertekan akan suatu keadaan, dan dia juga memiliki gejala tifus jadi dia harus beristirahat total dan kalo bisa lo buat dia nyaman karena gue takut keadaannya memburuk dan dia juga udah boleh pulang sekarang" jelas dylan.
"Oke thanks ya lan" kataku tulus.
"Woless bro, tapi inget buat dia nyaman!" Perintah dylan.
"Oke" kataku sambil mengacungkan jempol. Aku keluar dari ruangan dylan dan langsung menuju kamar rawat abhel, saat aku membuka pintu aku melihat abhel dan rei sedang bercanda bersama. Ah.. dan kulihat rei sangat mencintai abhel.

"Ehemm..." gumamku.
"Eh kakak, gimana kak? Aku udah boleh pulang kan?" Tanya abhel semangat.
"iya sweety, kamu udah boleh pulang" kataku sambil mengecup keningnya.
"Yaudah ayok kak kita pulang" ujarnya semangat.
"Hem abhel.. hari ini kamu pulang ke rumah kakak ya" ujarku tegas.
"Ah..hemm... gak usah deh kak, abhel ke apart abhel aja" tolak abhel.
"Kakak gak menerima penolakan sayang" perintahku tegas.
"Uuh.. baiklah kak" jawabnya pasrah.
"Oke, wait.."kataku sambil mengambil kursi roda. Aku melirik abhel, dia melotot melihat kursi roda itu dan beralih memandangku dengan pandangan horor.
"Kakak gak paksa abhel naik itu kan kak?" Tanya kesyha dengan pandangan horor. Rei yang melihat itu hanya terkikik geli.
"Harus sayang, dan kakak tidak menerima penolakan!" Jawabku tegas. Dan abhel hanya mengangguk pasrah.
"Oh iya rei, kamu mau ikut antar abhel atau langsung pulang?" Tanyaku pada rei.
"Aku ikut antar aja kak, mau pasti in anna selamat" ujarnya.
"Ah.. kau tidak mempercayaiku rei?" Tanyaku menggodannya.
"Eh..itu..bukan kak, tapi saya hanya mengkhawatirkan anna" jawabnya.
"Hahaha... baiklah, ya sudah ayo kita langsung saja"ujarku. Aku langsung menggendong abhel ala bridalstyle dan meletakkannya di kursi roda. Dia hanya cemberut menerima perlakuan ku.
"Abhel bisa sendiri kok kak" katanya cemberut. Aku hanya terkekeh mendengarnya.
"Udah, yukk" kataku sambil mengacak rambut abhel.

Aku medorong kursi roda abhel menuju parkiran, setelah sampai di dekat mobil, aku menggondong abhel dan memasuk kan nya ke dalam mobil. Aku langsung menuju kursi pengemudi dan menjalankan mobilku menuju rumah, aku melirik abhel yang duduk di sampingku, dan dia sedang tertidur. Mungkin dia lelah.

Aku menghembuskan nafas berat, aku tidak tega melihat abhel seperti ini. Dia selalu di sakiti oleh keluarganya, oh tuhann kenapa kau memberi cobaan terhadap gadis polos ini?Aku berjanji akan membuat dia nyaman bersamaku tuhan, aku sangat menyayanginya, terima kasih kau telah mempercayai dia terhadapku tuhan, aku menyayangimu abhel adikku.Aku melihat ke arah spion, ternyata rei masih setia mengikuti mobilku menuju rumah, entah kenapa aku tersenyum. Sepertinya rei bisa melindungi abhelku ini di sekolah.Kami memasuki halaman sebuah rumah yang sangat besar, ralat.. bukan rumah, tapi mansion keluarga vincent. Aku langsung turun dari mobil dan membuka pintu penumpang, aku langsung menggendong bridalstyle abhel dan membawa nya ke kamar yang telah di siap kan oleh para pelayan ku. Setelah ku letak kan dia di kasur king size dan menyelimutinya. Aku langsung turun kebawah untuk bertemu dengan rei.

"Hei rei" sapa ku tersenyum.
"Eh hai kak" sapa balik rei padaku. Aku duduk di sofa di hadapan rei, aku ingin berbicara serius terhadapnya.
"Ehem... mau minum apa rei?" Tanyaku.
"Tidak usah kak, saya hanya sebentar di sini" tolaknya halus.
"Ah.. baiklah kalo begitu. Tapi kaya nya kita kaku banget yah?" Kataku.
"Ya mungkin kak" jawabnya sambil menggaruk kepala belakangnya yang aku yakin in tidak gatal.
"Sepertinya umur kita gak jauh beda ya? Gimana kalo kita panggil lo-gue aja biar lebih akrab" tawarku sambil tersenyum simpul.
"Baiklah kalo gitu" jawabnya sambil tersenyum.
"Haha okeoke, dan satu hal. Gue tau kalo lo suka sama adek gue" kata ku tersenyum menggoda. Dan rei langsung salah tingkah, dan wajahnya seperti kepiting rebus.
"Gak usah malu, gue gak akan menghalangi lo buat deket sama adek gue. Tapi gue mohon sama lo, jaga in adek gue, terutama dari bullying vano dan jhosua" kataku serius. Rei melotot mendengar perkata an ku tadi dan bingung.
"Kenapa? Lo gak bisa ya rei?" Tanya ku penasaran.
"Enggak kok, bukan gitu. Gue heran aja kok lo tau kalo adek lo sering di bully oleh vano dan jhosua?" Tanyanya penasaran. Aku hanya tersenyum mendengar itu.
"Lo bakal tau nanti rei, tapi bukan sekarang" kataku tersenyum misterius.
"Oh ya, dan satu lagi, kalo sebenernya abhel itu bukan adek kandung gue" tambah ku.Seketika tubuh rei menegang dan tatapan nya syok.
"Terus? Kenapa lo ajak dia tinggal bareng lo? Kan dia bukan adek lo?" Tanya dia penasaran dan sorotan mata khawatir.
"Calm down bro, gue memang bukan kakak kandungnya. Tapi gue udah anggep dia adek gue sendiri. Dan lo bakal kaget kalo tau siapa kakak kandungnya" kata gue dengan nada misterius. Rei mengacak rambutnya frustasi.
"Arghh... kenapa gadisku itu sangat misterius?" Tanya nya.
"Lo bakal tau kalo waktu nya tepat rei" jawab gue santai.
"Terserah, gue pulang dulu ya, udah malem" katanya sambil berdiri dan berjalan keluar.
"Oke, hati-hati di jalan" teriak ku dan hanya di balas angkatan tangan rei.
"Eh rei!! lo harus cepet taken ya sama adek gue" tambahku sambil berteriak. Seketika dia langsung berhenti berjalan dan menghadapku dengan tatapan membunuh. Aku hanya tertawa kencang sebagai balasan tatapan membunuh rei. Dan aku liat rei mendengus kesal, setelah itu di keluar dan aku mendengar mobilnya yang mulai menjauh dari mansionku.

Author POV

Kesyha merasakan ada yang menepuk pelan pipinya.

"Bhel? Abhel bangun sayang" kata orang tersebut.
"Erghh.. bentar kak, abhel masih ngantuk" jawab kesyha.
"Sayang, sekarang udah jam 06:30 loh" kata bimo.
"Gakpp kak" kata kesyha lirih.
"Yakin? Nanti..." ucapan bimo kepotong.
"HAH?!! Ya ampun kak! Abhel telatt!!" Teriak kesyha yang segera bangun dari tidurnya.

Kesyha berlari mengambil handuk dan langsung masuk ke dalam kamar mandi. Bimo yang melihat itu hanya terkikik geli, dan setelah itu dia turun ke bawah.Kesyha sudah siap dalam waktu 15 menit, tentu dengan atribut nerd nya. Setelah itu dia berlari turun ke bawah dan menuju meja makan untuk menemui bimo.

"Kak bimo! Abhel langsung berangkat aja ya, udah telatt!" Teriak kesyha dan mencium pipi bimo, tapi bimo malah menarik tangan kesyha yang hendak berlari lagi.
"Jangan lari nanti kamu jatuh, lagian sarapan dulu gih" ujar bimo.
"Gak usah kak, aku udah telatt!" Kata kesyha panik, dan bimo seketika tertawa. Itu membuat kesyha bingung.
"Coba deh kamu liat jam sekarang" kata bimo. Kesyha langsung melirik jam yang berada tidak jauh dari situ, dan matanya sukses melotot bulat.
"Ihh... kakak nyebelin deh" ujar kesyha kesel, gimana gak kesel? Sekarang aja masih jam 06:00.
"Hahaha... maaf ya sayang" bimo tertawa keras. Kesyha hanya mendengus perminta maaf an bimo dan duduk untuk sarapan.
"Permisi tuan, di depan ada tuan rei" kata salah satu pelayan bimo.
"Suruh langsung ke sini aja" jawab bimo.
"Baik tuan" pelayan itu pergi meninggalkan ruang makan.
"Rei ngapain ya kak ke sini?" Tanya kesyha penasaran.
"Dia mau jemput kamu bhel" jawab bimo santai. Kesyha membelalak tak percaya.
"Loh? Kok bisa kak? Aku kan gak minta di jemput?"
"Udah, makan aja sarapan kamu" jawab bimo santai. Kesyha cemberut karena tidak puas dengan jawaban kakaknya.
"Good morning" sapa rei memasuki ruang makan.
"Morning rei" jawab kesyha dan bimo barengan.
"Sarapan dulu rei"tambah bimo.
"Nggak deh, nanti aja di sekolah" jawab rei.
"Pokoknya lo sarapan di sini rei, kan gawat kalo lo belum makan terus gak konsen nyetir terus kecelakaan gimana? Jadi harus kudu di sini!" kata bimo Tegas.
Rei meringis pasrah, sedangkan kesyha melongo kaget. Gimana gak kaget? Baru aja kemarin kenalan, eh sekarang udah akrab banget kaya gitu. Tapi kesyha dengan cepat menetralkan rasa kagetnya.

"Udah, ayo lanjut sarapan. Nanti kalian telat" titah bimo yang hanya di anggukin sama rei dan kesyha. Kesyha menghabiskan sarapan nya dalam diam, pikirannya berkelana terhadap keluarga nya yang tega mengusir diri nya dan menuduh bahwa dia adalah jalang. Memikirkan itu membuat kesyha menjadi pusing, dia memijat kepala nya pelan.
"Bhel? Kamu kenapa?"Tanya bimo khawatir.
"Nggak kak gkpp" jawab kesyha.
"Hem.. rei ayo berangkat" tambah kesyha pada rei.
"Oke" jawab rei singkat.
"Kak, abhel berangkat ya" kesyha mencium pipi bimo, dan bimo mengacak pelan rambut kesyha.
"Gue berangkat dulu bim" pamit rei pada bimo.
"Yoi, hati-hati di jalan. Inget! Jagain adek gue rei" titah bimo."Sip dah" jawab rei singkat.Rei dan kesyha memasuki mobil dan pergi ke sekolah, rei membawa mobil sedan lama hari ini.
"Ehemm.. an lo gak malu kan ke sekolah sama gue naik mobil kaya gini?" Tanya rei.
"Loh? Buat apa malu rei? Gue gak akan pernah malu rei, walaupun lo ngajak gue naik gerobak atau apalah itu" jawab kesyha tersenyum manis.

Rei senang dengan jawaban yang kesyha kasih, dia pun ikut terseyum seperti kesyha.

'Gue gak salah orang' batinnya.

"Oke an" jawab rei singkat.
"Rei.. thanks ya" kata kesyha.
"Untuk?"Tanya rei bingung.
"Semuanya" jawabnya sambil tersenyum manis.
"Iya an" ujar rei sambil mengacak rambut kesyha.
"Iih.. rei berantakan tau" ujar kesyha cemberut.
"Haha.. maaf deh" kata rei.

Hai readers ! 😘

Maaf lama update nya, karena responnya sedikit jadi malas deh untuk ngelanjutin. 😂Tapi gakpp deh, so terima kasih vote dan comment nya.

Jangan lupa terus vote dan comment ya.Love you all 💞💞😘

"The Only One"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang