Part 13

1.7K 82 58
                                    

"Biarkan dunia tahu bahwa aku sayang menyayangimu"

Kesyha masih diam tak bergerak, harapan tinggal harapan. Kesyha tidak kunjung membuka mata. Bimo hanya bisa menangis sambil memeluk tubuh kesyha.

🔐

Vano yang tak sadarkan diri di depan ruangan kesyha pun ditemukan oleh salah seorang perawat dan segera di bawa ke ruangan rawat vano sendiri. Jhosua yang sedang tertidur pun terkejut melihat perawat membawa adiknya masuk ke ruangan dengan keadaan pingsan.

"Loh adik saya kenapa sus?!" Kaget jhosua
"Kami menemukan adik anda pingsan di lorong rumah sakit" kata perawat tersebut.
"Loh kok bisa?!" Tanya jhosua.
"Mungkin adik anda tadi berjalan di lorong rumah sakit dan pingsan, kami juga sudah memeriksa keadaan nya dan dia tidak apa-apa" ujar perawat itu kembali.
"Baiklah terima kasih sus"
"Saya permisi dahulu" pamit perawat tersebut.

Jhosua menghampiri brankar tempat vano, dia melihat air mata yang telah mengering di wajah vano. Seketika perasaan tidak enak menyelimuti diri jhosua.

'ada apa dengan elo van? Kenapa lo nangis' batin jhosua bertanya.

Jhosua menghela nafas berat, perasaan tidak enak masih menyelimuti diri nya. Entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal yang membuat diri nya tidak tenang. Tapi dia juga sekarang tidak bisa menanyakan apa yang sebenarnya terjadi terhadap vano. Dia ingin menelepon clara dan david yang berada di rumah, tapi waktu masih menunjukan pukul 3 dini hari, dia tidak ingin mengganggu waktu istirahat kedua orang tua nya. Jadi dia memutuskan untuk menunggu pagi hari untuk mengabarkan kondisi vano, dia juga kembali tertidur di samping brankar vano.

~

Cuaca hari ini sangatlah buruk, pagi yang harus nya cerah nan indah berubah menjadi mendung dan menurunkan rintik-rintik air yang banyak. Matahari pun tidak menampakkan wujudnya, seolah langit ikut berduka pada hari itu.

Jhosua yang telah mengabari akan kondisi vano terhadap clara dan david. Mereka pun segera datang ke rumah sakit karena khawatir akan keadaan vano yang di temukan pingsan di lorong rumah sakit. Dokter sebenarnya telah mengatakan bahwa vano baik-baik saja, vano hanya di suruh dokter untuk istirahat total. Saat clara dan david sampai di rumah sakit pun, vano masih belum sadar dari pingsan nya.

"Vano kenapa jho?" Tanya clara khawatir.
"Gak tau ma, semalam saat jhosua tertidur tiba-tiba perawat datang bawa vano. Perawat itu bilang kalo vano ditemukan pingsan di lorong rumah sakit" kata jhosua.
"Emangnya kamu gak tau kalo semalem vano udah sadar?" Tanya david.
"Gak pa, jhosua tertidur. Jhosua gak tau kalo vano semalem udah sadar dan keluar dari ruangan ini" jawab jhosua.
"Yasudah kita tunggu vano bangun saja" akhirnya ujar david.

Clara mengelus rambut anak lelaki nya yang sedang tertidur di atas brankar itu. Dia amat khawatir terhadap putra nya yang kembar itu. Clara tersentak, mengingat kata kembar membuat hati nya tidak nyaman, ada sesuatu yang mengganjal di hati nya saat terlintas kata kembar.

'ada apa ini?' batin clara.

"Vano?" Panggil david.
Clara pun kembali ke alam sadar nya dan langsung memfokuskan diri nya kepada putra nya itu.

Perlahan vano membuka mata nya, dia sedikit meringis saat cahaya masuk ke dalam mata nya. Kepala nya juga sedikit pusing, tapi di kepala nya langsung terlintas kejadian semalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"The Only One"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang