Part 10

1.1K 47 8
                                    

"Aku tidak memilih antara akhir bahagia atau akhir menyedihkan, tapi takdir yang memilih akhir yang menyedihkan untukku"

🔐


Mereka kembali membuat ke gaduhan saat memasuki sekolah. Dan sangat kebetulan, mereka sampai saat jam istirahat berlangsung. Yang mengakibatkan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Terdapat banyak pandangan yang berbeda-beda, ada yang memandang mereka sinis dan mencemooh.

'Mereka tu aib buat sekolah!' Seru seseorang.
'Iya, orang kampungan ya gitu. Udah untung di sekolah mahal tapi kelakuan kampungan!' Kata seseorang lagi.
'Yang kayak gini harus nya di basmi!'
'Otak kosong ya gitu memang'
'Memalukan nama sekolah aja!'

Dan masih banyak yang lain nya. Di semua anggota Ipa4 turun dari kendaraan masing-masing, semua siswa BHS bersorak untuk mereka. Iya bersorak, bersorak mencemooh.

"HHHUUUUUHHHHH!!!" Sorak semua siswa.

Semua anggota Ipa4 tidak memperdulikan sorakan cemooh dari semua siswa, malah mereka menikmati nya.

"Iya, terima kasih. Terima kasih" kata bayu sambil melambaikan tangan ke arah para siswa.
"Widihh, serasa jadi artis gua" ujar gilang.
"Ayo ayoo! Yang mau foto sini!!" Seru Tasyha yang membuat para siswa makin heboh.
"Kapan lagi coba kita jadi artis mendadak, ya gak?" Kata Jenny riang.
Gilang, reno, dan bima mengikuti bayu yang melambaikan tangan nya ke semua para siswa, dan anggota Ipa4 yang lain terkekeh melihat tingkah absurd teman-teman nya.

Tentunya kehebohan yang terjadi sampai juga ke telinga semua guru BHS, dan semua guru pun turut keluar untuk melihat kehebohan siswa siswi nya. Setelah melihat penyebab dari kehebohan satu sekolah tentu nya para guru tidak heran lagi, karena penyabab nya adalah siswa siswi Ipa4. Pak Beno dan Pak Wijaya pun turut ikut keluar, dan langsung menghampiri semua anak Ipa4.

"Kalian semua! Kumpul di lapangan!!"
Tegas Pak Wijaya.
"Sekarang pak?" Tanya Gilang.
"YA SEKARANG!!" Teriak Pak Wijaya.
"Yahh pak, izin in kita makan dulu kek atau minum dulu. Ini kan jam istirahat pak" keluh Tasyha.
"Gak ada! Cepatt SEKARANG!" Tegas Pak Beno.

Dengan lesu, seluruh anggota Ipa4 berjalan ke arah lapangan sesuai dengan perintah dari pak kepsek. Pak Beno menarik tangan Bima dan bertanya kepada Bima.

"Bima.." panggil Pak Beno.
"Iya pak? Ada apa gerangan?" Tanya Bima.
"Kalian dari mana saja sih hah? Kenapa kalian semua bolos sekolah?" Tanya Pak Beno geram.
"Bapak Beno yang kami sayangi dan kami cintai, kami itu dari habis liat Anna pak di rumah sakit" jawab Bima gemas. Pak beno yang mengetahui salah satu murid nya sakit pun menjadi khawatir.
"Anna? Anna kenapa memangnya?" Tanya Pak Beno.
"Anna sedang koma pak, dia berusaha bunuh diri" ujar Bima dengan serius.
"Apa?! Kamu gak bohong kan? Kenapa? Kenapa dia mau bunuh diri?" Tanya Pak Beno kaget, dia tidak menyangka salah satu siswi nya ada yang nekat untuk bunuh diri.
"Saya serius pak gak bohong, kita belum tau sebab nya, kakak nya juga gak kasih tau kami pak" jawab Bima.
"Yasudah ayo ke lapangan" ujar Pak Beno.
"Baik pak" jawab Bima lesu.

Mereka berkumpul di lapangan dan saat pak beno dan bima datang, pak wijaya bersiap-siap untuk berbicara atau lebih tepat nya menyuakan amarah nya.

"Kalian tau apa salah kalian hah?!" Seru pak wijaya.
"Tau pak.." jawab seluruh anggota Ipa4.
"Kalian itu hanya membuat malu nama sekolah saja! Membuat kegaduhan, menggangu proses belajar mengajar siswa siswi BHS, dan kalian itu tidak bisa di harapkan. Kalian mau di keluar kan dari sekolah hah?! Nilai kalian semua saja itu pas-pas an bahkan kurang! Kalian itu tidak sadar diri ya? Kalian masih di BHS ini pun karna belas kasihan dari kami!" Sentak pak wijaya.
"Kalian sudah sangat keterlaluan, dan dengan ini saya sudah memutuskan. Bahwa kelas Ipa4 akan di bubarkan. Dengan kata lain, kalian semua satu kelas akan di keluarkan dari sekolah!" Tegas pak wijaya.

"The Only One"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang