Karya " *Jepp_Damardjati*
Kabut senja selepas hujan.
Bersatu dengan aroma kopi.
Cangkir retak menulis sepenggal sajak.
Pergi bersama angan dan kenangan.
Sore ini...Entah kemana akan pergi kabut ini?
Pandangan mataku menembus kaca.
Pada rintik hujan masih yang tersisa.
Tetes yang serupa tetes airmatamu.Di bangku ini,
Dulu kita pernah duduk bersama.
Menyanyikan lagu yang sama.
Mendengar alunan simfoni yang sama.
Menghembus nafas pada udara yang sama.Di bangku ini,
Dulu kita berdebat tentang jatuh cinta dan setia;
Apakah engkau masih setia jika engkau jatuh cinta lagi namun bukan pada aku?
Apakah aku masih setia jika aku jatuh cinta lagi namun bukan pada engkau?Bukankah cinta butuh hati yang utuh?
Bukankah setia butuh gelora cinta?Apakah engkau tetap setia sedang hatimu kau tambatkan bukan pada jiwaku?
Apakah aku tetap setia sedang hatiku aku tambatkan bukan pada jiwamu?Sedang pujangga mengatakan; Dengarlah cinta pada hatimu.
Katakan cinta meski itu menyakiti.Dua musim pun berlalu,
Pada kabut senja di taman kota,
Serupa kabut senja sore ini.
Berderai airmata engkau berkata pada aku;
"Aku jatuh cinta lagi, tapi bukan padamu
Namun aku akan tetap setia...""Jangan...kejarlah cintamu...!!!",kataku penuh teguh meski perih mengiris.
"Jika engkau bahagia bersamanya, pergi dan datanglah padanya".
Setegar karang aku berdiri dan menyambut hampa.
Hampa yang paling sunyi.
Hening dan bening.
Menghayati makna cinta sejati.