Choice 2

117 58 110
                                    

Happy Reading…

"Ra, dipanggil Bu Dara tuh." ucap salah satu temannya.

Rara bergegas keruangan Bu Dara. Fyi, Bu Dara ini guru BK disekolah ini dan Rara sering banget dipanggil ke ruang BK tapi bukan untuk diberi hukuman tapi itu memang udah kebiasaan dia ke ruang BK untuk menemui Bu Dara atau lebih tepatnya dia curhat masalah kehidupannya sama Bu Dara. Rara sudah menganggap Bu Dara itu ibu kedua baginya karena Bu Dara selalu memberi nasihat dan mendengarkan apapun yang Rara ceritakan. Dan sekarangan jadwal dia untuk konsultasi tapi lupa gara-gara keasikan membaca novel favoritnya.

"Kamu itu saya sudah bilang berkali-kali kalau mau balapan liar itu jangan bawa-bawa sekolah apalagi masih pakai seragam sekolah!!!" marah Bu Dara pada murid didepannya.

"Maaf Mah, maksud saya Bu, saya nggak akan ngulangin lagi." ucap murid itu.

"Permisi Bu." ucap Rara sopan.

"Kamu itu membuat malu saja. Mama itu guru BK kamu Samudra tapi kamu bikin ulah terus. Mama pusing lihat tingkah kamu. Belum lagi guru lain yang ngeluh kamu sering bolos saat pelajaran mau kamu apa sih?"

"Bu, maaf say…"

"Duduk dulu Ra!"

"Aku itu nggak suka sama gurunya Bu."

"Nggak suka kamu bilang? Nggak suka itu satu dua nah ini tiap hari kamu bolos pelajaran terus."

"Bu, bukan begitu gurunya aj-"

"Mulai sekarang setiap pulang sekolah ada pelajaran tambahan buat kamu."

"Tapi Bu saya nggak mau. Saya nggak suka sama gurunya."

"Siapa bilang yang akan memberi pelajaran tambahan buat kamu itu guru."

"Ra, kenalin ini Samudra murid paling bandel dan nakal disekolah ini pastinya kamu udah tau dong sama dia."

Rara menggeleng sebagai tanda jawaban.

"Kamu nggak tau Samudra?"

Rara menggeleng lagi.

"Ha? Lo nggak kenal gue?" Samudra menengok ke arah Rara yang dari tadi tidak dianggapnya tapi setelah nyokapnya tanya kenal dia apa nggak dan jawabannya enggak otomatis dia heran dong.

"Eh lo kan cewek yang tadi malam gue tabrak di deket Bar." ingat Samudra ketika melihat Rara.

"Bicara apa kamu? Mana mungkin Rara kelayapan di Bar." sangga Bu Dara.

"Beneran Mah eh Bu tanya aja orangnya."

"Bener Ra?"

"Iya Bu soalnya Ibu say-"

"Sudah kamu keluar sekarang Samudra! Ingat! Mulai besok jam tambahannya." Samudra pun keluar dengan senang hati.

Bu Dara sengaja memotong pembicaraan Rara karena beliau tau apa yang akan Rara katakan selanjutnya. Andai saja dia tadi tidak memotong pembicaraan Rara pasti sekarang Samudra tau kalau orang tua Rara bekerja sebagai wanita penghibur dan dia tidak mau itu terjadi cukup dia aja yang tau.

"Oh iya Ra, apa benar kamu tadi malam ke Bar?"

"Iya Bu."

"Mau apa Ra? Kamu kan tau tempat seperti apa Bar itu. Bahaya Ra!"

"Iya Bu saya terpaksa kesana untuk meminta uang pada Ibu saya buat bayar renternir."

"Ya ampun Ra. Kalau ada apa-apa hubungi saya nggak papa. Ibu siap membantu Ra."

"Saya nggak enak sama Bu Dara ngerepotin terus."

"Enggak Ra, lain kali kalau ada apa-apa hubungin saya aja."

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang