Warning Typo!!!!!
Happy Reading yaaa………
Sudah dua jam lamanya Rara menunggu Samudra di Perpustakaan tapi batang hidungnya tidak nongol sedikit pun. Ingin rasanya Rara pulang tapi ia ingat janjinya dengan Bu Dara nggak mungkin dia ingkar janji.
"Pokoknya kalau dalam hitungan ketiga nggak datang gue tinggal." kesal Rara.
"Satu…dua…tig-"
Cklek
"Udah selesai belum sih Ra?" Rara menengok dan mendapati Nada masuk.
"Selesai apanya orangnya dateng aja nggak." kata Rara sambil cemberut.
"Ya udah ayok ke kantin aja." ajak Nada.
"Ayok."
"Kok tumben mau?"
"Ya udah sih ayok Nad, lagi kesel gue nggak mau ribut." Rara meninggalkan Nada yang masih didalam perpustakaan.
Sampailah mereka dikantin. Ternyata kantin masih ramai sama beberapa siswa. Rara mencari-cari kursi yang kosong masih ada dua tapi harus gabung sama segrombolan cowok-cowok yanv lagi ngumpul.
"Ayok sana Ra." kata Nada sambil menarik Rara.
Rara hanya pasrah ditarik sama Nada. Tapi tunggu dulu deh sepertinya Rara tak asing sama orang dihadapannya. Ternyata benar, bukannya belajar bersama Rara tadi tapi malah enak-enakan main dikantin ini bocah sontak kekesalan Rara menghampirinya lagi.
"Eh Samudra! Gue nungguin lo dari tadi tapi lo malah enak-enakan disini ya." kata Rara kesal.
Otomatis Samudra dan teman-temannya langsung mengalihkan pandangannya ke Rara.
"Widih… Samudra punya cemceman."
"Ada yang tau dia siapa?"
"Wihhh cantik juga nih cewek."
Rara langsung memelototkan matanya ketika mendengar bisik-bisik itu.
"Males gue, lo aja yang belajar sana." ucap Samudra malas tanpa melihat ke arah Rara.
"Malas kata lo? Gue udah nungguin lo dari tadi." ucap Rara tambah kesal.
"Bodo amat." kata Samudra sambil menengokan wajahnya ke arah Rara. Samudra terkesima, bukan kah dia cewek yang tadi malam hampir ia tabrak karena menyelamatkan anak kucing. Untuk beberapa detik Samudra tidak mengedipkan matanya karena terpukau, mungkin.
"Gue laporin Bu Dara sekarang kalau lo tadi nggak ngikutin pelajaran tambahan." ekspresi Samudra berubah menjadi khawatir.
"Plis jangan laporin gue ke Mama plis." mohon Samudra.
"Nggak bisa." Rara mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Bu Dara tapi belum telfonnya diangkat sama Bu Dara ponselnya sudah direbut sama Samudra dan mengetikan sesuatu di ponselnya dan ponsel Rara.
"Balikin Hp gue." kata Rara sambil menujulurkan tangannya untuk meraih hp itu tapi tetap nggak bisa dia gapai.
Prank
Hp Rara tidak sengaja jatuh diatas meja, Samudra langsung mengambil hp itu dan layarnya udah retak tapi masih nyalah. Tunggu deh padahal jatuhnya nggak kecang tapi bisa seretak itu. Samudra jadi nggak enak sama Rara.
"R-ra maaf hp lo…" Samudra menyerahkan hp itu ke Rara.
"Biasa aja kali hp gue emang udah retak." kata Rara.
"Hah?!!" kompak mereka minus Rara dan Nada.
"Ayok ah Nad, nggak jadi makan gue." ajak Rara kemudia mereka pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/176441588-288-k853858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen Fiction(18+) Hidup itu menghadirkan banyak pilihan, ketika lo memilih dan lo ngk melakukanya, itu sebuah pilihan, apapun yg lo pilih, baik atau buruk lo harus lakuin pilihan lo karena Kita tidak bisa menjalani kehidupan tanpa pilihan. Setiap hari, setiap s...