Warning typo!
Happy Reading……
Pagi ini Rara sudah sampai disekolahan dengan membawa surat. Tunggu! Surat? Surat apa? Surat cinta? Masih jaman sekarang pakai surat. Rara masih setia berjalan disepanjang koridor dan berhentilah dia disalah satu kelas dan berdiri didepannya tampak menunggu sesuatu tapi setalah beberapa menit menunggu akhirnya dia memutuskan meninggalkan kelas itu.
"Eh lo!" ucap Rara saat berpapasan dengan Sanu.
Sanu yg ngerasa dipanggil akhirnya berhenti dan menengok kesumber suara.
'Oh gadis cupu.' batinnya.
"Eh lo yang matanya lebar!" panggil Rara nyolot.
"Lo temennya Samudra kan?"
"Nih gue titip buat Samudra." Rara menyerahkan amplop yang dari tadi dipegangnya lalu berjalan pergi setelah menitipkan amplop itu.
"Gue tau Samudra itu ganteng banyak yang ngefans tapi kok ada ya orang kaya dia nyatain perasaan pake surat." lirih Shanu, dia pikir surat itu adalah surat pernyataan cinta seperti di tv-tv.
"Ckckck." decak Sanu kemudian berjalan kearah kelasnya.
Skip
Pelajaran sekolah telah berakhir beberapa nenit yang lalu tampak Samudra dan teman-temannya enggan meninggalkan kantin yang sedari tadi dia tongkrongin.
"Nih dari fans lo." ucap Sanu menyerahkan amplop yang dibawa Rara.
"Heran gue, kita hidup dijaman apa sih? Masih ada aja nyatain perasaan pakai surat." ucap Shanu.
"Iya anjirr. Kaya hidup dijaman batu aja." celetuk Bobby.
"Lo aja kali yang hidup dijaman batu bareng manusia purba hahahaha." ejek Yoyo sambil menertawai Bobby.
"Mampus gue lupa! Gue cabut dulu." ucap Samudra setelah membaca surat dan meninggalkannya di atas meja.
"Lah!" heran Jay.
"Emang isinya beneran surat cinta?" tanya Erza penasaran.
Sanu mengedihkan bahunya tanda tidak tahu. Demi rasa penasrannya dia mengambil surat itu dan ternyata itu bukan surat cinta.
"Kampret… ngakak gue." tawa Sanu nggak bisa berhenti.
Demi rasa penasaran akhirnya Jay, Bobby, Yoyo dan Erza mengambil surat dan tertawa.
"Gue kira surat cinta beneran anjir. Parah tuh cewek." ucap Bobby disela ketawanya.
"Bener anjir." ucap Yoyo.
"Kok ada ya model kaya gitu." kata Jay.
Mereka masih tertawa dan tak habis pikir sama cewek yang tak lain tak bukan adalah Rara. Bagaimana mungkin di era modern ini masih ada orang yang berkirim surat udah gitu isinya kocak.
Dear Samudra, eh bener nggak sih Samudra nggak sekalian Benua? Lempeng bumi? Inti bumi? Bodoh amat lah nama lo siapa. Pokoknya anaknya Bu Dara yang hidungnya besar kaya pisang.
GUE TUNGGU LO DI PERPUSTAKAAN SEKARANG!!!!!!!!!!!!!!!
"Anjir… hidungnya kayak pisang." ucap Yoyo memegangi perutnya karena terlalu banyak tertawa.
"Jatuh sudah harga diri Samudra. Anjir masih ngakak gue ngebayangin hidungnya Samudra." ucap Erza yang masih belum berhenti tertawa.
Sedangkan Sanu masih diam dan terheran-heran.
"Anjirrrr… jaman udah modern gini minta ketemuan pakai kirim surat. Gunanya hp apaan anjir." kata Sanu.
"Buat nonton resep lahh." kata Yoyo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
Teen Fiction(18+) Hidup itu menghadirkan banyak pilihan, ketika lo memilih dan lo ngk melakukanya, itu sebuah pilihan, apapun yg lo pilih, baik atau buruk lo harus lakuin pilihan lo karena Kita tidak bisa menjalani kehidupan tanpa pilihan. Setiap hari, setiap s...