~~~~
"Appa tidak sayang kita."
Jimin menghela nafasnya, lalu mendekati Taehyung yang berdiri di depan kamarnya.
"Kita masih ada eomma yang harus kita rawat."
"Tapi appa sama sekali tidak lihat bagaimana kondisi keluarganya sekarang. Kita hidup serba kekurangan, hyung. Apa dia tidak memikirkan anak anaknya? Eomma bahkan sakit sakitan."
"Aku tau, tapi sebaiknya kita lupakan saja soal appa. Sekarang kita ada hanya untuk eomma."
Beberapa tahun sudah berlalu, Jimin sudah tamat sekolah dan bekerja. Sedangkan Taehyung duduk dibangku sekolah menengah atas ditahun dan semester akhir. Sebentar lagi Taehyung juga akan menyusul kakaknya tamat sekolah.
Kedua namja itu sama sama sudah beranjak dewasa. Selama ini mereka hidup hanya dengan ibunya, ayahnya sudah lupa dengan mereka.
"Hyung, selama ini hyung selalu bekerja sendiri. Bolehkah Taehyung membantumu?" Tanya Taehyung.
"Tidak. Fokus saja pada sekolahmu. Sebentar lagi kau lulus, dan kau akan masuk ke perguruan tinggi. Maka lakukan saja tugasmu. Belajar itu tugas utamamu Tae." Titah Jimin.
"Tapi hyung, aku tidak tega pada eomma. Dia menderita dengan sakitnya. Dan untuk pengobatannya kita butuh banyak uang. Hyung hanya bekerja sendiri selama ini." Lirih Taehyung.
Jimin menatap sendu adiknya, "Tae.. aku akan bekerja lebih keras lagi. Doakan saja aku bisa membiayai kebutuhan keluarga ini. Berdoalah saja.."
Setelahnya, namja bernama Jimin itu meninggalkan adiknya yang termangu di depan kamarnya.
"Aku tidak bisa hyung, aku akan membantumu menghasilkan uang."
~~~~
"Eomma, suapan terakhir untukmu." Jimin duduk disebelah ibunya dengan sendok berisi bubur ditangannya.
Namja itu menyuapi ibunya dengan telaten dan penuh kasih. Hingga suapan terakhir, Jimin membereskan semua bekas makan ibunya.
Sudah setahun terakhir ini Jimin selalu melakukannya untuk sang ibu. Dokter mendiagnosa ibunya terkena serangan stroke yang mengakibatkannya kesulitan dalam melakukan berbagai hal. Ia juga kesulitan dalam hal bicara. Dan yang selalu merawatnya adalah kedua putra kebanggaannya. Taehyung dan Jimin sama sama merawat ibu mereka. Keduanya sangat menyayangi sang ibu.
"Eomma, Jimin berangkat kerja dulu ne. Jimin akan kembali saat istirahat makan siang. Tae sedang sekolah. Jadi eomma jangan kemana mana, tetaplah di kamar dan istirahatlah saja." Ucap Jimin dan diangguki oleh ibunya.
Jimin tersenyum lantas mencium hangat kening ibunya.
"Jimin sayang eomma..."
Jimin pun pergi dari sana. Ia berangkat menuju tempat kerjanya, meninggalkan ibunya dengan sejumlah rasa syukurnya pada tuhan telah memberikan sosok putra seperti kedua anaknya. Ia berharap, semoga tuhan tidak menghancurkan sisa kebahagiaan dari keluarganya.
~~~~
'drrtt...drrtt...' ponsel Jimin berdering mengalihkan pandangannya menjadi tertuju pada ponsel.
"Ne ssaem?" Jimin mengangkat telponnya.
'Jimin, aku perlu bertemu denganmu. Ada hal yang perlu ku bicarakan soal Taehyung.'
"Taehyung? Ah, baiklah. Aku akan segera datang ke sekolah."
Dan panggilan berakhir dengan kepergian Jimin dari restoran kecil tempat kerjanya menuju ke bekas sekolahnya dulu yang sekarang juga menjadi tempat sekolah Taehyung. Tentunya dengan ijin dari bosnya, Jimin meninggalkan pekerjaannya sementara waktu.
~~~~
"Ada apa seonsaengnim?"
"Aku memanggilmu kesini untuk membicarakan soal adikmu, Jimin."
"Ada apa dengan Taehyung?"
"Begini, sudah seminggu ini Taehyung tidak masuk sekolah. Apa dia sakit? Atau sesuatu yang lain terjadi padanya?"
"Apa? Tapi seminggu terakhir Taehyung selalu pamit pergi ke sekolah. Dia juga pulang saat waktu sekolah berakhir. Bagaimana bisa dia tidak masuk?"
"Tapi dia memang selalu absen akhir akhir ini. Dia tidak pernah kelihatan dan menghilang tanpa keterangan. Maka dari itu, aku memanggilmu untuk mendapatkan konfirmasi. Kenapa Taehyung membolos beberapa hari ini?"
Jimin tampak berpikir sejenak, ia bingung dengan pernyataan dari mantan gurunya. Selama ini adiknya selalu ijin berangkat ke sekolah. Jika memang Taehyung tidak masuk, lalu kemanakah anak itu selama ini.
"Baiklah Lee ssaem, terima kasih atas informasinya. Aku akan tanyakan ini pada Taehyung."
"Sama sama Jimin. Memang ku rasa seseorang terdekatnya perlu bicara padanya."
"Ne khamsahamnida..."
TBC
~~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me
أدب الهواةStory by Taefeu, 2019 VERY++++ SLOW UPDATE "Ada saatnya, seseorang yang selalu ada bersamamu akan benar benar lelah dan menjauh. Dan ketika saat itu tiba, ku harap kamu bisa melihat kearahku." Brothership Hubungan sedarah V x Jimin VMin