Bagian 1

17.5K 2K 177
                                    



Jungkook telat, seperti biasa.

Membagi waktu untuk mendapatkan uang dan menimba ilmu sulit untuknya. Bahkan sebenarnya Jungkook masih ingin berlama-lama berbaring di atas kasur sembari membaca manga favorit.

Tapi hari ini adalah mata kuliah Pak Seungjae yang terkenal dengan kepintaran juga susahnya mendapat nilai bagus darinya. Tidak mentoleransi keterlambatan, dan Jungkook sudah pasti menggerutu sedari tadi karena tidak bisa masuk ke dalam kelas.

Sembari menunggu satu-satunya orang yang kenal dekat dengannya, Jungkook menyusuri lorong kampus. Sampai tibalah ia di depan majalah dinding besar dekat ruang tata usaha, membaca satu persatu pengumuman yang menurutnya tidak terlalu penting.

Karena menurut Jungkook, yang terpenting adalah uang.

Dan pandangannya terhenti pada satu pamflet berwarna ungu, ia berpikir lama. Orang bodoh mana yang menempel hal seperti ini di mading kampus, bukankah memalukan dan dilarang?

Tulisan "dating with Kim Taehyung for a week only pay 10000 ₩" membuat Jungkook terdiam lagi, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sebenarnya ia sedang mengingat, Kim Taehyung itu siapa. Sering mendengar namanya menjadi bahan pembicaraan banyak manusia tapi tidak tau wajahnya yang mana.

Padahal sudah sebisa mungkin ia banyak menghabiskan waktu di area kampus, tetap saja ia hanya berkomunikasi dengan lelaki bernama Jimin. Sahabat yang sering meminjamkannya uang tanpa bunga.

Kesal tidak juga mendapat bayangan wajah, Jungkook akhirnya kembali membaca pamflet tersebut dan membelalakkan mata.

"10000 ₩? Sial, kemahalan."

Tapi kenyataan itu tidak lantas membuatnya patah semangat, pamflet ini sungguh menarik dirinya untuk bisa mendapatkan uang agar bisa merasakan punya pacar. Begitu kan?

Hidupnya terlalu berantakan dan menyedihkan, Jungkook ingin sekali saja merasakan kebahagiaan walaupun hanya 7 hari. Dan untuk pertama kali, Jungkook merasa keantusiasan yang berlebihan datang dari dalam dirinya.

Jungkook antusias untuk bahagia.

Dengan sunggingan di bibir, Jungkook mulai melangkah menuju tempat dimana ia bertemu dengan Jimin. Katakan saja atap kampus, menjadi tempat abadi keduanya berbagi cerita kehidupan masing-masing.

"Yah, kau lupa ada kelas? Sedangkan kegiatan futsalmu tidak pernah kau lupakan, mau jadi apa kau Kook?" Dan hari-hari Jungkook selalu diisi dengan ocehan Jimin yang kadang setelah masuk ke dalam telinganya, tidak ia serap langsung saja lenyap.

"Aku ingin menjadi pacar Kim Taehyung."

"Hah?"

"Ck, kau mendengarku." Katanya, sembari mencari bungkus rokok.

Mulut membentuk huruf O, alis menukik tak percaya. Ia harap dirinya salah dengar, karena yang benar saja. Jungkook yang tidak pernah peduli pada hal-hal menyenangkan seperti itu, kini dengan lugas mengatakan ingin menjadi pacar Kim Taehyung.

Jungkook hanya peduli pada pekerjaannya sebagai pelayan rumah makan untuk membayar tagihan, juga pada setiap pertandingan futsal antar universitas yang sering ia ikuti.

Jungkook masa bodoh terhadap hal lain. Sungguh.

"Jim, pinjami aku uang? Aku janji akan membayarnya dua kali lipat. Aku mohon?" Bertingkah manis sangat bukan Jungkook ketika sedang meminjam uang, ketika Jimin tidak memberinya pinjaman ya sudah ia hanya melenggang pergi.

Aku dan Kim Taehyung | tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang