Yang lain sibuk mengobrol satu sama lain, tertawa lalu kemudian mulai saling mengejek sembari menunggu detik-detik pertandingan akan segera dimulai. Pertandingan futsal antar kampus yang sering disebut pertandingan persahabatan ini memang acap kali dilaksanakan untuk mengeratkan hubungan pertemanan antar mahasiswa yang aktif di kegiatan ini.Sementara Jungkook sedang mengotak-atik benda pipih dengan napas resah, dahinya menempel pada pintu locker miliknya. Menunggu balasan pesan dari sang kekasih yang belum juga tiba, harapan bahwa Taehyung akan menonton dirinya bertanding semakin menipis.
Padahal Jungkook sudah mengatakan tidak apa-apa kalau tidak bisa, jangan sampai mengganggu ujian yang tengah Taehyung kerjakan. Namun dengan nada meyakinkan dan antusias yang tinggi Taehyung sudah berjanji akan menonton, sialnya Jungkook menaruh harap terlalu tinggi.
"Ayo Jungkook, sudah giliran tim kita." Jungkook terkejut mendengar suara dari samping, pria yang sedang tersenyum lebar itu segera menepuk bahunya.
Hoseok melihat gerak-gerik Jungkook yang terlihat begitu canggung ketika diajak bicara olehnya, Jungkook memang jarang melakukan interaksi dengan orang lain bahkan dengan tim futsalnya sendiri.
Jungkook mengangguk, lalu tangannya memasukkan ponsel ke dalam locker. Mengabaikan tatapan bertanya-tanya dari Hoseok, ia mempercepat langkah menyusul yang lain menuju lapangan futsal.
"Taehyung mungkin akan tiba beberapa menit lagi, tenang saja." Secara tiba-tiba Hoseok kembali mengeluarkan suara, juga menyebut nama kekasihnya ke dalam percakapan. Jungkook terdiam sejenak, lantas bergumam untuk memberi jawaban.
Hoseok teringat ucapan Taehyung soal Jungkook yang katanya lucu itu, karena sungguh ia tidak melihat dimana letak lucu dari sosok yang sudah berdiri tepat pada posisi dimana dirinya harus berada.
Atau mungkin Jungkook hanya bertingkah lucu pada saat sedang bersama Taehyung saja? Atau Taehyung hanya memberi omong kosong belaka? Atau dirinya yang tidak bisa menggunakan penglihatannya dengan baik?
Terlalu banyak atau pikirnya, membuat pusing saja.
Jungkook melihat ke arah kursi penonton yang sudah penuh dan riuh, namun tanda-tanda si bintang kampus akan datang itu rasanya tidak ada. Bunyi peluit membuyarkan apa yang sedang Jungkook pikirkan, kakinya mulai bergerak lincah.
Pikiran tentang Taehyung menghilang, kini kata 'menang' yang berlari-lari di dalam kepalanya.
Sedangkan di dekat ruang ganti sana dua pria sedang saling menyalahkan karena tidak bisa tepat waktu. Taehyung ribut, menyuruh Seokjin untuk mempercepat langkah namun Seokjin juga tak kalah memarahi Taehyung yang menurutnya terlalu berlebihan padahal tidak akan ada yang memberi denda kalau mereka telat menonton pertandingan futsal ini.
"Kalau mau cepat, ya cepat sendiri saja sana." Dirinya mendorong bahu Taehyung dengan kesal.
"Jangan merajuk padaku hanya gara-gara Namjoon tidak ikut." Tatapan tidak suka didapat Taehyung, sementara ia menahan tawa.
"Aku tidak tuh," Jawabnya kemudian meninggalkan Taehyung yang sudah tertawa terbahak-bahak, keusilan tiada henti dari Taehyung untuknya soal perasaan membuat Seokjin kesal bukan main. Memangnya tau apa Taehyung?
Taehyung berlari menyusul Seokjin yang sudah berjalan beberapa langkah di depannya, memegang pundak lalu tersenyum sebagai tanda damai antara mereka berdua. Keduanya lalu mencari kursi kosong yang tidak terlalu jauh, sehingga bisa melihat tim kampus mereka dari dekat.
Botol air minum sudah ditaruh di atas kursi, Taehyung menyiapkan suaranya yang akan ia pakai untuk berteriak sebagai bentuk dukungan seperti yang lain. Tentu saja hanya ia tujukan untuk Jungkook, lengkap pakai baju dengan nama dan nomor punggung kekasihnya, juga topi putih yang ia rubah posisi sehingga dahinya bisa terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kim Taehyung | tk
Fiksi PenggemarJungkook melihat pamflet "dating with Kim Taehyung for a week only pay 10000 won" sial kemahalan. ⚠️ judul akan diganti atau tidak sama sekali ⚠️ceritanya sederhana tapi rumit tapi sederhana tapi rumit tapi sederhana - : cover by one and only @cuteb...