Seorang gadis tengah sibuk 'merapikan' kamarnya, membuka semua lemari dan laci demi mendapatkan benda tipis persegi yang amat sangat berharga baginya. Sudah setengah jam lalu ia mencari tanpa henti membuka walk in closed yang berisi penuh dengan setelan dan baju pria.
Pencuri? Entahlah. Matanya sibuk kesana kemari menyusuri etalase berisi sekumpulan jam tangan dan dompet pria hasil karya beberapa desainer dan merk terkenal.
Kelelahan dia hanya meletakan pantatnya asal dipinggiran kasur.
Gabriella Graham, blasteran Korea-Amerika dengan tinggi badan sekitar 160 cm l, yang sebenarnya hanya 159,3 cm. Beberapa hari yang lalu ia baru saja merayakan ulang tahun yang ke 18-nya. Parasnya sangat elok membuat siapapun rela melakukan apa saja untuk memilikinya, ditambah lagi dengan mata kucing berwarna coklat bening dan rambut kecoklatan yang melewati bahunya, sempurna! Siapapun akan percaya bahwa sosoknya adalah malaikat yang tengah tersesat dibumi.
"Sedang apa kau?" Seorang laki-laki yang kini tengah berdiri diambang pintu dengan setelan jas rapi menenteng tas kerjanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matanya menyapu seisi kamar hasil karya Ella 'merapikan' yang sebenarnya membuat barang-barang bertebaran disetiap sudut kamar.
Ella terkesiap dan membetulkan posisi duduknya, menatap laki-laki itu dengan cengiran khasnya "Hanya duduk" Ella memainkan ujung kukunya tidak berani menatap pria itu terlalu lama.
"Apa yang kau lakukan di Korea? Seharusnya kau sudah ada di Cambridge dan mendaftar menjadi mahasiswa Harvard sekarang" Laki-laki itu menatap jam Rolexnya yang bertengger anggun dipergelangan tangannya.
"Jangan bilang kau melarikan diri" Ia memicingkan matanya, membuat Ella harus berdiri dari tempat duduknya
"Memangnya kau tidak bisa kabur dengan pakaianmu sendiri?" Ia menatap penampilan mengenaskan gadis kecil yang tengah berdiri didepannya yang hanya menggunakan kaos chanel kebesaran miliknya hingga menutupi celana pendek Biru dongkernya.
"Darren..." Ella menatapnya dengan berani, tapi jelas dari pancaran matanya gadis itu ketakutan dengan tatapan intimidasi Darren.