Empat

24 0 0
                                    

Jiyong

"Aku akan menginap disini" Kata gadis basa-basi, sontak membuatku hampir menyemburkan minumana kalengku yang tengah ku teguk.

"Apa?" Aku hanya memastikan pendengaranku

"Ijinkan aku menginap disini" Ulangnya tanpa ragu

"Kenapa? Menginap di apartemen Darren saja" Aku menyesal mempersilahkan anak serangga ini masuk.

Ella duduk dengan angkuhnya di sofa berwarna gelap dengan menumpukan satu kakinya kekaki lainnya. Pakaiannya sedikit menggangguku.

"Aku tidak akan sampai sini seandainya itu memungkinkan" Dari cara bicaranya gadis ini cukup cerdas dan berbahaya kecuali jika kau mengabaikan ukuran tubuhnya yang mirip anak SMP.

"Aku tidak bisa!" Aku menolak tentunya! Selain aku seorang artis yang tidak memungkinkan membawa sesorang yang bukan keluargaku terlebih lagi dia seorang gadis. Pasti para wartawan dan para penikmat gosip akan berkumpul seperti semut.

"Oh, please! Kau orang terakhir yg dapat ku temui disini" Beberapa detik yang laluekpresinya tegas dan sedikit menakutkan untuk gadis seumurnya tapi sekarang ia mengeluarkan sisi imutnya. Aku tidak berusaha mengatakan ia imut tapi dia memang terlihat imut. Percayalah.

"Aku akan menghubungi Darren" Aku merogoh sakuku mengambil ponselmu

"Tidak! Sungguh tidak perlu, terimakasih. Pinjamkan saja ponselmu" Ella mengacungkan tangannya meminta ponselku, sedikit ragu ku berikan ponselku.

Kulihat tangannya dengan cepat mendial beberapa nomor lalu sedikit menjauh dariku.

"Apa tawaranmu masih berlaku?"

"..."

"Tidak, tidak. Aku tidak peduli"

"...."

"Bukankah itu sama saja artinya menjual tubuhku? Well sekarang aku tidak peduli"

"..."

"Ah bisa tidak jangan ditempat yang mencolok? Aku akan tertangkap sebelum bekerja denganmu"

"..."

"Baik aku akan tiba dalam 30 menit"

Ella menutup sambungannya lalu memberikan ponselnya padaku.

"Terimakasih, aku permisi" Gadis itu membukuk kemudian berlalu.

"Kau akan kemana?" Aku berusaha menahan tangannya. Aku hanya berusaha mencegah hal-hal buruk terjadi pada adik sahabatku.

"Aku akan bekerja aku ada janji" Tatapnya sinis

"Selarut ini?" Aku melirik jam ponselku yang sudah menunjukan jam 10.30 malam.

"Tentu saja"

"Baiklah, kau bisa menginap disini, dan batalkan janjimu sekarang!" Aku mengacungkan ponselku kembali

Dengan kasar ia merebut ponselnya sambil menatapku sinis

"Aku sudah meng smsnya!" Katanya berapa lama setelah mengirimkan pesan teks lalu mengembalikan ponselku kembali.

'Aku tidak jadi kesana. Lain kali saja' aku memastikan apakah dia benar-benar membatalkan janjinya.

"Kau yang menyuruhku membatalkan bisnis besarku, sekarang apa penawaranmu?" Ella bersedekap dengan angkuhnya sambil menatapku tajam

"Kau boleh tinggal disini. Lakukan semaumu, tapi ingat jangan rusak imageku!"

"Ada lagi" Dia menatapku tidak puas

"Tidak menghubungi Darren atau anggota keluargamu" Aku mengatakan apa yang ingin didengar gadis itu.

"Good!" Ujarnya tersenyum puas.

"Tapi ada syarat! Kau harus menuruti semua perintahku, dan jangan ceroboh!" Aku memperingatinya

"Cukup sulit, akan ku coba"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LINE: 18th IamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang