5 [Dia Lagi]

530 100 12
                                    

"Ayo kalian ikutin gue" ajak Kia.

Kia, Dera, dan Vasya mulai menyusuri lorong sekolah menuju gudang. Mereka bertiga mulai memasuki gudang yang suasana nya sangat mencengangkan sejak sepeninggal si Cleo yang tewas disini.

BRAKK!!!

"AAAAAAAA" teriak mereka bertiga di saat tiba tiba pintu gudang tertutup sendiri.

"Kia gue kok merinding ya, tuba tiba pintunya nutup sendiri" ujar Vasya dengan rasa takut nya.

"Coba gue buka pintu nya, biar kita lebih jelas cari bukti nya" Ujar Dera dan berjalan mendekati pintu.

"Loh kok nggak bisa dibuka sih" kata Dera sambil memegang handle pintu dan terus memutar nya berharap bisa terbuka.

"Aaaa gue nggak mau mati sekarang. Gue kan belum punya pacar" rengek Vasya.

"Masih aja lo bercanda sya" Vasya yang mendengar tanggapan dari Dera hanya menyengir kuda.

"Udah kalian jangan ribut, pasti saat ini tamda kalo Si Cleo bakal dateng" Kia mulai bersuara, Dera dan Vasya hanya diam vasya mendekati dera karena merasa merinding jika sendiri.

"Haah" teriak Kia yang membuat Dera dan Vasya terkejut.

"Lo kenapa ki?" tanya Vasya.

"Ini dia tiba tiba muncul" kata Kia.

"Dia siapa?" tanya Dera penasaran.

"Si Cleo itu" jawab Kia, Dera dan Vasya hanya bungkam.

"Sebenarnya lo kenapa?"Kia bertanya dengan was was.

Tapi tiba tiba Cleo menghilang seketika.

"Gimana ki?" tanya Dera.

"Dia ngilang gitu aja mungkin dia mau ngomong langsung sama si Dante jadi kita harus temuin mereka berdua" kata Kia.

"Iya kasian Si Cleo pasti belum tenang disana" ujar Vasya dengan raut wajah iba nya.

Lain tempat

Nata and The Genk seperti biasa mereka kunpul di basecamp untuk mabar gratisan katanya biar ngirit kuota biasa lah kids jaman now gitu.

"Nat si Dante ama Reina mane?" Tanya si cungur Revan dan tatapan nya masih pada game yang ada di handpone nya.

"Biasa lah sejak Cleo pergi sering galau" jawan Nata seadanya.

"Gaes gue balik ya mau beli cilok, ntar keburu tutup cilok langganan gue" Ujar si pencinta cilok siapa lagi kalo bukan Lian si maniak Cilok sekalian aja kang cilok nya dibeli Yen. Dan katanya sehari nggak makan cilok bisa mati di tempat.

"Najis si lo tai" ejek Revan dan menghentikan aktivitas nya lalu fokus ke Lien sahabat koplak nya.

"Keselek cilok mampus lo tiap hari makan cilok mulu mending cari cewe daripada kang cilok mulu yang di cari" Nata berujar dan nenyudahi game nya bersamaan dengan Revan.

"Cilok number one in my heart" Ujar Lien dramatis alaynya sampai melebihi anak alay pada umumnya.

"Serah lo dah yen, Abang mah apa atuh" Nata bersuara seolah merajuk dan membuat Lien Revan bergidik ngeri melihat kelakuan si Nata yang abnormal wkkk.

"Lo mau ikut kagak Van, Nat. Gue traktir cilok gue lagi baik ini jarang jarang kalian dapet traktiran dari cowo ganteng gini"
Lien mulai membanggakan diri nya.

Revan pun menganggukkan katanya rezeki itu nggak boleh di sia sia kan apalagi ditolak ntar dosa. Beda denga Nata yang menolak karena dia udah sering di traktir cilok ama si tai sampai bosen.

Nata, Dante, Reina, Lien, Revan dan Cleo merupakan sahabat sejak kelas sepuluh dan ketika kelas 11 kelas dibagi menjadi dua bagian yaitu Ipa dan Ips. Nata, Dante, Reina dan Cleo meraka satu kelas mendapatkan jurusan Ipa sedangkan Lien Revan disini mereka masuk jurusan Ips. Tak jarang mereka berkumpul besama di saat ada waktu dulu setelah kepergian Cleo mereka merasa kehilangan sosok orang yang bijaksana dan dewasa karena selalu menjadi penengah jika mereka ribut. Dan Dante merasa paling kehilangan karena sejak dulu dia menyimpan rasa pada Cleo.

"Lo beneran nggak mau bareng gue" tawar kia tak tega meninggalkan di sekolah sendiri karena sepi dan Vasya sudah pulang sebab jemputan nya sudah datang dulu.

"Gak usah ki bentar lagi juga dateng jemputan gue" Kata Dera tak mau merepotkan Kia.

"Lo hati hati ya" ujar Kia tak mau memaksa dan di balasi anggukkan oleh Dera sembari tersenyum.

SEPIIII
HENING SUASANA SEKOLAH
SEMUA MURID SUDAH PULANG DAN TINGGALAH DERA

"Dorrrrrr!!!"

"Astaga"

"Hehehe sendirian aja lo der" ujar cowok itu sambil cengengesan nggak jelas dan hanay dibalasi deheman oleh Dera.

"Woy woy woy"

"Berisik lo nat"

"Yaelah lo mah setiap sama gue galak amat, awas lo ntar cepet tua"

Nata hanya tersenyum jail dan terus menggoda Dera. Tapi Dera ingat dengan Vasya dia tak mau membuat hati temannya terluka.
Nata emang banyak bacot ini wkwkwk.

Dera berlalu meninggalkan Nata karena jemputan nya telah datang.

"Andai lo tau"

"Andai lo tau"

_Bersambung


Jomblo Gudang Kosong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang