Bahkan ku tak peduli dengan keadaan yang terjadi
***
Razvan Arfagio AlexanderHari ini adalah hari dimana tahun ajaran baru dimulai, Setelah kenaikan kelas semua siswa menyandang status baru. Terkecuali Gio dia masih tetap berada dikelas yang sama kelas XI ips 1, yang seharusnya berada di kelas XII.
Mau dikatakan apalagi, kenakalan Gio sudah tidak bisa ditoleransi lagi oleh pihak sekolah. Seharusnya pihak sekolah mengeluarkan Gio dari sekolah tersebut namun, karena pertimbangan pertimbangan tertentu alhasil Gio tidak naik kelas.
Tak seperti anak kebanyakan, Jika anak lain tidak naik sekolah pasti akan merengek kepada orang tuanya agar bisa naik kelas dan bisa sampai nangis seharian tidak mau sekolah karena malu. Namun, tidak bagi seorang Gio, Gio sama sekali tidak memperdulikan hal tersebut, tak ada rasa malu sedikitpun didirinya. Entah apa yang ada dipikiran anak tersebut.
Hari ini saja hari pertama masuk sekolah Gio sudah melanggar aturan yang ada disekolah, lagi lagi dan lagi Gio kesiangan, dan beruntungnya karena selama seminggu ini diadakannya MPLS bagi kelas 10, jadi osis dan kesiswaan sedang sibuk sibuknya. Alhasil Gio tak mendapat hukuman.
Gio memasuki kelasnya, kelas yang dia tempati selama satu tahun dan kini ia masih berada di kelas tersebut, hanya saja orang orang yang ada didalamnnya bukan orang yang sama seperti dulu, adalah mereka yang memasuki kelas XI.
Tanpa rasa malu Gio memasuki kelas tersebut dan langsung menduduki bangkunya yang dulu ia duduki.
Warga kelas pun memperhatikan Gio secara sembunyi sembunyi, karena mereka tau sifat sifat negatif Gio yang notabennya seorang badboy.
Gio melihat kearah mereka yang sesekali meliriknya, orang itu langsung menunduk ketika Gio menatapnya.
Gio memasang earphone nya, dia sibuk mengotak atik hp nya. Tak memperdulikan teman teman barunya.
"Woy" Teriak seorang perempuan sambil menggembrak meja yang ada didepan Gio.
Gio melepas earphone nya karena keberadaan perempuan tersebut mengganggunya.
Gio menatap perempuan tersebut, setelah melihat perempuan yang ada didepannya Gio menghela nafasnya dan melanjutkan kembali aktivitasnya seperti semula.
Perempuan itu terlihat kesal karena perlakuan Gio terhadapnya, dia melepaskan earphone yang sedang Gio pake.
Gio menatap perempuan tadi "Apaan si sha?" tanya Gio.
yahhh dia adalah Nakeisha Isshabira Pranatta, Asha nama panggilannya. Teman perempuan Gio yang sangat dekat dengannya.
"Gue gak nyangka kalo kita bisa sekelas" jawab Asha.
"terus" tanya Gio.
Asha mendengus kesal tanpa banyak kata Asha langsung meninggalkan pria rese yang ada dihadapannya ini.
Warga kelas memperhatikan kedekatan antara Gio dengan Asha itu, mereka cemburu dengan Asha yang bisa mengenal dekat Gio. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menganggap bahwa Gio dan Asha memiliki hubungan.
Memang mereka berdua sudah berteman sejak lama, Asha teman perempuan satu satunya yang sangat dekat dengan Gio. Bahkan Gio sudah mengenal keluarga Asha.
________________
Bel pulang pun berbunyi pada waktu yang biasanya. walaupun saat ini sedang diadakannya kegiatan MPLS pun sekolah tetap efektif, yahh walaupun hanya beberapa guru saja yang masuk tapi pulang harus pada waktunya.
Gio langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung keluar kelas. Tak lupa Gio memakai topi yang selalu dia pakai.
Gio langsung menuju keparkiran motor yang ada disekolahnya dan berniat untuk langsung pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFAIR DESTINY (S-3)
Teen FictionKetika takdir berlaku tak adil. RAZVAN ARFAGIO ALEXANDER sebut saja dia Gio. seorang laki laki berumur 17 tahun yang masih duduk dikelas 11 SMA. Menurut orang orang sih dia Badboy, tapi memang benar pada kenyataannya dia seorang Badboy. Broken Home...