Percayalah, suatu saat nanti kita akan bersama lagi. Hanya saja sang waktu belum mempertemukan kita.
***
Rena FaranissaSaat ini Nia sudah berada disebuah taman untuk menemui seseorang, setelah menyelesaikan pekerjaanya Nia langsung bersiap untuk pergi ke tempat ini. Nia tak memberitahu Gio maupun Evan majikannya bahwa dia meninggalkan rumah.
Untung saja majikannya itu jarang berada dirumah, dan lebih sering menghabiskan waktu diluar. Membuat Nia tenang jika meninggalkan rumah tempat kerjanya walaupun tanpa meminta izin dari pemilik rumah.
Hampir 15 menit Nia menunggu ditaman ini, namun orang yang dia tunggu tak kunjung datang.
Seorang perempuan paruhbaya yang berusia sekitar 40 tahunan keluar dari Taxi, perempuan itu langsung berjalan cepat seperti sedang terburu buru dan sambil memperhatikan keadaan sekitar, mencari orang yang akan ia temui.
perempuan tersebut menemukan keberadaan orang yang akan ia temui, perempuan itu tersenyum saat mengetahui orang itu dengan langkah cepat perempuan paruhbaya tersebut menghampiri orang yang ia cari.
"Bi Nia, maaf saya telat." ucap perempuan paruhbaya tersebut.
Memang perempuan tersebut akan bertemu dengan Nia asisten rumah tangga dirumha Gio.
Nia beranjak dari duduknya, "Bu Rena." ucapnya senang.
Nia mengajak perempuan yang bernama Rena tersebut untuk duduk bersamanya.
Sepertinya mereka berdua akan membicarakan hal yang sangat penting.
"Bi, bagaimana keadaan Razvan sekarang?" tanya Rena serius kepada Nia.
"Seperti biasanya bu, saat ini Gio semakin susah untuk diatur sampai Gio tidak naik kelas bu, Saya sudah beberapa kali mendapat peringatan dari sekolah Gio." jelas Nia menceritakan kelakuan Gio saat ini.
"Evan tak memperhatikan Razvan?"
Nia menggelengkan kepalanya. "saat ini Gio lebih suka menghabiskan waktunya untuk balapan liar bu." ucap Nia.
"Sebenarnya saya mau cerita bi, kalau Arvan kakak kembarnya Razvan sudah ada di Jakarta bi, Arvan bersekolah di sekolah yang sama dengan Razvan."
Nia memasang wajah kebingungan, sebenarnya apa maksud dari mantan majikannya tersebut. "Maksudnya bu, kan Gio tidak mengetahui kalau dia mempuyai sodara kembar, bagaimana jika Gio tau.?" tanya Nia.
Rena menghela nafasnya. "jadi gini bi, saya sengaja sekolahkan Arvan disekolah Razvan, semenjak saya tau jika perilaku Razvan sangat tidak baik, saya menyuruh Arvan untuk merubah sikap adiknya, semoga saja pelan pelan Razvan mengetahui keluarganya yang sebenarnya dan bisa merubah perilakunya." jelas Rena.
Nia mengerti mulai maksud Rena, Nia berharap anak majikannya bisa berubah menjadi lebih baik lagi, dan sadar jika dia masih memiliki keluarga yang masih peduli terhadapnya.
Rena memegang kedua tangan Nia. "bi, maaf saya gak bisa lama lama saya takut jika suami saya mengetahui hal ini. Saya titip Razvan bi, dan terimakasih sudah merawat anak saya bi. Kalau ada apa apa kabarin saya." Ucap Rena.
Nia membalas dengan senyuman.
Rena melepaskan tangan Nia dan langsung meninggalkan Nia ditempat itu. Rena tak bisa berlama lama berada disana hanya sekitar 15 menit mereka mengobrol.
Dia adalah Rena Faranissa yang merupakan mama kandung Gio, yang tak pernah diketahui sama sekali oleh Gio. Rena diam diam selalu memperhatikan Gio dari kejauhan, Rena selalu menghubungi Nia sang asisten rumah tangga dirumah Gio yang sangat dekat dengan Gio.
![](https://img.wattpad.com/cover/174187137-288-k394239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFAIR DESTINY (S-3)
Fiksi RemajaKetika takdir berlaku tak adil. RAZVAN ARFAGIO ALEXANDER sebut saja dia Gio. seorang laki laki berumur 17 tahun yang masih duduk dikelas 11 SMA. Menurut orang orang sih dia Badboy, tapi memang benar pada kenyataannya dia seorang Badboy. Broken Home...