Sabtu pagi hari ini berbeda dari sabtu pagi sebelum-sebelumnya, biasanya gue masih goleran di kasur asik dengan hp di tangan gue. Tapi pagi ini gue udah mondar-mandir memilih baju mana yang cocok untuk gue pakai hari ini.
"Teh, udah belom sih? lama banget! telat nih acaranya selesai, nanti orangnya pada pulang semua!!" omel Soho—adik gue—dari depan kamar, Soho itu nama panggilannya, nama aslinya mah Septian tapi gatau kenapa tiba-tiba dipanggilnya Soho.
Gue gak menggubris omelan Soho dan masih tetap bingung menentukan baju mana yang akan gue pakai, biasanya gue gak seribet ini memilih baju tapi karena acara hari ini tergolong spesial jadi gue harus memakai baju semenarik mungkin. Setelah banyak pertimbangan akhirnya terpilih lah dress warna abu-abu terang dengan motif floral yang panjangnya sampai betis gue.
Setelah merasa semua udah lengkap, gue keluar kamar lalu disambut dengan ledekan Maul—abang gue, dan yang pasti Maul juga bukan nama aslinya— "AHAHHAA apaan nih make beret udah kayak Jaiko aja lo!" gue merengut, "Berisik lo! cepetan ah berangkat!" ujar gue sambil berjalan ke Bunda untuk salim dan diikuti oleh Soho dan Abang yang masih cekikikan di belakang gue.
"Kita nunggu di sini aja kali ya? dikit lagi pada keluar kan?" Tanya Maul begitu kita sampai di tempat acara, gue mengangguk, "Iya disini aja, tadi kata temennya dikit lagi selesai acaranya."
Tak lama kemudian orang-orang mulai keluar dari dalam gedung satu persatu, gue masih belum menemukan sosoknya.
Kita bertiga sama-sama celingukan mencari orang yang sama, "Nah itu dia! Kak!!!! disiniii!!" teriak Soho sambil melambai ke arah seseorang, gue menoleh dan mendapati sesosok Sungwoon menggunakan baju toganya berlari kecil ke arah kami dengan senyum yang kayaknya udah ditempel permanen di mukanya karena selalu terpajang di mukanya.
Setelah mendapatkan ucapan selamat dari Maul dan Soho, Sungwoon mendekat ke arah gue lalu menjitak kepala gue pelan, "Rese banget kemaren bilang gak bisa dateng!" ucapnya sambil terkekeh.
Gue tersenyum lebar, "Hehehe kan biar kejutan."
"Kak, itu kan si Teteh bawa hadiah katanya buat Kakak!" celetuk Soho, gue melotot mendengar perkataannya, berbeda dengan gue, Sungwoon malah dengan antusias menagih 'hadiah' dari gue, "Oh ya? mana, Mand??" gue hanya menunduk malu lalu menjawab, "Hnggg.... anu..... ketinggalan Wun, maaf ya.."
Hampir aja Sungwoon percaya dengan perkataan gue tapi bukan Maul namanya kalo gak bocor, "Itu maksudnya hadiahnya diri dia sendiri, Woon. Emang dangdut banget gue juga bingung dia keturunan siapa, Haji Rhoma Irama kali ya?" ujar Maul yang langsung gue jawab dengan keplakan di kepalanya.
Sungwoon tertawa melihat gue salah tingkah, "Oh jadi ini maksudnya kamu make dress motif bunga-bunga gini? sebagai bunga berjalan??" godanya yang ditanggapi tawaan dari Soho dan Maul.
Iya. Jujur sebenernya memang itu tujuan gue, tapi gue terlalu malu untuk menyuarakannya dan berakhir dengan menjawab, "Bukan gitu ih maksudnya!!"
"Tapi tadi di mobil bilangnya begitu ckckck." Ledek Maul.
Sial. Gue jadi dipojokkan gini. Emang pilihan yang salah banget ajak mereka berdua kesini.
"Gapapa gak bawa apa-apa, kamu dateng kesini juga udah jadi hadiah. Makasih ya." ucapnya dengan cengiran lebar di wajahnya.
Setelah izin ke Soho dan Maul bahwa dia mau pinjem gue buat hari ini yang lalu dijawab dengan peringatan "Asal jangan diapa-apain tuh adek gue! masih polos dia!" dengan nada bercanda akhirnya gue dan Sungwoon berjalan menjauh menuju parkiran.
"Selamat ya, aku bangga." ucap gue dengan tulus dan detik berikutnya gue mendapatkan badan gue sudah ada di dalam rangkulannya.
—
in case y'all want to see Manda's outfit, here's her look (๑˃̵ᴗ˂̵)
KAMU SEDANG MEMBACA
us, today. ; ha sungwoon
Fanfictionhanya berisi cerita tentang kita hari ini, bukan cerita tentang kemarin, bukan juga rencana untuk masa depan, hanya kita dan hari ini. ©2019, jeojangmyeon