Sebungkus Permen

69 11 4
                                    

    Kisah ini dimulai saat adanya kegiatan MPLS di Sekolah Menengah Atas dimana Ayana Prasasti Dewi terpilih menjadi salah satu murid di sana.

    "Baiklah untuk kegiatan hari ini karena kalian sudah kami suruh untuk membawa kantong plastik, maka untuk kelas Letnan Jenderal Siswondo akan membersihkan lapangan dalam, Kelas Letnan Jenderal M.T Haryono akan membersihkan Koridor, kelas Jenderal Ahmad Yani akan membersihkan lapangan samping, kelas Letnan Jenderal Suprapto akan membersihkan wilayah kantin, dan terakhir kelas Mayjen Sutoyo akan membersihkan lapangan bulu tangkis dan wilayah pos satpam," Ucap kakak ketOs kepada para murid baru.

    "Kalau begitu mari kita lakukan operasi semut hari ini," Lanjut Kakak KetOs.

    Berhubung Ayana masuk ke dalam IPS, dia pun bergabung ke dalam kelas
Letnan Jenderal Siswondo dan mendapatkan bagian membersihkan lapangan dalam. Selama operasi semut dilakukan, Ayana dan murid lain merasa heran sebab mereka kan disuruh untuk membersihkan sampah. Namun, tidak ada sampah yang ada di sana hal inilah yang membuat banyak murid hanya duduk bahkan sampai ada yang mengeluarkan lagi sampah yang ada di tong sampah supaya dilihat ada kerjaan.

    "Ih aneh banget sih, masa lapangannya udah bersih mau dibersihin lagi," Kata Ayana sambil membuang kantong plastik miliknya yang hanya ada satu daun kering ke dalam tong sampah.

    "Tau bikin capek aja ya," Timpal seseorang membuat Ayana sedikit terloncat.

    "Eh,"

   Murid Laki-laki itu juga melakukan hal yang sama dengan Ayana --membuang kantong plastik miliknya--.

    "Perkenalkan namaku Revan Ardian Putra, panggil aja Revan. Kalau nama kamu siapa?"

    Ayana merasa tersanjung karena ada murid yang tampan yang mau mengajaknya berkenalan. "Nama aku Ayana Prasasti Dewi, panggil aja Princess." Jawab Ayana dengan pede banget.

    Mereka duduk di samping tong sampah yang tak menyentuh tanah. "Ih kocak banget, masa nama panggilan gak ada nyambung-nyambunya sama nama asli. Tiba-tiba kok jadi princess," Ujar murid baru itu sambil tertawa.

    Ayana mengerucutkan bibirnya, "Emangnya kenapa bahkan waktu aku SMP ada kok teman ku yang namanya Musdhalifah tapi dipanggilnya Ida lalu itu si Amar eh malah dipanggil Kemet,"

    Ucap Ayana membuat Revan memutar otaknya dua kali. Sebenarnya apa yang diucapkan Ayana ada benarnya juga. Zaman sekarang banyak nama yang awalnya bagus eh malah dipanggil asal aja, contohnya Amar teman satu kelasnya di sini malah dipanggil Kemet.

    "Ya udah, princess marah?" Tanya Revan agak geli sebenarnya.

    Mendengar kata princess keluar dari mulut Revan, malah membuat Ayana menjadi agak gimana gitu. "Ih Revan, jangan panggil princess beneran juga kali. Tadi tuh aku bercanda doang jadi jijik kan aku," Protes Ayana karena dipanggil princess.

    Revan tersenyum karena mendengar protes dari Ayana, padahal tadi dia yang bilang kalau dia dipanggil princess.
"Kan tadi kamu yang bilang kalo kamu dipanggil princess,"

    Ayana berpikir, "Ya, ya kan tadi bercanda udah ah. Mau ke koperasi dulu," Kata Ayana sambil bangkit dari duduknya.

    "Mau beli apaan di koperasi? Perasaan adanya juga cuma gitu-gitu doang," Tanya Revan yang juga ikutan berdiri.

    "Mau beli permen kaki sama pendekar biru," Jawab Ayana santai.

    "Oh, cuma permen gituan doang. Nih aku kasih aja, permen mahal soalnya tiga permen ini sama dengan satu gelas susu," Kata Revan sambil merogoh kantong celananya.

    Revan pun memberikan sebungkus permen kepada Ayana, "Nih ambil terus dimakan, kalo gitu aku ke sana dulu ya," Ucap Revan lalu berlari ke arah kumpulan murid laki-laki lainnya.

    Ayana hanya bisa terdiam sambil memegang erat sebungkus permen yang baru saja diberikan oleh Revan.

   'Dasar murid kurang ajar!' Maki Ayana dalam diamnya.

    Ayana sangat kesal. Memang awalnya Ayana merasa senang karena telah diberi sebungkus permen yang katanya sama dengan segelas susu. Tapi nyata yang ada ditangannya itu ya memang hanya sebungkus permen. Ya hanya bungkusnya saja, permennya mah hilang entah kemana.

    "Dasar lo Revan jelek, pelit, php!" Teriak Ayana sambil menunjuk ke arah Revan. Tapi, yang ditunjuk malah memperlihatkan lidahnya kemudian ikut tertawa dengan murid laki-laki yang lain.

    ' Biarin aja gua doain biar nanti jodohnya Revan gak bakal gampang dikibulin' Batin Ayana sambil membuang bungkus permen yang tadi dikasih oleh Revan.

    Jadi inilah kisah awal pertemuan antara Ayana dan Revan. Bagaimana kisah-kisah selanjutnya makanya ikuti terus.

.

.

.

.

.

.

*Haloa~
Jangan lupa vote dan comment ya💕
(~^_^~)

24 Februari 2019

Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang