Nyasar

15 4 0
                                    

     Seperti yang sudah direncanakan. Ketika bell pulang berbunyi, Ayana and the geng langsung pergi ke rumah Revan.

    "Rin," panggil Ayana

    "Ehm, apaan?" Jawab Rindu yang sedang menyetir.

     "Lo yakin ini jalannya bener?"

     Rindu menengok sedikit ke Ayana yang wajahnya mulai panik, "Bener udah, soalnya tadi gue liat motornya Alfin lewat sini."

      "Oh oke." Wajah Ayana mulai agak panik, "Rin, pokoknya jangan sampe kita salah jalan deh, soalnya gue gak tau jalan,"

     "Iya, Ay. Lagian lo jangan bikin gue ikutan panik."

     "Ya maaf, lagian lo tau kan gue gak pernah ke rumahnya si kampret?"

    Rindu menengok dan memberikan senyuman yang tidak yakin. "Btw gue juga gak pernah main ke rumahnya Revan,"

    "Rindu ihh!"

     "Suttt tenang, udah ada si Abang maps ini."

     Ayana mengelus dada. Entah mengapa dirinya lupa bahwa di zaman milenial ini tersedia teknologi yang canggih.

    "Ya udah sekarang kita belok kemana?" Kata Ayana sambil menunjuk jalan.

    "Lah belok mana ya? Eh motornya Alfin kemana?"

    "Ya udah sini gue cari jalurnya di maps. Alamatt rumah Revan dimana?" Lanjut Ayana mencoba tenang.

    "Gue gak tau." Kata Rindu sambil menepikan mobilnya.

    "Ih sumpah Rindu, ini kita belok mana?" Ayana mulai panik.

     Melihat Ayana panik, Rindu pun ikutan panik. "Sumpah gue gak tau! Coba aja chat Niken."

    "Oh iya, bentar." Saat Ayana mencoba untuk menge chat Niken. Tiba-tiba saja ponselnya mati.

    "Ah hp gue mati, Rin!" Lanjut Ayana panik.

    "Yah, Ay. Masalahnya hp gue juga mati!"

    "Yah! Gimana dong?"

    "Gue juga gak tau," Jawab Rindu yang panik

    "Ahh nyasarkan kita!"

*****

    Suasana di rumah Revan sudah mulai ramai dengan teriakan Niken dan Kara yang mengetahui tentang kesehatan Revan. Tapi berbeda dengan yang laki-laki --Alfin dan Ronald-- biasa aja.

    "Dasar kampret emang lo, Rev!"

    "Iya dasar lo!"

    Revan yang sedang memainkan PS4 nya hanya terdiam. Sedangkan Alfin dan Ronald hanya terkikik di atas sofa.

    "Lah, ngapain salah gue. Salah nyokap gue lah, orang dia yang nyuruh gue biar gak masuk sekul."

    Setelah puas menertawakan Revan, Alfin pun turun dan ikut bermain dengan Revan. "Udahan aja ya marahannya," kata Alfin

    "Iya tuh betul, lagi nih ya kalian ini seharusnya tanya keadaan gue itu dengan detail ke para pacar kalian yang anehnya gak ketulungan."

     "Ronald bukan pacar gue!" Tegas Kara.

     "Bentar maksud Lo apaan, Van?" Tanya Niken penasaran.

Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang