Ngobrol

8 1 0
                                    

    Revan kembali ke rumah bersama Ayana. Revan heran, kenapa Ayana mau diajak buat jengukin dia. Padahal, biasanya Ayana selalu bodo amatan dengan dirinya.

    "Assalamualaikum," ucap Revan kemudian masuk ke rumah diikuti Ayana dan Rindu.

    "Wa'alaikumsalam," jawab orang-orang di rumah.

    Revan pun mengajak Ayana dan Rindu untuk bergabung dengan yang lainnya di ruang tengah.

    "Ay, Rin, kalian kok bisa ngaret gini?" Tanya Niken sambil menghampiri mereka berdua yang sedang jalan.

    "Iya, tadi kita nyasar padahal tadi gue ngikutin motornya si Alfin." Kata Rindu yang sudah duduk di sofa bersama yang cewek-cewek.

    "Lah kok jadi gue yang kena," Alfin kaget namanya disebut-sebut oleh Rindu.

    "Iya gara-gara lo gue sama Ayana nyasar!" Ngotot Rindu tak mau kalah sedangkan Alfin malah malas meladeninya --takut kalah bacot--

    Tidak beberapa lama, mamanya Revan mengantarkan minuman dan cemilan enak.

    "Ya ampun! Ternyata yang Revan jemput itu princess!" Celoteh mama Revan sambil membawa nampan berisi kan minuman dan cemilan.

    "Mam! Apasih jangan mulai deh ngaconya," protes Revan. "Princess, kata mama barusan jangan di masukin ke hati ya. Soalnya gue takut elo kege-eran." Lanjut Revan membuat Ayana semakin dibuat kesal.

    "Eh anak ini kalo ngomong suka nyeleweng," Bela si mama sambil mencubit pelan lengan Revan. "Udah ayo dimakan, Alfin, Ronald, princess, Kara, Niken, sama siapa ini satu lagi namanya?" Tanya si mama.

    "Rindu, Tante nama aku Rindu."

    "Ah iya, ayo dimakan juga Rindu."

    "Iya, Tante"

    Mama Revan pun kembali ke dapur. Sedangkan sejak tadi, Ayana ingin sekali berteriak di telinga Revan Sebab kenapa harus si kampret ini memperkenalkan namanya dengan princess! Kenapa bukan Ayana aja!

    "Revan!"

    "Ehm, apaan?"

    "Kok mama lo manggil gue princess sih!? Kenapa bukan Ayana aja?"

    "Biarin ajalah, suka-suka dia."

    "Lah, enak banget lo ngomongnya!"

    "Lagian bukan salah gue juga, orang lo duluan yang bilang kalau lo dipanggil princess," kata Revan santai sambil mencomot keripik singkong di toples.

    "Ya kan gue udah kasih tau juga kalo gue bercan---" Sanggah Ayana terpotong.

    Tiba-tiba mama Revan memanggil Ayana namun dengan panggilan princess.

    Ayana bangun dari duduknya. Dia mendapati teman-temannya tersenyum mengejek. "Awas lu, Revan! Tunggu pembalasan gue dan lo pada juga sama!" ancam Ayana sambil menunjuk Revan dan lainnya kemudian berjalan ke dapur.

*****

   Merasa ada yang menatapnya, mama Revan langsung menengok dan melihat Ayana sudah ada di dekat dapur. "Princess, sini sayang." Ucap mama Revan yang dituruti Ayana.

    Ayana tersenyum. "Kenapa, Tan?" Tanya Ayana.

    "Ah, ini tante mau minta kamu buat bantuin tante bikin tempe tepung. Gak pa-pa kan? " kata mama Revan sambil mengaduk tepung, margarin, dan air agar merata.

    Ayana mengangguk. "Gak pa-pa tante. Oh, ini aku bantu ngapain?"

    "Itu, Princess potong tempenya jadi tipis ya," Ayana langsung mengambil tempe dan pisau.

    ' Princess lagi,' batin Ayana sambil memotong tempe tipis.

    "Ehm, Tante." Panggil Ayana agak pelan.

    "Iya,"

    ' Aduh bilang gak ya kalo nama gue itu bukan princess'

    "Princess kenapa?"

    Ayana agak gugup sebenarnya. Tapi dia harus bilang, dia harus berani. "Gini tante, sebenarnya nama aku itu bukan princess tapi Ayana,"

    Setelah mengucapkan itu. Ayana tidak melihat ekspresi di wajah mama Revan berubah. Sedetik kemudian mama Revan malah tertawa halus.

    "Ya ampun, tante kira kamu kenapa,"

    Ayana bingung soalnya situasinya begini. "Kok tante nggak kaget?" Tanya Ayana.

    Mama Revan mengambil tempe yang sudah di iris tipis lalu dicelupkan kedalam adonan. "Tante udah tau namamu siapa cantik," ucapnya sambil mengelus rambut Ayana.

    "Tante tau?" Mama Revan mengangguk sebagai jawabannya.

    Mama Revan mulai memasukan satu persatu tempe kedalam minyak panas. "Kamu tau gak, sebenarnya waktu itu pas awal masuk ke SMA. Revan tuh langsung cerita kalo dia ketemu cewek aneh, soalnya ngomong sendiri gara-gara disuruh mungut sampah," cerita Mama Revan.

    ' Sialan, Revan bangke!'

    "Terus dia bilang namanya Ayana bahkan dia tunjukkin foto kamu waktu itu, terus dia juga bilang kalo dia bingung kenapa kok itu cewek dipanggilnya princess,"

    "Revan bilang kya gitu Tante?"

    "Iya, dia bilang kya gitu. Ohya, dia juga bilang kalo dia pengen deket sama itu cewek, tapi dianya malah bikin itu cewek illfeel sama dia,"

    Mendengar cerita Mama Revan membuat Ayana tidak sadar bahwa sejak tadi dia tersenyum. "Oh, ini kamu harus tau." Lanjut mama Revan membuat Ayana penasaran.

    "Apa Tante?"

    "Ini, tante minta kamu buat bantuin tante soalnya tempe tepung itu makanan favoritnya Revan dari kecil,"

    ' Pantes kalo di sekolah belinya tempe mendoan Mang Adam mulu,'

    Mama Revan mengangkat tempenya lalu menaruhnya di piring. "Nih, tempenya udah jadi. Kamu bawa gih ke depan," Ujar mama Revan sambil menyodorkan piring berisi tempe tepung favorit anaknya.

    "Tante yakin pasti Revan bakalan makin nafsu kalo kamu yang bawa, hihihi." Mama Revan tertawa membuat Ayana ikut tertawa juga.

    Ayana mengambil piring itu dan membawanya ke ruang tengah. Kini Ayana sudah tau makanan apa yang disukai Revan. Entah mungkin dirinya berniat untuk jajanin Revan tempe mendoan Mang Adam di sekolah, itung-itung sekalian balas budi sama Revan yang sudah membantunya.

.


.


.


.



.

(12 Juli 2019)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang