006

1.7K 368 18
                                    

pintu terbuka dan figur kurus dibalut jaket dan kemeja itu menyambutnya, kali ini topinya berwarna kelabu alih-alih hitam seperti biasa. dan lucunya, kantong matanya semakin terlihat kentara dan ia nampak begitu kelelahan. ia juga terlihat muram sehingga aura yang mengumpul di sekelilingnya terasa suram dan mendung.

"kamu nggak tidur tadi malem ya?"

ditegur begitu, si pengantar koran berjengit. "ini korannya,"

"jawab saya dulu,"

"kenapa anda harus tau?"

"karena saya pengen tahu?"

raut wajah si pengantar koran terlihat mengeruh. "tolong, ini ambil saja korannyaㅡ"

"mata kamu kompres bentar sama es batu abis ini, lalu kamu langsung tidur ya,"

"saya masih kerja sehabis ini,"

"loh? kerja apa? bukannya ini terakhir?" jimin menaikkan sebelah alisnya, bingung. namun menerima segulung koran yang diangsurkan.

"saya kerja nggak cuma jadi loper koran saja. permisi, semoga harimu menyenangkan,"

saat si pengantar koran itu berbalik dan akan pergi menuju sepedanya, jimin berseru dan membuat langkah si pengantar koran itu terhenti. "kamu masih nggak mau ngasih tau saya nama kamu?"

"kamu nggak perlu tau!" si pengantar koran balas berseru. suaranya sedikit serak dan berat, mungkin ia memang jarang bicara sehingga suaranya seserak itu.

jimin menarik napas panjang, kemudian dihembuskan. ia masih berdiri di sana dan memerhatikan si tukang koran tadi naik ke sepedanya, kemudian dikayuh pelan.

"besok kita ngobrol lagi ya!"

jimin tidak mendapat jawaban, ia hanya mendapati tampang datar si pengantar koran itu dan rautnya yang mendengus. seharusnya jimin tersinggung, namun ia malah mendapati si pengantar koran itu lucu. terlebih lagi sikap sok juteknya itu.

saat ingin berbalik, jimin hampir kena serangan jantung melihat taehyung berdiri di belakangnya. dengan senyum lebar yang rada-rada bodoh. "liat apa? tugas lo udah selesai?"

"owalaahh! jadi selera lo yang galak-galak jutek gitu ya, jim?"

"ngawur," jimin menoyor pelan dahi taehyung. "sana kelarin tugas lo cepet, jangan ditunda-tunda."

"ih dokter jahat! kan gue pengin istirahat," bagai mendapat bahan untuk dikepo, taehyung mengikuti jimin dengan tampang berbinar, "tadi siapa, chim? gebetan?"

"lo liat sendiri, dia sering nganter koran."

"tau namanya nggak?"

"dia nggak mau ngasih tau."

taehyung syok, rahang bawahnya jatuh hingga ia ternganga. "kok bisa?!"

jimin mengangguk setuju. "iya, kok bisa?" [ ]

🌌 mint.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang