013

1.8K 397 58
                                    

"kamu jaga lagi?"

jimin bertanya, pada sekitar jam setengah duabelas malam. mencatat dalam hati bahwa si tukang koran itu juga bekerja di minimarket di hari-hari tertentu. namum tampang si kasir itu masih tidak menunjukkan reaksi tertentu.

"yoongi?"

barulah si kasir tersebut berjengit, mengangkat kepalanya dari belanjaan jimin yang sibuk ia scan sejak tadi. "kamu sengaja?" tanya si kasir itu dengan nada datar, namun jimin cukup peka untuk mengetahui rasa kesal yang terselip disana.

"habisnya saya dicuekin," balas jimin santai, menunggu dengan sabar mengingat cukup banyak yang ia beli sebab beberapa stok bulanannya habis, kebetulan juga ia bisa menemui si kasir itu lebih lama.

"kenapa baru beli stok bulanan pas tengah malem?" tanya yoongi, mungkin sengaja bertanya walaupun nadanya terdengar malas sekali agar jimin tidak terlalu bertanya.

"soalnya siang saya sibuk sekali, jadwal saya padat," jawab jimin sekenanya.

yoongi terdiam sejenak kemudian menatap jiminㅡyang saat itu pakai kacamataㅡdengan pandangan menilai, "kamu kerja?"

"nggak, saya kuliah,"

"jurusan?"

"pendidikan dokter,"

terlihat pemahaman yang muncul di raut yoongi, ia kemudian mengangguk samar dan kembali melakukan pekerjaannya. namun tentu saja, jimin tidak mau diam begitu saja. lagipula cuma jimin yang ada di sana pada jam segini, kebetulan juga yoongi sedang sendirian.

"kalau kamu? udah kerja atau masih kuliah?"

"seperti yang kamu lihat, saya sudah kerja,"

walaupun pada kenyatannya begitu, tetap saja jimin tidak yakin. "kamu kerja terus?" jimin kembali bertanya. lantaran jika diperhatikan, biarpun cukup gesit, yoongi bukan tipe orang yang bekerja kesana-kemari mengingat figurnya yang kurus dan kulitnya yang pucat. jelas-jelas bukan tipe orang yang selalu bekerja di luar ruangan.

"kita semua butuh uang buat makan,"

jawaban yoongi terasa lucu di telinga jimin, namun jimin pada akhirnya mengangguk saja. ia kemudian mengangsurkan uangnya saat yoongi menyebutkan harganya. saat mengambil kembalian, dengan sengaja jimin membiarkan tangannya menggenggam balik tangan pucat yoongi, kemudian ia ambil sekaleng kopi di lalu ia tempelkan di pipi yoongi yang segera mendesis kedinginan.

"buat kamu, semangat kerjanya ya, jangan bosen ketemu saya terus nanti,"

yoongi mengerutkan kening, "saya bisa beli sendiri kok,"

"siapa bilang kamu nggak bisa beli sendiri? saya cuma mau ngasih," jimin tertawa pelan melihat raut bingung yoongi, "dah, yoongi. saya balik," jimin kemudian melambai sekenanya lalu keluar dari minimarket tersebut.

yoongi terdiam sebentar dengan sekaleng kopi yang tadi diberi jimin, matanya berpindah-pindah dari arah kemana jimin pergi dan ke kaleng kopi yang dipegangnya.

ponsel di dekat yoongi berderit, ada pesan masuk yang segera terlihat di layar kunci.


kak seokjin (editor) : yoongs!
kak seokjin (editor) : padahal nama asli lo udah ke reveal ke si jimin jimin itu tapi ttp aja dia gak ngeh lo siapa?!
kak seokjin (editor) : kOK BISA?
kak seokjin (editor) : btw jangan keasikan kerja! cepet lanjut sana!


"bawel," dengus yoongi, mematikan layar kemudian duduk dan membuka sekaleng kopi tadi, lantas diteguknya pelan. [ ]

🌌 mint.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang