005

1.8K 355 25
                                    

hari-hari yang sama kemudian dilewati oleh jimin, yang beda mungkin hanyalah kenyataan bahwa sekarang taehyung menginap di rumahnya. biasa, kebanyakan tugas dan ia selalu minta jimin untuk mengingatkannya agar mengerjakan tepat waktu.

"lo ngapain aja sih abis kuliah? kan bisa dicicil ngerjainnya, gausah mepet batas akhir," tegur jimin saat taehyung fokus mengetik dan membolak-balik buku, kemudian searching sesuatu di ponselnya, begitu terus.

"abis kuliah gue tidur," balas taehyung sekenanya, ia menyengir kecil, "nggak tau, rasanya pulang kuliah badan gue capek sendiri gitu padahal gue cuman duduk doang liatin dosen."

"wajar sih, lo kan mageran, jadi yang kayak gitu udah nguras energi lo sampe ke tulang."

"woi lah! kesannya gue siput banget gitu!"

"siput sih kekecilan, lo kura-kura. baru kepala nongol dari cangkang udah ngos-ngosan."

"ih sumpah gue beneran jadi ngebayangin gue punya cangkang!"

"bodo amat," jimin memutar matanya, mengabaikan taehyung yang terbahak dan memilih untuk menyeduh kopinya. tiba-tiba geli sendiri membayangkan kura-kura dengan mukanya ditempel muka taehyung, bukan cuma itu, ia juga merasa ngeri.

sudah cukup taehyung satu saja di dunia, tidak perlu ada taehyung versi kura-kura juga.

"eh ngomong-ngomong," taehyung bicara sambil ngetik sementara jimin duduk di sebelahnya, minum kopi. "cowok biasanya suka dikasih apa?"

jimin menaikkan sebelah alisnya. "kok nanya gitu?"

"y-ya gue kepengen tau! salah!?" taehyung ini, sudah ngegas, gelagapan pula. mana dia tahu wajahnya itu sudah memerah gemas. bikin jimin pengen cubit pipinya saja lalu ia tarik-tarik. heran, padahal sudah umur segini, taehyung masih saja kekanakan begini di mata jimin.

"maksud gue, ngapain lo nanya ke gue, kan lo cowok juga?"

taehyung mengerjap, tersadar. bibirnya terkuak sedikit seolah ingin bilang sesuatu, tapi pada akhirnya ia menjentikkan jarinya sambil tergelak. "iya ya, bener juga! kan gue cowok!"

"jadi selama ini lo anggap diri lo apaan???"

"he he he, iya maaf, maaf. tapi kan nggak semua cowok seleranya aneh kayak gue. makanya gue nanya lo, kan selera lo seperti cowok pada umumnya."

"pada umumnya gimana tuh? gue pasaran banget gitu ya?"

"ih maksud gue bukan gituuuu!"

"iya, iya, becanda," jimin mengacak-acak rambut taehyung gemas, lucu juga melihat cowok manis ini sedikit panik. "tergantung karakter dari orang yang pengen lo kasih sih sebenernya. tapi ngasih hadiah dalam rangka apa dulu nih?"

"hmm-ada deh!"

mendapati ketiadaan petunjuk dari taehyung, jimin berpikir lagi. "biasanya," jimin menatap layar tv yang gelap di depan mereka sambil berpikir, "cowok kan suka dikasih jatah."

"HEH KOK MESUM!?"

"aduh, aduh! maksud gue-aw! jatah duit misalnya! atau jatah libur! siapa yang ngomong soal mesum??" jimin meringis saat dia tiba-tiba mendapat pukulan-pukulan kecil dari taehyung. "emang lo mikir apa?"

"ng-nggak ada! udah ah! jangan ganggu!"

jimin akhirnya terbahak saat taehyung kembali mengerjakan tugas sambil merengut, rona merah di wajahnya terlihat kentara namun jimin tidak menggoda taehyung lebih jauh begini. melihatnya setengah merajuk saja sudah puas.

bersamaan dengan itu, bel di depan rumahnya berbunyi. bersama dengan suara datar yang kini sudah familiar itu.

"koran!" [ ]

🌌 mint.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang