Menyebalkan,sudah sekian kalinya dia berdecak kesal.Bagaimana tidak,sudah 15 menit yang lalu gerbang ditutup dan sialnya pagi ini jam pertama diisi oleh guru kimia yang terkenal killer itu,
"Ck!nih pagar tinggi amat sih,mau loncat kan gak mungkin,"
Kesal valerie yang sudah pasrah dengan nasibnya kedepan sama siguru killer.Tiba tiba sebuah mobil berhenti didepan gerbang dan memberi isyarat pada satpam untuk membuka gerbang.Tak mau rugi valerie lansung lari pergi menyusup kedalam gerbang,
"Terimakasih pak!!besok saya janji tidak akan terlambat lagi!!!"
Teriak valerie pada satpam yang begitu kesal karna valerie selalu lolos dalam pengawasannya.
Teeetttt....
Bel istirahat berbunyi membuat semua murid berhamburan keluar kelas,sebagian ada yang kekantin,ke taman,atau ada juga yang hanya duduk didalam kelas.Berbeda dengan valerie,sekarang dia sudah berada didepan kelas 12 ips 3, seluruh murid di sana sudah tau apa maksud kedatangan valerie kalaw bukan untuk menemui gang cewek yang terkenal disekolahnya itu.
Valerie menghampiri 3 cewek yang sedang asiknya ngobrol atau lebih tepatnya ngegosip,"Urusan kita belum selesai,"
Ujar valerie tothe point,ve berdiri dengan tangan disilangkan didepan dasa seolah menantang mereka bertiga,
"Eh si jalang,masih punya keberanian juga lo ya?"
Bug
Ve membungkam mulut kurang ajar sonya dengan pena yang diambilnya diatas meja didepannya berdiri.pena itu tepat mengenai mulut sonya dan mengeluarkan sedikit darah di ujung bibirnya,
"Jaga ucapan lo itu!sekarang gue tanya yang jalang disini gue apa teman lo itu,hah!"
Bentak valerie yang sengaja melirik ke arah agata ketua gang mereka.
"Woii!!lo bilang gue apa tadi?"
"Lo budek!!perlu juga ya gue umumin disini kalaw lo itu JALANG,CEWEK CENTIL YANG KERJAANNYA MENGGODA PACAR ORANG!"
Tegas ve yang sengaja mengeraskan suaranya pada kalimat terakhir,ya itulah tujuan ve ingin mempermalukan mereka bertiga dan ingin menunjukkan kalaw mereka itu sudah salah mencari lawan.rasain lo bitch!seorang velerie dilawan!ini belum seberapa,lo lihat aja nanti pembalasan gue.gara gara kelakuan lo dan gang lo itu gue telat,dan juga gue kena marah sama papi gue.
Agata tidak tinggal diam disaat dia dipermalukan begitu,agata lansung menarik rambut ve dan terjadilah aksi jamba jambakan antara mereka berdua."Kay,gimana nih?"
Tanya sonya pada kayla dengan raut khawatir,
"Ya bantuin dia lah ogeb!"
"Itu gue juga tau,maksud gue tuh gimana cara bantuinnya?"
"Aha!gue tau gini,"
Kayla membisikkan sesuatu pada sonya untuk membantu agata,
"gimana?bagus gak ide gue?"
"Hmmm....not bad,tumben lo pintar,"
"Eeh jangan salah gue itu udah pintar dari dulu kali.tapi gue malu aja nunjukin ke lo sama agata,hehehe...."
"Si taik,pede amat lo!"
"Hhehe....udah ayok!nanti keburu mati juga si agata,"
Mereka berdua menjalankan aksinya,dimulai dari sonya yang menarik tangan agata yang menjambak rambut velerie dan kayla yang menarik tangan velerie.kayla memegang kuat tangan velerie dan menariknya kebelakang,
"Lepasin tangan gue ogeb!"
Ve terus menarik tangannya dari kayla tapi tiba tiba sonya juga ikut ikutan memegang tangan velerie.
"Eh taik!lepasin tangan gue!lo budek apa gimana?hah!!"
Kayla mengedipkan matanya pada sonya dan juga agata.mereka mulai menjalankan aksinya,agata yang mengerti lansung menjambak rambut ve dengan kedua tangan yang dipegangi temannya,
"Argh!!"
Agata terus menjambak rambut velerie dengan kerasnya,tapi ve tidak tinggal diam.dia menendang perut agata dengan kakinya,setelah itu dia memelintir tangan sonya dan kayla kebelakang.
"Valerie!!!"
tangan valerie terhenti untuk memukul Agata karna teriakan dari suara yang tidak asing ditelinganya itu,
"Kalian lagi,kalian lagi,kenapa sih kalian gak bosan bosannya berantem seperti ini,"
Ya,itu teriakan dari bu caca guru bk yang killernya melebihi psychopath,
"Kalian semua ikut saya ke bk, sekarang!!!"
Ve mengikuti langkah bu caca menuju ruangan kebesarannya,
"valerie,ibu gak punya pilihan lagi selain memanggil orangtua kamu kesini,"
"Eh....jangan dong bu,ibu kan tau kalaw papi saya tau masalah ini pasti saya sudah dibunuh sekarang,selain itu papi saya juga gak ada waktu buat ngurus hal yang gak penting seperti ini bu,"
Ucap valerie dengan wajah memelas,
"Kamu bilang ini gak penting??"
"Bukannya gitu buk,tapi kan...."
"Udah udah saya gak mau dengar alasan kamu lagi,nih....kamu kasih surat ini ke orangtua kamu dan mulai 3 hari kedepan kamu saya skors,"
"Eh....ibu jangan seenaknya dong main skors skors saya,"
protes ve karena tidak terima dirinya diskors begitu aja,
"Silahkan keluar valerie,"
"Isshhh!!dasar ikan kembung!"
umpat valerie pelan tapi masih dapat didengar oleh bu caca,
"Kamu bilang saya apa tadi??"
"Hehehe....saya gak ngomong apa apa kok bu,mungkin ibu salah dengar Kali,"
Elak valerie dengan tawa yang tertahan,nih guru bk udah tau gendut malah sok sok galak lagi.apalagi tuh mata kalo melotot ditambah pipinya yang gembul persis bet kayak ikan kembung.
"Yaudah tunggu apalagi,itu pintu keluarnya disana,"
Dasar!ikan kembung!badut dufan!!
Ve keluar dari ruangan bk dan disambut tiga cabe."Roman romannya ada yang diskors ini,"
Ujar sonya yang sengaja melirik kearah ve.
"Yaiyalah,seorang jalang itu tempatnya bukan disini tapi dijalanan,hahahha...."
Sambung kayla yang sengaja memperkeruh suasana,
"Hmm....setau gue ya,sekolah ini taat akan disiplin.kok sekarang nih sekolah malah mempertahankan muridnya yang seorang pelacur sih?,"
"Iya juga ya,ini gak bisa dibiarin nih.nanti kelakuan jalangnya malah nular lagi ke murid yang lain."
Timpal sonya dengan menjulurkan lidahnya pada ve.Belum sempat ve membalas omongan nih cabe tiba tiba ikan kembung datang.
"Kalian bertiga masuk ke ruangan saya!kamu ve masuk ke kelas!"
"Iya buk,"
jawab mereka bersamaan,
"Nah kalo kompak gini kan enak dilihat,"
"Najis!"
ve lansung menyalami tangan bu caca dan pamit sebelum tuh ikan kembung ngeluarin ceramahnya.
********
Happy reading!!!sorry for typo🙏
Thank you....
Gomawo....😄
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Teen FictionTakdir begitu kejam,kalimat itulah yang selalu di ulangnya.Semenjak kejadian itu,hidupnya terasa mati.Tidak ada lagi yang sayang padanya,hatinya hancur.Tapi yang namanya takdir tidak dapat kita cegah.Sekiranya itu lah yang di rasakan seorang Valerie...