Velerie's POV.
Gue keluar kamar dengan keadaan yang mengenaskan,mata sembap,wajah pucat, rambut udah terurai kebawah tanpa disisir persis dah gue kek tante kunti.
Gue terperanjak kaget ketika melihat ada orang yang tidur disofa ruang tamu.astaga!!siapa itu? Gue melihat dari atas tangga sepertinya itu cowok,jangan jangan itu papi?gak mungkin!gak!itu bukan papi.papi udah gak ada,apa mungkin itu maling?masa iya maling udah nyuri barang terus dia numpang tidur juga?maling apaan coba? Batin gue,
gue mencoba menenangkan diri gue,dan gue mengambil sapu yang berada didekat tangga.dengan langkah pelan gue mendekat kearah sofa yang ditiduri cowok tadi.
Gue mencoba untuk tidak takut tapi entah kenapa suasana dirumah gue jadi mencekamkan.gue sudah dekat dan....
"Argh!!"
Gue lansung berteriak sambil memukul sapu kearah si maling,kalaw setan gak mungkin kan dia mengaduh kesakitan.jadi sudah pasti itu maling,gue terus memukul dia sekuat tenaga gue.
"Pergi lo maling!pergi!"
"Ve ini aku rey!"
Eh dia bilang apa tadi,rey?dokter rey maksudnya?ahh palingan nama nih maling sama dengan dokter rey.
"Argh!pergi dari rumah gue maling!"
"Ve ini aku dokter rey!aku bukan maling!"
Eh ini benaran dokter rey?gue mencoba melihat dengan jelas ditengah remang remang cahaya ruang tamu.eh beneran itu dokter rey,ergh stupid ve!
Tiba tiba ada seseorang yang menyalakan lampu,dan betapa kagetnya gue ternyata itu arka yang datang dari arah dapur,
"Kok kalian ada disini?"
Tanya gue yang udah seperti orang bego dan linglung,bayangkan ada dua cowok ganteng dirumah kalian malam malam.pasti kalian kebigungan sendiri kan?pasti pikiran kalian udah kemana mana kan?apalagi sekarang gue hanya menggunakan piyama,dan sialnya gambarnya ada hello kittinya.
"Eh itu,aku mau ngejagain kamu ve.aku takut kamu akan ngelakuin hal yang gak gak,karna kata papi kamu kalaw kamu lagi kacau pasti kamu akan ngelakuin hal yang berbahaya."
Itu tadi dokter rey yang ngomong, Astaga!rey perhatian banget sih?gue menekuk wajah karna pipi sialan ini malah merona.
"Lo?ngapain disini?"
Sekarang gue beralih menatap arka yang sudah duduk disofa sebelah kanan gue,
"Aku juga mau ngejagain kamu.aku gak akan biarin nih om om disini sendirian.nanti dia macem macemin kamu lagi."
Tunggu,arka bicara pakai aku-kamu?gak salah?biasanya juga lo-gue.ini ada yang gak beres,
"Aku-kamu?"
Tanya gue dengan mimik kebingungan,
"Aneh ya?nanti kamu juga terbiasa sendiri.kan sekarang kita udah resmi jadian.jadi aku minta sama kamu sekarang bicaranya ganti aku-kamu,okay."
Astaga arka!lama lama gue bisa pingsan ngehadapin dua cogan ini.
"In your dreams boy!she is mine!"
Gue melihat kearah rey yang juga menatap gue.entah kenapa hati gue menghangat mendengar kalimat itu,
"Itu lo nya aja yang ngaku ngaku.jelas jelas ve kemaren nerima gue jadi pacarnya,"
"Bicth,jangan pernah ngakuin milik gue jadi milik lo!"
Kepala gue tambah pusing mendengar pertengkaran tak berguna mereka,gue memegang kepala gue yang semakin lama semakin sakit,
"Kalian berdua bisa berhenti gak?dengar ya gue itu bukan milik siapa siapa,gue hanya milik diri gue sendiri.jadi sekarang arka lo lebih baik pulang kerumah lo,"
Gue sudah muak dengan mereka berdua,kerjaannya berantem mulu.gue heran sejak kapan gue nerima arka jadi pacar gue?dan lagi rey,gue kan belum ngasih dia jawaban.dia nya aja seenak jidat cap gue miliknya,didepan keluarganya lagi.
oh ya masalah itu belum gue klarifikasi sama keluarganya rey,dia yang memohon sama gue agar tidak memberitahu yang sebenarnya.katanya sih dia gak mau dijodohin sama syila itu,ya udah deh sampai sekarang status gue dimata keluarganya tetap pacarnya dia.
"Lo dengar kan ve bilang apa?apa perlu juga gue yang menarik lo keluar dari rumah ini?"
"Lo juga rey!kalian berdua pergi dari rumah gue sekarang.gue gak butuh bantuan kalian buat menjaga gue,"
Gue yang berniat pergi kedapur untuk mengambil minum gak jadi sekarang karena gara gara nih dua cogan.
"Ayolah ve aku gak mungkin ngebiarin kamu tinggal disini sendirian.owh apa lebih baik kamu tinggal di apart aku,iya itu lebih baik.aku punya dua kamar disana,jadi kamu bisa tinggal disana untuk sementara."
Gue kaget bukan main,ngapain rey ngajak gue ke apartnya.begitu juga saat gue melihat kearah arka,ekspresinya itu juga sama kagetnya.
"Apa maksud lo?enak aja lo ngajak ve tinggal di apart lo.dia itu milik gue jadi dia tinggal di apart gue."
"Eh bocah!lebih baik lo diem,gue ngomong sama ve bukan sama lo."
"kok lo makin nyolot sih?kan udah gue bi--"
"Stopp!!"
Entah keberapa kali gue bilang kalimat itu,setiap hari kerjaan mereka berantem mulu.gak bosan apa?
"Kalian bisa gak sih sehari aja gak berantem?kepala gue tambah pusing mendengar pertengkaran kalian yang tidak berguna itu."
Cukup sudah gue udah muak dengan mereka,jelas jelas gue lagi berkabung sekarang.eh mereka malah menambah pusing kepala gue dengan pertengkaran mereka yang tidak berguna menurut gue.
"Sekarang kalian keluar!keluar!"
Gue mencoba mendorong tubuh mereka berdua menuju pintu.tapi mereka berdua terus aja menolak untuk keluar dari rumah gue.
"Ve jangan keras kepala seperti ini,ayolah ve kamu bisa tinggal di apart ku atau gak di rumah ku.disana ada mama dan papa yang bakal ngejaga kamu."
Rey menawarkan bantuan ke gue dengan wajah memelas,gue nahan ketawa karena tuh muka udah mirip banget seperti anak kecil yang meminta dibelikan eskrim.
"c'mon rey lo bersikap seperti ini seolah olah gue itu lemah dan gue itu gak bisa hidup lagi setelah ditinggal papi."
"Tapi ve--"
"Gue bisa tinggal disini dirumah gue,lagian gue gak sendirian kan ada bi suti yang bakal ngejaga gue."
Gue mencoba memberi pengertian ke rey.tapi dia nya aja yang ngotot pengen gue tinggal bareng sama dia,ditambah lagi si arka yang ikut ikutan juga,
"Ve lo itu perempuan dan bi suti juga perempuan.kalaw kalian kenapa napa gimana?"
Gue nyerah pusing gue berdebat sama dua orang ini.
"Terserah!pusing gue berdebat sama kalian.sekarang terserah kalian aja,mau tetap disini apa pulang.terserah kalian gue gak peduli!"
Gue meninggalkan mereka dengan wajah kesal.mereka malah terkekeh melihat gue kesal seperti ini.
Ini chapter terakhir yang author up untuk minggu ini.
maaf ya up nya mungkin minggu besok lagi.
ya udah jangan lupa votment ya gengs.
Thankyou
Gomawo 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Teen FictionTakdir begitu kejam,kalimat itulah yang selalu di ulangnya.Semenjak kejadian itu,hidupnya terasa mati.Tidak ada lagi yang sayang padanya,hatinya hancur.Tapi yang namanya takdir tidak dapat kita cegah.Sekiranya itu lah yang di rasakan seorang Valerie...