Bagian ke 2 - Cari Gara-Gara

53 2 0
                                    

Icha murid yang disegani di sekolah, dia pandai dalam hal pelajaran, semester ganjil kemarin dia peringkat ke-dua di kelas, dia juga disenangi oleh teman-temannya, karena Icha pintar bergaul, dan tidak pelit memberikan jawaban tugasnya keteman-teman yang kesulitan, yah walaupun memberikan contekan PR pada teman-temannya tidak bagus juga, tapi bagi Icha terserah saja, Icha sering membantu teman-temannya belajar jika mereka tidak memahami pelajaran. Pelajaran matematika adalah hobinya, selain itu Icha juga senang Bahasa Inggris. Kalau sedang menyendiri Icha suka membuat puisi dan mengarang cerita pendek, sekaligus menterjemahkannya dalam Bahasa Inggris.

Namun demikian sikapnya yang sering jahil pada orang lain ternyata tidak hilang. Jika ada pelajaran kosong, aksinya di depan kelas seperti seorang komika, bercerita apa saja yang bikin teman-temannya tertawa lucu. Icha jago main Bola Volly, ia sering diandalkan untuk pertandingan Volly antar kelas, atau antar RT di lingkungan sekitar rumahnya.

Icha kharismatik, kebanyakan anak laki-laki di kelasnya takut padanya. Icha selalu membela teman-teman perempuan, dan dia bukan gadis yang mudah digodain, seperti layaknya teman-teman perempuan yang lain dikelasnya. Namun begitu, dia mudah berkawan dengan siapa saja. bahkan terkadang juga sering nongkrong bareng teman cowok di trotoar kelas.

Satu hal yang bikin Icha selalu kesal, yaitu seorang lelaki yang menjadi sainganya dalam hal nilai, namanya Rudi. Sebenarnya di hati kecil Icha sedikit iri pada cowok tersebut, Rudi selalu mendapat rangking satu, namun terlihat biasa saja, tidak terlihat menonjol dan mempunyai kelebihan yang luar biasa, kalem dan tidak menunjukkan eksistensi dirinya didepan orang banyak. 

Sayangnya dimata Icha sosok Rudi menyebalkan dan tak pantas jadi juara.
Sering Icha mencari gara-gara pada Rudi, banyak hal di lakukannya agar Rudi marah dan mereka bertengkar. Dengan begitu Rudi pasti mengalah padanya, karena tidak mungkin Rudi akan melawan Icha yang seorang perempuan.
Rudi tipe lelaki yang baik dan menjaga sikapnya apalagi pada perempuan, tak pernah mengganggu Icha, selalu mengalah, sabar, dan santun. Rudi sendiri heran kenapa Icha memusuhinya. Dasar Icha, tidak bisa lihat Rudi tenang. Segala cara dilakukannya agar bisa buat Rudi kesal.

Bel jam istirahat berbunyi. Semua teman-teman Icha berebut keluar kelas dengan tak sabar, seperti takut jam istirahat segera selesai. Icha masih duduk membereskan buku dan tasnya. Diselipkannya uang saku di kantong roknya, berniat ingin jajan di kantin. Tampak Rudi melewati lorong jalan disampingnya. Dengan ekor matanya Icha melihat dan kembali Icha berulah. Dengan sengaja kakinya dikeluarkannya dari bangku dan seketika melintang dan menghalangi jalan Rudi. Tak ayal Rudi tersekat, hampir jatuh terjerembab ke lantai kelas.

"Hee... lo sengaja ya, apa maksudnya sih menaruh kaki lo seperti itu?" Rudi menatap Icha dengan kesal, Kalau bukan anak perempuan sudah gua......", tanganya mengepal sambil menghentikan bicaranya dan menahan kesal.

"Apa lo.... Mau marah?, ayolah marah aja, ayo lo mau apain gua, mau pukul, sini kalau berani heee cemen lo..." Icha tak kalah emosi, malah berlagak lebih serem membuka matanya lebar-lebar.

"Sudahlah Rud, ayo ke kantin, tadi lo bilang lapar" Aripin sahabat Rudi menarik tangan Rudi. Melerai keduanya. Sebagai Ketua kelas Aripin tidak mau kedua temanya bertengkar dikelas, bisa gawat reputasinya jika urusan begini sampai diketahui teman-temanya dan guru-guru.

"Lo lihat kan Pin, tuh si Icha selalu bikin gara-gara sama gua" salah apa gua sama dia, sampe dia begitu terus ke gua?, lagian gua kan gak pernah ganggu dia. Bahkan banyak teman cowok yang gangguin dia, dia biasa aja, palingan melotot, terus selesai. Tapi sama gua dia sering banget nyolot. Semakin lama gua ingin bikin perhitungan sama dia" sambil berjalan Rudi menumpahkan kesalnya pada Aripin.

"Iya gua tau, sikapnya sama lo sering nyebelin, lo sabar aja ya, mungkin dia begitu karena lagi ada masalah barangkali. Nanti deh gua bantu lo bicara sama dia, agar persoalan kalian clear" Aripin berusaha membujuk Rudi biar tidak kepikiran terus akan sikap Icha barusan.

"Sebenarnya gua kurang apa coba?, pernah gua ajak dia ngomong baik-baik. Tapi sikapnya makin nyolot, bahkan bahasanya makin kasar sama gua, maksud gua pengen kita baikan, dan menyelesaikan salah paham diantara gua dan dia, tapi dia malah menolak dan pergi gitu aja saat itu. Lo sendiri lihat kan waktu itu?" lanjut Rudi lagi.

"Ya sih gua lihat, gua juga bingung dengan sikap Icha, kenapa sama lu dia segitu sewotnya ya, Andri yang selengean  aja, yang sering godaindia, dia gak pernah sampe marah-marah, palingan dibentak sedikit doang tuh anak. Ya dah.... sudah dululah jangan lo pikirin, nanti kita cari cara agar dia baikan sama lo" Aripin kembali membujuk Rudi.

Rasa kesalnya Rudi pada Icha membuat Rudi acap kali memikirkan Icha tanpa disengaja, terus mengurut semua sikap Icha dan menganalisis masalah diantara mereka, begitulah Rudi.

TAKDIR CINTA ICHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang