19. Don't leave me

210 33 4
                                    

Kini semua aktivitas berjalan seperti semula. Tak terkecuali aktivitas di Dhananjaya corp. Walaupun ada yang janggal tetapi karyawan nya harus tetap bersikap profesional.

Seperti halnya sekarang, Jefri dan Yuna tengah menghadiri rapat koordinasi dengan beberapa kepala departemen di perusahaan tersebut. Rapat berjalan seperti biasa, namun Yuna tiba-tiba mengalihkan atensinya menuju Jefri. Terlihat Jefri yang melamun dan pikirannya melayang entah kemana.

"Jef...jefri.." Yuna berusaha untuk mengembalikan konsentrasi Jefri namun hasilnya nihil.

Akhirnya Yuna berdeham, "ekheem."

Berhasil, Jefri dan semua orang melihat Yuna sekarang.

Alih-alih Yuna menjelaskan maksudnya, ia menggerakan bola matanya ke arah Jefri dan memberikan tatapan berisyarat kepada Jefri untuk tidak melamun. Dan akhirnya Jefri mengerti dan berusaha untuk kembali memperhatikan rapat.

"Ya cukup sampai disini rapat kali ini. Terimakasih semuanya. Kalian bisa kembali ke ruangan masing-masing" ujar Jefri kepada semua orang yang menghadiri rapat itu.

"Terimakasih, pak" ujar semua karyawan dan mereka semua meninggalkan ruangan rapat.

Yuna yang penasaran akan apa yang sedari tadi dilamunkan oleh Jefri pun memberanikan diri menanyakan hal tersebut.

"Jef, tadi nglamunin apa sih? Sampe ngga konsen gitu."

"Ya nglamunin siapa lagi coba selain Alena? Ini udah tiga hari, juy. Gimana gua ngga nglamun mikirin itu?"

"Ya ntar juga bakalan ketemu kok. Lagian kan lu udah nyuruh anak buah lu buat nyariin Alena. Udah lah ngga usah khawatir."

"Iya gue tahu, juy. Dan gue juga tahu kalo lu sebenernya masih marah kan sama Alena karena dia lebih milih Jiho? Gue ngga bisa tenang kalo gini."

"Tapi kan walaupun gue akuin gue masih sedikit marah sama Alena tapi gue ada rasa khawatir juga, jujur. Kita sekarang posisinya lagi kerja, so kita harus profesional. Kita ngga boleh bawa masalah pribadi ke kantor. Dulu lo sendiri loh Jef yang bilang."

"I know it. Tapi tetep aja gue harus nglakuin sesuatu." Jefri pun melangkah keluar ruangan rapat dan menghilang dari pandangan Yuna.

"Hhhh serba salah gue."

"Lah itu Jefri ngapain kok kaya buru-buru mau kemana?" tanya Dika yang ternyata sudah di samping Yuna.

"Tau tuh. Mau nyari Alena kali. Udah ah cape. Ke kantin yuk..."

Dika yang mendapat jawaban seperti itu dari Yuna hanya menganggukan kepalanya dan mengikuti Yuna dari belakang.

Di sisi lain, Jefri mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain, Jefri mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Range rover nya melaju menembus kota Bogor. Hujan mulai membasahi jalanan di sekitarnya. Pikirannya bertambah kalut. "Apakah Alena akan bak-baik saja dengan turunnya hujan ini?"

Love Rain | JJH >< JCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang