"Apakah ini seperti hujan di malam musim panas?
Seperti guyuran gerimis yang ku lewati tanpa payung.
Aku yakin aku akan jatuh cinta lagi.
Seperti hujan cinta yang tak terhentikan ini."
Start: 18 November 2018
End:
2nd book of Pluviophile&Pluviopho...
Pagi hari ini Dhananjaya corp. terasa lebih berwarna karena kedatangan dua pegawainya yang telah mengambil cuti satu bulan.
Alena dan Yuna yang tengah mengobrol santai di ruangan HRD tiba-tiba kompak menengokkan kepalanya karena teriakan seorang gadis yang memasuki ruangan itu.
“UJUUYYY” teriak gadis itu.
Yuna yang merasa terpanggil terbelalak karena melihat sahabatnya itu telah kembali. “UNAAAA”
“UJUYYY”
“UNAAA”
“UJUUY”
“UNAAA”
“Berisik deh kalian” gerutu pemuda di balik punggung gadis dengan panggilan una itu.
“JUKIIIII.” Kini Yuna beralih kearah pemuda itu.
“Dih napa kalian bisa berangkat bareng gitu? Perasaan kalian mulai cuti beda hari deh” ujar Dika yang tiba-tiba ikut bergabung.
“NGGA GITUU” elak Una dan pemuda yang dipanggil Juki bersamaan.
“Idiih barengan” goda Dika kepada Una dan Radhit.
“Dih ngapain sih ikut-ikut mulu. Lagian kan emang mamahnya Una udah sehatan makanya Una berangkat kerja” jelas Una.
“Kalo gue sih emang udah jatuh tempo. Lagian juga lama kelamaan bosen juga liburan mulu” lanjut Radhit yang tidak mau teman-temannya itu salah paham.
“Iya dah iya. Oh iya kenalin ini Alena. Pegawai baru disini.” Yuna memperkenalkan Alena kepada Juki dan Una.
“Una Faradilla. Manajer pemasaran.”
“Alena Ayu Pradista.”
“Radhitya Juki Kaelan. Manajer IT. Panggil aja Radhit. Yang lain sih manggilnya Juki, tapi Jungkook juga boleh” ucap Juki yang langsung diberi tatapan mengejek dari Yuna dan Una.
“Alena.”
Setelah dirasa saling mengenal mereka semua membubarkan diri menuju posisi masing-masing karena jam kerja sudah dimulai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa sudah saatnya jam makan siang. Seperti biasa, Yuna dan Alena langsung menuju kantin Rumah Sakit Dhananjaya.
Setelah mengambil makanan masing-masing, Yuna dan Alena mengambil posisi tempat duduk di depan pintu yang mengarah ke Rumah Sakit. Tak lama Una dan Radhit datang.
“Berduaan teroos. Yang lain dianggep ngontrak” goda Yuna kepada dua makhluk yang baru mendudukkan bokongnya itu.
“Yailah. Cuma kebetulan bareng doang, ampun deh, Juy.” Juki atau Jungkook itu memutar bola matanya jengah.
