6. He is back

279 40 14
                                    

(Tekan ⭐ dulu yuk^^)

***
Malam ini, Alena telah menyelesaikan semua pekerjaannya dan bersiap untuk pulang. Tadinya Yuna menawari tumpangan kepada Alena, namun Alena menolaknya karena masih ada beberapa yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, sekarang Alena berdiri di depan kantor sembari menunggu taksi lewat.

Tak berselang lama range rover hitam berhenti di depannya dan sang pengemudi menawarinya untuk diantar. Tadinya Alena menolak tapi karena sang pengemudi memaksa mau tidak mau Alena menerimanya.

Di tengah perjalanan, mobil range rover itu berhenti di depan restoran.

"Kamu udah makan malam belum?" tanya Jefri, ternyata ia yang mengantar Alena.

"Eumm...belum, pak."

"Ya sudah ayo makan sekalian sama saya."

Dan Alena ditarik lengannya oleh Jefri setelah keluar dari mobil menuju meja yang ternyata sudah dipesan oleh atasannya itu.

"Mau pesan apa?" tanya Jefri yang matanya masih terfokus dengan daftar menu.

"Samakan saja dengan bapak" jawab Alena yang membuat Jefri melihat kearahnya.

"Ya sudah kalo begitu."

Sembari menunggu pesanan datang, Jefri berusaha menghilangkan kecanggungan diantara ia dan Alena dengan mengajak Alena berbincang.

"Oh iya Alena. Kalau sedang diluar kantor jangan panggil saya pak, ya. Kan saya sepantaran dengan kamu, jadi panggil Jefri aja tidak apa-apa."

"Boleh kah?" tanya Alena.

"Boleh banget. Oh iya, saya dengar kamu phobia sama air hujan ya?"

"I..iya pak-eh Jef."

"Kok bisa? Padahal saya sendiri malah suka sama air hujan. Entahlah apa alasannya bisa buat saya jadi pluviophile. Karena ya saya ini sebenarnya mengalami amnesia."

"Amnesia?" tanya Alena yang terkejut dengan pernyataan Jefri.

"Iya, amnesia retrograde. Sudah sekitar 15 tahun lamanya. Ya dari itu saya ambil hikmahnya sih. Entah volume otak saya bertambah atau gimana, ingatan setelah kecelakaan itu malah kuat sedangkan ingatan sebelum kecelakan bener-bener ilang. Dan sampai sekarang saya belum pernah nemuin sesuatu yang bisa mulihin ingatan masa lalu saya."

Penuturan Jefri tersebut membuat bulu kuduk Alena merinding. Apa benar Jefri yang sekarang di hadapannya itu sama dengan Jefri yang dulu ia kenal? Apa mungkin karena kecelakaan itu membuat Jefri lupa dengan Alena?

"Jujur, semenjak saya bertemu dengan kamu, saya sering merasa pening kepalanya. Dan karena itu saya konsultasi dengan dokter dan kata dokter itu artinya kamu ada kaitannya dengan saya di masa lalu. Apa-" Perkataan Jefri tersendat karena waitress yang mengantar pesanan mereka.

Sebelum Jefri melanjutkan perkataannya tadi yang tersendat, Jefri melihat Alena yang tengah memandang kearah belakang Jefri.

"Lihatin apa?"

"O..oh. Ngga itu tadi kirain ada orang yang saya kenal" tutur Alena dan memalingkan wajahnya ke arah makanan di depannya.

Jefri yang melihat Alena tengah memandangi makanan di hadapannya pun berkata dengan senyum mengembang "Selamat makan, len."

"Selamat makan, jef."

Setelah dirasa perut Jefri dan Alena kenyang, mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Alena.

Setelah dirasa perut Jefri dan Alena kenyang, mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Alena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Rain | JJH >< JCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang