Bab 3

389 38 3
                                    

  Eunhyuk pov

Hahh...ternyata lelah juga membersihkan ruangan sebesar itu sendiri, tapi aku tidak boleh menyerah. Ini baru awal nanti kalau sudah terbiasa semua akan baik-baik saja.
Semoga Nyonya besar tidak kecewa dengan pekerjaanku.

Saat aku sedang istirahat tiba-tiba ada beberapa karyawan yang memakai seragam sepertiku, mereka berbisik.

"Heyy..bukankah itu anak pelacur yang bekerja di club malam itu. Kenapa dia bisa bekerja di sini".

"Entahlah aku juga tidak tahu". Jawab yang lainnya.

Sebenarnya bukan kali ini saja ada yang membicarakanku dan pekerjaan Eommaku. Tapi tetap saja ada rasa risih jika mereka membicarakannya di dekatku.
Ya Tuhan..kuatkan hambamu ini.

Eunhyuk pov end.

"Eunhyuk_shi.."
Tiba-tiba seorang karyawan lain memanggil Eunhyuk.

"Ya Tuan" jawabnya.

"Ini tolong antarkan paket ini ke Nyonya Besar, bilang saja dari penggemar rahasianya". Kata karyawan itu sambil menyerahkan bungkusan yang lumayan besar kepada Eunhyuk.

"Baik aku akan mengantarkannya" jawab Eunhyuk sambil tersenyum.

Tok tok tok

"Permisi Nyonya ini ada paket dari penggemar rahasia Nyonya" kata Eunhyuk sambil menyerahkan bungkusan yang di terimanya tadi.

"Ahh.. ya terima kasih, emm..kau karyawan baru yang menggantikan pak Kim ya??" Tanya Jaejoong. Pasalnya dia baru melihat pemuda ini. Biasanya pak Kim yang akan mengantarkan paketnya.

"Iya Nyonya. Nama saya Eunhyuk" jawab Eunhyuk memperkenalkan dirinya. Entah kenapa dia merasa Bosnya ini adalah orang yang baik.

"Ahh ya. Semoga kau betah bekerja di sini ya Eunhyukkie, bolehkah aku memanggilmu begitu. Nampaknya kau seumuran dengan putriku Kristal". Tanya Jaejoong kepada Eunhyuk yang berdiri diam mematung.

Deg.. Deg..

Jantung Eunhyuk serasa berdetak cepat. Baru kali ini ada orang lain yang mau memanggilnya dengan panggilan semanis itu selain sahabatnya Donghae, biasanya orang-orang akan memanggilnya dengan kata-kata yang tidak pantas di sebut nama panggilan karena status ibunya, bahkan ibunya sendiri pun tidak pernah memanggilnya dengan panggilan manis. Wajar saja kalau panggilan manis dari Jaejoong membuat getaran hangat di hatinya yang selama ini hampa dan sangat menginginkan kasih sayang dari seeorang ibu dan salahkah Eunhyuk jika berharap bila suatu saat nanti ibunya akan memanggilnya dengan panggilan sayang seperti itu.

"Tentu saja Nyonya, Nyonya boleh memanggil saya apa saja yang nyonya inginkan" balas Eunhyuk sambil tersenyum cerah. Senang..ya Eunhyuk sangat senang.

"Oke..sekarang kau boleh melanjutkan pekerjaanmu Eunhyukie" kata Jaejoong lagi.

"Baik. Permisi nyonya". Pamit Eunhyuk sambil membungkuk sopan sebelum meninggalkan ruangan Jaejoong.

Jaejoong pov.

"Manis sekali anak itu,tingkah lakunya mencerminkan kalau anak itu anak yang baik dan sopan. Orang tuanya pasti bangga memiliki anak sepertinya,masih sangat muda tapi tidak gengsi dengan pekerjaannya. Kapan kristal anakku akan berubah. Ya Tuhan". Keluh jaejoong. Tanpa sadar Jaejoong membandingkan putrinya dengan seorang karyawan bawahannya.

Akhirnya Jaejoong membuka paket yang tadi di antarkan Eunhyuk kepadanya. Dan Jaejoong sedikit terkejut saat melihat isi dari paket itu ada baju bayi,selimut bayi dan sebuah foto yang sepertinya sengaja di blur oleh pengirimnya. Dan ada sebuah kertas berisi tulisan

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang