Bab 5

373 40 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 00.49 ketika Eunhyuk tiba di rumahnya.

Eunhyuk pov.

Gara-gara Donghae yang tidak mau membangunkanku aku jadi telat pulangkan, ishh... awas saja besok aku akan memukulnya. Semoga ibu belum pulang, bisa mati aku kalau ibu tau aku pulang jam segini.

Eunhyuk pov end.

"Aku pulang,,," ucap Eunhyuk begitu membuka pintu depan rumahnya. Dia sedikit takut jika ibunya memergokinya pulang dini hari. Sejak Eunhyuk mengatakan pada ibunya jika ia sudah tidak bekerja di club lagi, Eunhyuk tidak pernah pulang lebih dari jam sepuluh malam. Tapi hari ini ia terlambat pulang gara-gara sahabatnya Donghae membiarkannya ketiduran di cafe samapai cafe tutup.

Setelah memasuki rumahnya Eunhyuk terkejut saat melihat Hyori tengah berdiri di dekat pintu dapur dengan pakaian tidurnya ia menyilangkan tangannya di depan dada jangan lupakan tatapan matanya yang seolah mengintimidasi Eunhyuk.

"Dari mana saja kau hahh,,?? Semprotnya sinis.
" Jam segini baru pulang. Kau sudah berani Keluyuran rupanya" ucapnya lagi sambil mendekati Eunhyuk yang masih berdiri mematung di ambang pintu.

"Maaf ibu, tadi aku ketiduran di cafe" jawab Eunhyuk sambil menunduk. Ia tidak berani menatap ibunya yang sedang marah.

"Ketiduran kau bilang, enak sekali ya. Bukanya bekerja malah enak-enakan tidur,kau fikir dengan kau tidur kita bisa makan begitu" teriak Hyori di depan wajah Eunhyuk.

"Kau harus ibu hukum" ucap Hyori sambil menarik Eunhyuk kasar.

"Maaf bu, aku tidak akan mengulanginya lagi bu" mohon Eunhyuk.

Tapi Hyori tidak memperdulikannya. Ia malah semakin menarik Eunhyuk dan mendorong tubuh anak itu ke kamarnya dengan kasar. Eunhyuk yang tidak seimbang pun jatuh terduduk dengan kaki kanannya terkena sudut lemari sebelum Hyori menguncinya dari luar.

Eunhyuk memang sering mendapat hukuman dari ibunya.
Hyori tidak segan-segan menghukum sang anak dengan alasan yang sepele.
Dua minggu lalu Hyori juga menghukum Eunhyuk dengan menyiram anak itu dengan air dingin dan menguncinya semalaman di kamar mandi. Dengan alasan kalau gaji Eunhyuk tidak cukup untuk membeli barang yang dia inginkan.

Eunhyuk pov

"Aww... " kakiku terasa kebas saat tadi secara tidak sengaja terkena sudut lemari setelah ibu mendorongku.
Kenapa ibu begitu tega kapadaku. Kapan ibu bisa perduli denganku,menghawatirkan aku di saat aku sakit, tapi ibu malah dengan sengaja menyakitiku, sebenarnya apa salahku kepadanya. Aku juga ingin mendapatkan kasih sayang darinya selayaknya anak-anak yang lain. Ya Tuhan tolong aku.

Eunhyuk pov end.

Setelah mengunci Eunhyuk di kamarnya Hyori kembali masuk kedalam kamarnya,ia mengambil ponselnya untuk mengetik sesuatu sebelum di kirim kepada seseorang.

"Nikmatilah penderitaanmu anak sialan, gara-gara kau hidupku jadi susah" gumamnya sebelum memejamkan matanya teritidur.

Skip time.

Suasana di kediaman keluarga Jung pagi ini sedikit berbeda, jika biasanya terdengar teriakan-teriakan marah sang Nonna muda kali ini teriakan marah dari sang Tuan Besar Jung Yunho.

"Sudah, Yun jangan marahi Kristal lagi, kasihan dia" ucap Jaejoong berusaha meredam kemarahan suaminya.

"Tapi Boo, kelakuan anak itu sungguh keterlaluan. Dengan tega-teganya dia menyiramkan air panas ke badan karyawanmu". Ucap Yunho marah.

"Tapi Appa anak itu sudah membuatku marah, dia tidak mematuhi perintahku" ucap Kristal mencoba membela diri.

"Tapi tidak dengan mencelakainya seperti itu Kristal Jung, bagaimana kalau anak itu terluka dan dia cerita kepada karyawan yang lain. Nama perusahaan yang sudah susah payah Appamu ini bangun bisa hancur". Teriak Yunho lagi.

"Appa tinggal memecatnya, mudahkan" sahut Kristal lagi.

Jaejoong memang sudah tau tentang perbuatan kasar putrinya terhadap salah satu karyawannya. Yunho sudah menceritakan semuanya. Selama ini Jaejoong dan Yunho tidak pernah menyakiti karyawannya,dia selalu berusaha menjaga nama baik perusaan keluarganya.
Tapi perbuatan putrinya ini memang sungguh keterlaluan.

"Sayang, besok kau ke kantor Eomma dan minta maaflah pada Eunhyuk ya" pinta Jaejoong kalem.

"Tidak mau. Aku tidak bersalah kenapa aku harus minta maaf kepada anak itu." Kata kristal menolak.

"Kau..! Anak siapa sebenarnya kau ini susah sekali di nasehati orang tua, aku tidak pernah mendidikmu untuk bersikap kasar kepada orang lain" kata Yunho. Ia jengah dengan sikap keras kepala sang anak.

"Jung Yunho..!!" Kata Jaejoong kaget.
"Apa maksudmu Yun, tentu saja Kristal anak kita. Jangan bicara macam-macam." Peringat Jaejoong.

Yunho mendekati Jaejoong sambil berbisik.
"Nanti kau akan tau yang sebenarnya Boo, jika waktunya telah tiba". Katanya sebelum pergi meninggalkan Ruang keluarga.

Di lantai atas, Jesica menyaksikan semuanya dengan wajah datar. Entah apa yang ada di fikiran perempuan itu.


Pagi menjelang, matahari sudah memancarkan sinarnya. Saatnya orang-orang memulai aktifitas mereka hari ini.
Tapi di sebuah flat kecil tempat Eunhyuk tinggal masih gelap. Tidak ada aktifitas pagi seperti layaknya orang-orang.

"Euhh..."
Lenguhan terdengar di ikuti kelopak mata sang pemilik mata terbuka. Eunhyuk berusaha menajamkan penglihatannya.
Dengan susah payah ia berdiri mendekati pintu kamarnya.

Dok..dok..dok..

"Ibu.. buka pintunya,aku harus bekerja" ucapnya lirih.
Tubuhnya terasa remuk setelah semalam tidur dengan posisi duduk di tambah lebam di kakinya dan Jangan lupakan luka bekas air panas di dadanya yg belum mengering.

Tapi hanya keheningan yg ia dapat. Tidak ada suara ibunya.

"Bagaimana ini aku pasti sudah sangat terlambat untuk bekerja" ucapnya sambil mendudukkan tubuhnya.
"Donghae.. aku akan mencoba meminta bantuannya" gumamnya lagi sambil mencari-cari ponselnya. Tapi harapannya sia-sia setelah ingat kalau ponselnya tertinggal di loker cafe.
"Setelah ini aku pasti akan mendapat masalah besar" gumamnya sambil menundukan kepalanya.

JJ CORP.

"Dimana anak itu, katanya aku disuruh minta maaf" ucap Kristal jengkel.
Saat ini ia sedang berada di ruangan Jaejoong untuk meminta maaf kepada Eunhyuk atas suruhan Eommanya. Ia terpaksa melakukannya karena tidak mau semua fasilitas kemewahannya di cabut oleh sang Appa.

"Karyawan tidak becus sepertinya kenapa tidak di pecat saja, kalau sampai 10 menit lagi dia tidak datang lebih baik aku pergi". Gumamnya lagi sambil mendudukan dirinya di kursi kerja Jaejoong.

Di tempat lain.

"Hyori_ah kita harus segera kabur dari kota ini, mereka sudah mulai curiga". ucap Hyuna kepada temannya. Saat ini mereka sedang berada di sebuah cafe.

"Kenapa aku harus ikut,bukankah hanya dirimu saja yang membuat masalah ini,kenapa aku jadi ikut di kejar-kejar begini??" Tanya Hyori tidak terima. Pasalnya yang memulai semua permainan ini adalah temannya tapi akhirnya dia juga kena imbasnya. Sudah cukup selama ini Hyori membantu Hyuna melakukan kejahatan demi uang.

"Asal kau tahu saja jika mereka berhasil menangkapku, sudah pasti mereka akan menangkapmu juga. Apa kau mau di penjara hahh..??" Kata Hyuna lagi.

"Hahh...kau ini selalu merepotkanku saja. Kapan kita akan pergi??" Tanya Hyori. Akhirnya Hyori mengalah dan menerima ajakan Hyuna. Dia tidak mau masuk penjara.

"Secepatnya." Kata Hyuna.
"Jangan lupa kau bawa anak sialanmu itu, jika tidak polisi akan mudah menemukannya" ucapnya lagi.

Hyori hanya mendengus kecil untuk menanggapi Hyuna.

"Baiklah. Aku akan membawanya." Ucap Hyori pada akhirnya.

TBC.

Haloo..
Bosen ya,,?? Pasaran ya,,??
Hehe.. mohon maaf. Efek korban film indo ya begini nih jadinya.

Terima kasih buat yang sudah vote dan koment 😘😘


My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang