Chapter 7 - Bersemi, Kemarahan Putri

683 60 14
                                    

"aku juga menyukaimu" Kishida

"wha-...wha-...wha-" Cecil

Cecil terkejut dan tak bisa melanjutkan katanya seperti kejang kejang. Lalu kutatap lurus kedua matanya.

"aku serius" Kishida

"b-benarkah..." jawab Cecil sambil menunduk kebawah karena malu.. kemudian Dia mendongak melihatku melanjutkan kalimatnya.

"j-jadi... kita sekarang berpacaran-." Cecil

"tidak" jawabku memotong kalimat Cecil

Sontak ekspresi Cecil berubah sedih, lalu ketika dia ingin berbicara..

"stop.. aku tau apa yang ingin kau katakan. Jadi, dengarkan penjelasanku baik baik"Kataku dengan ekspresi lembut.

Cecil pun diam mengangguk... meskipun air mata hampir keluar.

Kemudian aku melanjutkan

"pertama,aku tidak suka yang namanya pacara."Kishida

Air mata Cecil pun keluar tumpah dari matanya

"kedua, berpacaran itu bagiku tidak berguna karena tidak ada ikatan " Khisida

Berguna atau tidaknya aku tidak tahu. Karena aku dewa, sesuatu seperti berpacaran sangat tabu di kalangan para dewa.

Air mata Cecil sudah membasahi pipinya,

Karena itu..

"karena itu, kau harus menikahi ku" Kishida

"eh,." Respon bingung Cecil

"jadi..." Kishida

"jadi.." Cecil

"maukah kau menikahiku" Kishida

Air mata Cecil pun mengalir deras dan dia dengan cepat melompat memelukku

"...ya.."jawab Cecil sambil menangis bahagia

Sebaiknya kugunakan kekuatanku... pasang{true Married}

Lalu munculah sebuah cicin di jariku dan jari Cecil

"eh..ini." Cecil

Cecil terlihat bingung dengan cincin yang muncul di jarinya.

"itu sebagai tanda kita sudah menikah" Kishida

"aku sangat senang,.. terimakasih.." Cecil mengatakan itu dengan wajah berseri seri.

*

Beberapa Menit kemudian Setelah Pernikahan dadakan di kamar Cecil. aku dan Cecil turun kebawah untuk sarapan pagi.

Aku pun duduk satu meja dengan Cecil.

"Sepertinya suasana kamu hari ini sungguh sangat cerah Cecil, apakah terjadi sesuatu?" Alma

Dan entah kenapa sang pemilik penginapan sudah duduk di meja yang sama dengan aku dan Cecil.

"ehehehe" senyum Cecil sambil menunjukkan cincin di jarinya

"apa itu. Apakah produk terbaru toko perhiasan?"Alma

"Bukan!... aku sekarang sudah M-menikah" Cecil

"eh,.. Ehhhhhhhhh" jawaban kaget Alma melengking ke seluruh ruangan

"t-tapi dengan sia...pa?" Kalimat Alma terhenti setelah melihat Cincin yang sama di jariku.

"hem, aku mengerti sekarang..." Anggukan Alma seperti memahami sesuatu

"tapi untuk mendahului ku menikah.... Kuhh" Alma

Kami wa kare no sōzō o tanken suruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang