Chapter 3 - Guild

854 77 12
                                    

Di pagi hari ketika aku membuka mataku,sebuah cahaya menyilaukan terlihat di sela sela pohon.

"Oh, sudah pagi" Kishida

Aku mengangkat setengah badanku sambil memegang dagu ku dengan tangan kananku.

"Aku tidak tahu kenapa..." Kishida

Aku mengingat kembali ketika aku terbangun  tengah malam

"Aku tidak tahu, kenapa di istana kerajaan Faltrand ini melakukan ritual  pemanggilan pahlawan. Apa Raja iblis mencoba menaklukkan dunia lagi?....

Hm....

Mungkin...." Kishida

Memang, biasanya ritual pemanggilan pahlawan di lakukan karena teror Raja iblis yang berambisi menaklukkan dunia .
Hal itu terjadi terakhir kali sekitar 1000 tahun  yang lalu ketika Raja Iblis Sekkrems berkuasa. di mana hampir 2/3 dari dunia ini di kuasainya.

Tapi... seribu tahun yang lalu ritual pemanggilan pahlawan pernah di lakukan, kalau tidak salah di kerajaan sebelah barat yang berbatasan langsung dengan kerajaan ini.

Pada saat itu ada 2 pahlawan yang di panggil , dengan kekuatan mereka, tentara iblis berhasil di pukul mundur hingga membuat raja iblis sendiri terluka parah. Karena itu setengah wilayah yang di kuasai Raja iblis berhasil di rebut kembali.

Setelah itu Raja iblis pun mati, sebab luka yang dialaminya adalah luka akibat senjata suci yang di gunakan pahlawan untuk mengalahkannya. Padahal benda itu hasi eksperimen gagalku yang sengaja ku buang  ke dunia ini. Aku dulu terkejut karena benda sampah(senjata suci) seperti itu sangat berguna di dunia bawah. ketika aku mencoba mengujinya dengan menggoreskannya ke tanganku saja tidak terjadi apa, bahkan luka di tanganku pun tidak ada.

Kesampingkan itu benda sampah itu...
Kalau tidak salah, Raja Iblis sekarang adalah anak dari Raja Iblis Sekkrems. Apalagi Raja Iblis sekarang adalah seorang wanita.

Sepertinya nanti akan jadi menarik.
[Be: woy !!]

"Unm...." Cecil

(Sepertinya dia bangun) gumanku

"Pagi, apakah tidurmu nyenyak"Kishida

". . . Hoahh. . . . . . . Un..." Cecil

"Hahaha.... Kalau gitu ayo sarapan" Kishida

"Apakah kau sudah bangun dari tadi" Cecil

" Ya, agak lama sebelum kamu"Kishida
Jawabku dengan senyum nakal

"Ka-kamu tidak melakukan hal hal aneh ke padaku sewaktu aku masih tidur kan?" Jawab Cecil sambil menutupi tubuhnya dengan tangan.

".........."Kishida

"Ti-tidak mungkin" Cecil

"Pfff.......  Hahahaha..... Bercanda " Kishida

Dia menatapku kesal..

Lucu sekali ekspresinya

"Tidak bisakah kamu tidak menjahiliku"Cecil

Ku tepuk kepalanya

"Ti. Dak"Kishida

"Hmm~ Mou~ " Cecil

Sesudah sarapan, kami melanjutkan perjalanan ke kota terdekat. Kota yang ku tuju bernama kota Lunia. Kota tersebut tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil yang di huni kurang lebih 10000 penduduk termasuk para petualang.

*
Setelah berjalan sekitar 4 jam

"Sudah sampai rupanya"Kishida

Sebuah benteng tembok setinggi 10 meter membentang mengelilingi kota.

Kami wa kare no sōzō o tanken suruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang