Chapter 2 - perkenalan, pahlawan.

973 80 28
                                    

Selepas gadis itu menendang selangkanganku, dia mengambil sebuah Batang kayu lalu memukulku.

" Penjahat kelamin!" Gadis pirang

"Aduh!!.... Kau salah paham....aduh!!!"Kishida

Meskipun pukulan kayu yang di ayunkan gadis itu tidak menyakitiku, kesalahpahaman nya tentang situasi ini, membuatku harus menjelaskannya.

"Pembohong!..  penipu!" Gadis Pirang

"Dengarkan aku dulu.... Aduh!" Kishida

"kau telah melecehkan ku....
huuu........ Keperawananku telah di renggut... huuu......

Hwaaaa......." Gadis pirang

Pukulannya lama kelamaan semakin lemah kemudian berhenti memukulku, di menangis menjadi jadi

"Te- tenanglah.... Dengarkan penjelasan ku dulu" Kishida

"hwaaaa....." Gadis pirang

"Seperti yang kukataka,... Kamu salah paham....."Kishida

"hwaaaa... " Gadis Pirang

" Bisakah kamu tenang sedikit..... "Kishida

Setelah beberapa saat, gadis itu memandangiku. Mungkin melihat ekspresi kawatirku gadis itu perlahan lahan mulai berhenti menangis .

"apakah sudah selesai. . . ."Kishida
Ucapku dengan nada pelan

"hiks......... hiks ............ un" Gadis pirang

"Baiklah..... aku akan menjelaskannya" Kishida

Aku kemudian mencoba mendekatinya agar suaraku bisa jelas di dengarkan olehnya. Tapi, dia perlahan menjaga jarak
(Sepertinya dia masih takut)gumanku.

Aku mengurungkan niatku

"Pertama, aku tidak sengaja menemukanmu di pinggir sungai dalam keadaan luka parah" Kishida

"di pinggir sungai ?!." Gadis pirang

"Ya, didekat situ" Kishida

Aku menunjuk sungai disebelah kiri ku yang berjarak kurang lebih 10 meter dari tempatku.

" Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, yang pasti aku tidak menodaimu..." Kishida

Aku ingat kesalah pahaman tadi, dan bagaimana dia menendang selangkanganku.

Astaga, aku tidak kalau kelemahan pria itu diselangkangan . yang ku tahu, itu hanya di gunakan untuk reproduksi saja.

"Apa kamu mengingat apa yang terjadi padamu sebelumnya" Kishida

"umm........

umm.......

umm........

ah!" Gadis pirang

Sepertinya dia mengingatnya

"Sepertinya kamu mengingatnya" Kishida

Karena jawabanku dia menundukkan wajahnya yang memerah.
Aku mengerti, pasti dia malu karena menuduhku.

"maaf-.." Gadis pirang

"Ha..."Kishida

"maaf, maafkan aku karena telah menuduhmu yang tidak tidak...... Sebenarnya .. aku pemalu.. bila dekat laki laki... jadi...." Gadis pirang

Oh, begitu rupanya. Yah. . . meskipun aku tidak marah atau apapun.

"Aku tidak akan marah"Kishida

"eh!.." Gadis pirang

"Aku tidak marah" Kishida

"t- tapi tadi aku menendangmu dan bahkan memukulmu dengan kayu.. " Gadis pirang

Kami wa kare no sōzō o tanken suruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang