Chapter 8 - Gadis Kuil

644 60 4
                                    

******** POV Kishida******

" Kishida, kita sebenarnya mau kemana?" Cecil

"Kita akan ke Kuil"

Saat ini aku dan Cecil pergi menuju Kuil tempat dimana Gadis Kuil yang pernah ku beri berkah mata 'True Eyes'. Aku kesana bermaksud untuk membawanya ke Alam Dewa, agar membantu Onee-sama mengawasi duniaku . aku juga bermaksud menjadikannya Dewi pendampingku di Alam dewa. Yah, bisa dibilang menjadi istri ke 2 ku, meskipun aku hanya bisa menjadikannya dewa kelas rendah. Sebenarnya aku ingin membawa Cecil juga, tapi Cecil masih agak polos dan juga masih masa masa puber. Karena itu dalam petualanganku aku bermaksud mengajarkan beberapa hal pada Cecil. Dan ketika saatnya tiba aku akan memberitahu identitasku sebenarnya.

Aku juga berniat menbawa Cecil ke Alam Dewa ketika aku sudah puas menjelajahi duniaku sendiri.

Didunia para Dewa, jumlah dewa tertinggi hanya ada 3 yaitu Dewi Arsyi yang tidak lain adalah Ibuku (oka-sama), kakakku (Onee-sama)Dewi Alshi ,dan diriku. Sementara dua adik kembar perempuan ku Dewi Alshya dan Dewi Kalshia adalah Dewi kelas menengah. Sebelumnya sekitar 5 juta tahun yang lalu aku sebagai salah satu dewa tertinggi, adalah sebagai Dewa penghancur. Tapi , Oka-sama mencabut status ku Sebagai Dewa Penghancur menjadi Dewa pencipta. Ketika aku bertanya apa alasannya, ibuku menjawab bahwa wajah dan sifatku tidak cocok sebagai dewa penghancur. Jadi, tugas sebagai Dewa penghancur di urus oleh Oka-sama sendiri disamping sosoknya sebagai Dewi pencipta.

"kita sampai juga....." Cecil

"iya" Khisida

Jaraknya cukup jauh dari penginapan, Lokasinya dekat dengan area bangsawa. Kuil tersebut lumayan besar

"sepertinya saat ini sepi tidak ada orang..... ayo masuk " Kishida

Kamipun masuk kedalam

Setelah masuk kedalam kuil, aku hanya melihat beberapa miko saja , tidak ada pengunjung atau aku mungkin datang terlalu pagi. Para miko tersebut sedang membersihkan ruangan. disana aku melihat seorang gadi miko berumur 20-an memakai cadar rambut yang menutupi setengah rambut pirang porselennya ditengah posisi berdoa.

[Astaga!.... Dia itu... padahal sudah bilang .. huhh..] gumanku dalam hati

"Ada apa kishida?" Cecil

"ah, tidak ada apa apa" Kishida

Cecil bertanya karena ekspresiku seperti pasrah akan sesuatu.

" Bisa tunggi sebentar Cecil, aku kedepan dulu" Kishida

"baiklah, kalau begitu aku akan duduk menunggu disini" jawab Cecil , mungkin ia berpikir bahwa aku ke depan untuk berdoa

Lalu aku berjalan kedepan dan berdiri di samping kiri Gadis Kuil(miko) yang tengah berlutut berdoa.

[sebaiknya aku berbicara lewat pikiran saja {telepathy} ] gumanku

[[apa kamu mendengarku]] Kishida

[[siapa!?...]] jawab gadis Miko terlihat kebingungan sambil mempertahankan ekspresi tenangnya

[[jika mendengarku, menolehlah ke samping kirimu dan gunakan berkah mata 'true eyes' dari]] Kishida

[[dari mana kamu tau aku me-.]] Gadis kuil

[[lakukan saja jika kamu ingin tahu...]] jawabku memotong kalimatnya

Setelah itu dia menoleh ke arah kiri dan kulihat wajah cantiknya lalu dia mengaktifkan kekuatan matanya

" {true eyes}" Gadis Miko

Mata hijau gadis miko tersebut terbelalak kaget melihat siapa aku sebenarnya

Kami wa kare no sōzō o tanken suruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang