Rasyifa

Prolog

Ternyata cinta tak seindah itu
Bohong jika cinta selalu menyenangkan
Dusta jika cinta selalu berakhir bahagia

Mungkin Tuhan telah paham
Tentang apa yang menjadi takdirku sebenarnya
Dia, dan Dia

Tuhan telah mengerti yang terbaik bagi jiwaku,
Untuk itu, aku ikhlaskan jika memang dia lain untukku...

🥀 Rasyifa Humaira
@aisyadzahra

***

"Hai, Rain... Selamat ya, gue tetep seneng kok."
Rasyifa tersenyum simpul, menahan tangisnya sebisa mungkin.

Takdir memang tak pernah ada yang mengerti, sekalipun ingin dimengerti siapa tokoh utama dalam hal ini. Beginilah kejamnya dunia terhadao Rasyifa, se onggok asa dalam rasa berharap istananya memiliki tuan nyatanya hanya sekelebat mimpi tadi malam.

"Fa, maafin aku. Demi Allah aku tidak mencintainya! Aku tidak mengerti dia Fa, harunya kamu ada dalam posisi ini. Bukan aku, maafkan aku Fa..."

"Ngga, santai aja. Lo pantes kok dapetin dia, dan jangan sampai nantinya dia tau kalo sebenernya yang dia kenal bukan Raina, tapi Rasyifa. Gue mohon,"

"Ngga mungkin! Kita saudara kembar, semuanya jelas akan terbongkar Syifa... Semua ini salah kamu, kamu yang memulainya"

Rasyifa tersenyum, memeluk kembarannya dengan haru yang menggebu. Mungkin inilah saatnya.

"Gue pergi setelah ini, gue akan ke Madinah untuk lanjut studi gue. Gue juga pengen kayak lo yang udah kuliah kali Rain..."

Jawab Rasyifa sambil terkekeh, bodohnya tidak menangis saat ini. Padahal momen ini adalah yang paling penting.

"Kamu jahat! Kenapa kamu pamitan saat aku lagi kaya gini, Rasyifa kamu jahat!.."

"Maaf Rain, ya sudah. Ayo aku antar ke depan pintu..."

Rasyifa mengandeng kembarannya yang sudah rapih dengan gaun pengantinnya dengan tersenyum. Sementara Raina menangis tersedu, takdir mempermainkan mereka berdua.

Dan Raihan, yang mendengar semuanya terkejut dari balik pintu.

Dia, Rasyifa. Gadis yang selama itu membuatnya tertawa ternyata bukan wanita yang akan ia nikahi.

Raihan berharap, semoga Dzat yang maha membolak-balikan hati merubah takdirnya.