[whatthehell]

179 54 6
                                    

Taehyung turun untuk mencari makanan karena perutnya sudah meronta sejak tadi.
Di bawah ada ibunda Yoongi, sedang duduk di sofa sambil menonton televisi. Taehyung sapa sang ibu sebentar kemudian bergegas menuju dapur untuk mengisi perutnya.

"Ugh-hanya ada buah-buahan saja di dalam sini." ujar Taehyung pelan sembari tangannya mengambil sebuah apel merah. Taehyung lalu berniat kembali ke kamarnya dan beristirahat.

Sebelum memasuki kamar, Taehyung memandang pintu kamar Yoongi yang sedikit terbuka. Ia melangkah mendekat, lalu menarik gagang pintu agar tertutup sebelum gerakannya terhenti karena sesuatu terlintas di pikirannya.

Taehyung bergegas memasuki kamar Yoongi, dengan mengendap-endap, agar ibunda Yoongi tidak memergokinya. Setelah berhasil masuk, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari objek yang ia inginkan. Sebuah buku tentang Neverland yang kemarin ia temukan di meja dekat kasur Yoongi.

"Seingatku dia kemarin memindahkannya di sini," monolog Taehyung sambil tangannya berusaha meraih sesuatu di atas lemari baju Yoongi. Tak ada apapun, hanya ada debu yang sekarang menempel di telapak tangan Taehyung. Taehyung menghela nafas, kemudian meniup-niup debu itu agar hilang dari tangannya.

"Astaga dimana buku itu?" ujarnya frustasi sambil menggaruk-garuk rambutnya kesal. Ia kemudian duduk di atas kasur Yoongi, beristirahat sejenak karena kelelahan mencari si buku nakal yang tak kunjung menampakkan diri.

Ia melirik meja kecil di samping kasur Yoongi sebentar, melihat jam kecil yang tergeletak di atasnya. Pukul satu siang, satu jam lagi Yoongi pulang. Ia memejamkan matanya lelah, ia tak melakukan apa-apa hari ini tetapi badannya terasa lelah sekali.

"Tunggu sebentar," kedua kelopak mata Taehyung tiba-tiba terbuka. Ia melirik sekali lagi meja tadi, mencari sesuatu yang tadi tak sengaja ia lihat. Gotcha! Matanya berhasil menangkap sebuah kertas kecil usang yang diatasnya terdapat beberapa huruf dengan bahasa Rusia yang tak terlalu asing bagi Taehyung.

"Apa ini?" Taehyung meraih kertas tersebut dan mulai membacanya. Butuh beberapa saat untuk mencerna isi dari kertas tersebut hingga kemudian mata Taehyung membulat sempurna saat menyadari bahwa yang tertulis di kertas itu adalah mantra untuk memanggil sang Peterpan, mantra untuk memanggilnya.

Taehyung terduduk dengan mulut yang menganga, "Jadi yang memanggilku kesini adalah Yoongi? Min Yoongi?"

Taehyung terdiam, sibuk dengan pemikirannya. Kenapa? Kenapa kali ini ia tak segera menyadari bahwa Yoongi lah yang telah memanggilnya? Selama ini ia langsung mengetahui jika ada manusia yang membaca mantra tersebut, ia langsung menghampirinya. Ia langsung membawanya terbang ke negerinya. Tetapi kenapa dalam kasus ini berbeda? Sebenarnya siapakah sosok manusia bernama Yoongi itu? Apakah ada sesuatu yang spesial dalam dirinya?

Taehyung mendesah frustasi, ia lelah dengan semua pemikiran-pemikiran yang tak kunjung mendapat jawaban ini. Ia bangkit, berjalan keluar dari kamar Yoongi dan melangkah memasuki kamarnya. Saat ini yang ia butuhkan hanyalah berbaring dan istirahat. Masalah Yoongi akan ia selesaikan belakangan.

❁❁❁

Yoongi duduk di sebuah kursi panjang yang berada di samping gedung fakultasnya. Sedari tadi ia melirik jam tangannya, memastikan berapa lama lagi ia harus menunggu siluman kelinci yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Ia mengayun-ayunkan kakinya, berusaha meredakan kebosanan.

"Yoongi-ya," itu suara Jimin, teman Yoongi yang saat ini sudah berada di hadapan Yoongi. Yoongi meliriknya sebentar, kemudian menyuruhnya untuk duduk disampingnya.

"Wae? Tumben belum pulang."

Jimin tersenyum kecil. Ia kemudian menjelaskan alasan ia belum kembali ke rumahnya karena sang adik yang bertugas menjemputnya sedang berada di bengkel untuk memperbaiki motornya.

𝖓𝖊𝖛𝖊𝖗𝖑𝖆𝖓𝖉 ¦ taegiWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu