[minyoongi]

345 65 3
                                    

Yoongi membolak-balik buku catatannya bosan. Di depan sana, seorang dosen sedang berbicara dengan bahasanya sendiri dan di belakangnya, para mahasiswa sibuk menguap dan juga memainkan ponselnya.

Yoongi memutuskan untuk menggambar sebuah sketsa wajah untuk mengurangi kebosanannya. Wajah yang ia gambar tetap sama dengan wajah yang ia gambar sejak taman kanak-kanak. Wajah itu adalah milik sang Peterpan, tokoh idolanya. Sambil tersenyum, ia tampak bahagia saat melihat hasil goresan tintanya.

"Sangat tampan," celetuk Yoongi tanpa sadar. Teman di sebelah Yoongi, Jimin, menoleh saat mendengar temannya berbicara sendiri.

"Kamu lagi apa sih?" tanya Jimin penasaran saat melihat buku Yoongi yang dipenuhi dengan coretan. Yoongi yang masih sibuk dengan gambarannya segera menoleh, "Biasa sih, hanya menggambar."

"Peterpan lagi?" tanya Jimin lagi. Yoongi mengangguk, kemudian menunjukkan gambarannya pada Jimin, "Tampan ya?"

Jimin hanya mengangguk sebagai tanggapan. Jujur ia sudah sangat malas jika harus berhadapan dengan Yoongi yang sedang dalam mode mengkhayalnya. Kemudian ia segera kembali pada kesibukan awalnya, yaitu memainkan ponselnya.

Yoongi mendesah pelan, Jimin mengangguk tetapi tidak mengamati hasil karyanya sama sekali. Tentu saja Yoongi tahu penyebabnya. Jimin terlalu malas menanggapi Yoongi dan semua khayalan anehnya.

Jika boleh jujur, Yoongi juga sudah lelah, lelah menghadapi kenyataan bahwa semua orang menjauhinya hanya karena ia terus-terusan berkhayal tentang sebuah negeri bernama Neverland. Yoongi menganggap negeri itu benar-benar ada, sedangkan teman-temannya menganggap bahwa Yoongi sudah gila.

"Hey," sapa seorang lelaki yang ternyata adalah salah satu teman Yoongi yang masih mau berteman dengannya, Jungkook, "Kenapa ngelamun terus sih, cantik?"

Yoongi terkejut, kemudian matanya melihat ke arah Jungkook, "Kenapa kamu ada di sini?"

"Pelajaran udah selesai, Yoongi." ujar Jungkook sambil terkekeh gemas saat melihat wajah Yoongi yang kebingungan. Yoongi melihat sekitar, teman-temannya sudah tidak ada di kelas. Dosen yang sedari tadi berbicara tak jelas pun juga sudah hilang.

"Ayo, nona cantik, udah saatnya kita pulang." Jungkook segera menarik tangan Yoongi keluar kelas.

"Kamu juga udah selesai?" tanya Yoongi saat melihat Jungkook yang sudah menggendong tas punggungnya. Jungkook mengangguk.

Kemudian mereka berdua segera pulang dengan Jungkook yang mengendarai mobilnya.

❁❁❁

Jungkook itu tampan, ia juga seorang anak dari keluarga kaya dan terpandang. Ayahnya adalah seorang hakim yang sangat terkenal, sedangkan ibunya adalah seorang pemilik butik paling besar di Korea. Ia juga memiliki seorang kakak laki-laki, namanya Jeon Junghyun. Kakaknya saat ini sedang bekerja sebagai seorang dokter muda di rumah sakit ternama di Korea Selatan.

Ia selalu dididik untuk menjadi seorang lelaki dengan pribadi yang baik. Bahkan, untuk membentuk karakter yang baik itu pula, sang ayah sampai membatasi lingkungan pertemanan Jungkook. Ayahnya ingin anaknya hanya berteman dengan seseorang yang sederajat sepertinya, orang yang menurut pandangan ayahnya mempunyai aura-aura kesuksesan yang sampai sekarang hanya ayah Jungkook yang tahu apa maksudnya.

Tetapi, di luar rumah Jungkook tidak menuruti perintah orang tuanya. Ia berteman dengan para lelaki 'nakal' yang sudah sangat terkenal di kampusnya. Mereka adalah Mingyu, Jackson, dan Jun. Mereka berempat dikenal sebagai kelompok paling berbahaya yang harus dihindari oleh para lelaki, terutama bagi yang merasa dirinya 'culun'. Tetapi lain halnya dengan wanita, banyak para gadis yang mengejar-ngejar sekelompok pangeran kampus tersebut dan berkhayal bisa berdekatan dengan mereka. Bahkan ada yang sampai rela 'menyerahkan' tubuhnya agar ia bisa dekat dengan mereka.

Sebenarnya ada yang unik dari kelompok tersebut, yaitu Jungkook. Ia berbeda, Jungkook tak suka main wanita dan ia tak se 'garang' teman-temannya. Singkatnya, ia adalah satu-satunya anggota yang masih memiliki hati nurani dan rasa belas kasihan. Bahkan ia secara diam-diam berteman dengan anak aneh seperti Yoongi tanpa sepengetahuan orang-orang. Alasannya? Hanya Jungkook yang tahu.

Jungkook itu anak kuliah jurusan hukum. Ayahnya menyuruh Jungkook untuk melanjutkan kariernya. Sebenarnya ia lebih ingin ke jurusan seni tari, tapi tentu saja ditolak mentah-mentah oleh sang ayah.

Hari ini, Jungkook berencana menemani Yoongi ke sebuah toko buku. Ia, seperti biasa, berangkat dengan motor mewahnya dan segera melaju ke kediaman Yoongi.

"Yoongi aku udah di depan rumahmu," ujar Jungkook melalui panggilan telepon. Ia duduk diatas jok sepeda motornya sambil terus memandang ke arah rumah Yoongi.

Tak lama setelah itu, pintu rumah terbuka dan menampakkan sosok Yoongi yang berbalut hoodie maroon kebesaran. Jungkook seketika tersenyum saat mata mereka berdua bertemu, yang satunya juga ikut tersenyum. Kemudian Yoongi mendekati Jungkook, "Maaf, aku tadi baru sarapan."

"Gapapa, sekarang ayo kita berangkat!" kata Jungkook sambil memasangkan helm pada kepala Yoongi. Kemudian motor Jungkook melaju membelah jalanan kota Seoul.

"Jungkook, aku mau ke bagian novel fantasi. Kamu mau ikut apa ga?"

Jungkook yang sedari tadi fokus pada sebuah buku segera menoleh pada Yoongi, "Oh iya, aku ikut." Kemudian mereka berdua segera menuju ke bagian novel fantasi.

Setelah sampai di ruang yang dituju, Yoongi segera mencari buku tentang kisah favoritnya, yaitu kisah tentang Neverland. Sedangkan Jungkook hanya mengekor Yoongi kemanapun ia pergi.

"Neverland lagi, Yoongi?" tanya Jungkook. Yoongi mengangguk, matanya tetap fokus pada buku yang sedang ia baca, "Stok novel di rumahku udah habis Kook."

Sembari menunggu Yoongi selesai dengan urusannya, Jungkook mengunjungi bagian novel teenfiction. Sambil berjalan, matanya tiba-tiba tertuju pada satu buku yang bersampul seorang lelaki dan wanita yang sedang berpelukan. Jungkook mengambil buku itu dan membaca judulnya, kemudian ia segera membawa buku itu ke tempat kasir.

1001 Cara Mendapatkan Pujaan Hatimu dengan Cepat dan Mudah.

❁❁❁

Jungkook mengusap-usap rambut basahnya dengan handuk. Setelah menemani Yoongi ke toko buku tadi, ia memutuskan untuk mandi lagi karena badannya penuh akan keringat akibat cuaca yang panas. Sambil mengeringkan rambutnya, ia melirik sekilas buku yang tadi baru saja ia beli.

"Well, mari kita lihat apakah semua cara dalam buku ini manjur atau tidak." monolog Jungkook sambil membalik halaman demi halaman buku tersebut.

𝖓𝖊𝖛𝖊𝖗𝖑𝖆𝖓𝖉 ¦ taegiWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu