[asecret]

164 56 7
                                    

Taehyung berjalan di belakang Yoongi. Malam ini, sesuai dengan apa yang ia rencanakan, ia berhasil mengajak Yoongi keluar. Saat ini bahkan yang lebih mungil terlihat antusias mengunjungi satu kedai ke kedai yang lain dengan sedikit berjingkrak. Astaga Taehyung jadi gemas sendiri.

Yups, mereka sedang berada di sebuah festival es krim. Lucu memang, melihat kebanyakan yang datang adalah orang tua yang sibuk menggandeng anaknya agar tidak berlarian kesana kemari, tetapi saat ini ia malah membawa seorang lelaki dewasa bertubuh mungil yang entah sejak kapan sudah berada di hadapan Taehyung.

"Eh-Yoongi? Kenapa menatapku seperti itu?"

"Aku mau es krim yang itu, belikan ya! Please~" Yoongi merajuk sambil mengedipkan matanya berulang kali. Taehyung yang tak mau kena diabetes segera mengiyakan permintaan Yoongi dan menariknya ke kedai yang dimaksud.

"Pesan saja sesukamu." ujar Taehyung pelan saat melihat Yoongi yang sibuk dengan buku menu sambil menandai apa saja yang ia inginkan.

"Beneran? Yeah Taehyung memang dabest!"

Taehyung terkekeh, dipuji begitu saja bisa membuat perasaannya senang. Sepertinya ia memang sudah terjebak dalam pesona Yoongi.

Mereka berdua akhirnya memesan dua cup eskrim rasa pisang dan strawberry. Yoongi menyeret Taehyung ke sebuah kursi panjang yang berada tak jauh dari kedai yang mereka kunjungi.

"Taehyungie suka rasa pisang ya?"

"Sebenarnya tidak juga," Taehyung tertawa pelan sambil mengingat rasa apa yang ia sukai di negerinya. "aku lebih suka rasa apel."

"Apel? Tapi di sini gaada rasa apel."

"Tapi di negeriku ada kok, ups!" Taehyung cepat-cepat menutup mulutnya yang membuat Yoongi jadi penasaran.

"Apa? Negeri apa?"

"Tidak ada."

"Negeri apa ih Taehyung-ah?!"

"Tidak ada."

"Yaudah kita putus kalo gitu!"

"Kita tidak berpacaran, Yoongi-ya." ujar Taehyung gemas sambil mencubit pipi tembam Yoongi. Si mungil mengerucutkan bibirnya, ia paling tidak suka jika seseorang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Yasudah kalo ga mau pacaran sama aku."

Taehyung hanya terkekeh menanggapi perkataan Yoongi. Mereka berdua lalu melanjutkan jalan-jalan malam melihat stand yang berada di mana-mana. Taehyung yang ingat akan tujuannya segera menghentikan langkahnya yang tentu saja disusul dengan Yoongi yang berhenti dengan ekspresi kebingungan yang menggemaskan.

"Kenapa berhenti?" tanya Yoongi heran. Taehyung terdiam sebentar, kemudian menatap manik Yoongi lamat-lamat.

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu, berjanjilah untuk mengatakan yang sebenarnya!"

"Eh tanya a-apa?" Yoongi bingung kenapa ia jadi gugup seperti ini, padahal belum tentu Taehyung bertanya siapa yang mencorat-coret celana dalamnya yang berserakan tadi siang. Astaga membayangkannya saja membuat Yoongi ingin tertawa.

"Apakah kau tau sesuatu tentang," Taehyung menghentikan bicaranya, ia lalu menengok kesana kemari untuk memastikan keadaan tetap aman.

"Tentang apa?" tanya Yoongi penasaran.

"Neverland."

Yoongi tampak terkejut, kemudian tenang kembali. Setelah terdiam cukup lama akhirnya ia mengeluarkan suaranya.

"Um sebentar, jangan-jangan kamu juga percaya kalau Neverland itu ada?" tanya Yoongi setengah berbisik. Taehyung memasang muka datar, tetapi kemudian sebuah ide muncul di dalam pikirannya.

"Tentu, aku percaya Neverland itu ada."

"Astaga!" sorak Yoongi senang. Ia lalu menutup mulutnya sambil melihat sekitar, "kita se spesies!"

Taehyung sontak tertawa mendengar penuturan Yoongi. Yoongi yang bingung apanya yang lucu segera menginjak kaki yang lebih tinggi agar menghentikan tawanya.

"Gaada yang lucu tau!"

"Okay, rileks Taehyung." ujar Taehyung sedikit tertawa hingga kemudian ia benar-benar terdiam. Ia lalu mengangguk membenarkan perkataan Yoongi. "Iya, kita se spesies."

Yoongi terlihat senang, "Gimana kalau kita buat grup Pejuang Neverland? Ntar aku kumpulin orang-orang yang percaya sama Neverland kaya kita Taehyung-ah!"

Taehyung terdiam sebentar, kemudian mengangguk sambil tertawa. "Boleh-boleh saja. Tapi daripada kita membicarakan tentang grup mu itu, bagaimana jika kita segera pulang? Aku akan menunjukkan sesuatu padamu."

Yoongi mengangguk antusias. Mereka berdua lalu berjalan pulang ke rumah Yoongi karena memang jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

❁❁❁

Yoongi dan Taehyung tiba dirumah Yoongi tepat setelah sang ibu ingin mengunci pintu rumahnya.

"Oh masih inget arah jalan pulang ya kalian berdua? Main gatau waktu!" omel ibunda Yoongi yang hanya ditanggapi dengan cengiran dari sang anak. Mereka berdua lalu segera menuju ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri.

"Pstt, Yoongi-ya, jadi tidak?"

Kepala Taehyung muncul dari luar kamar Yoongi. Ia lalu masuk setelah mendapat izin dari sang pemilik kamar dan duduk di kasur Yoongi bersama dengan Yoongi.

"Kamu mau nunjukin apa?" tanya Yoongi setelah Taehyung menyamankan posisinya di atas kasur empuknya. Taehyung menoleh pada Yoongi sebentar, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar Yoongi, mencari benda itu.

"Kau tau apa saja tentang Neverland, Yoongi?"

Yoongi terdiam sebentar, "Uh, aku bahkan mengoleksi buku-buku tentang Neverland kalo kamu pengen tau."

Taehyung mengangguk paham. "Jadi, tentu kau mengetahui apa itu Peterpan kan Yoongi-ya?"

Yoongi mengangguk antusias. Matanya terlihat berbinar membayangkan sang idola di pikirannya.

"Aku bahkan pengen banget ketemu dia, Taehyung-ah."

Taehyung tersenyum penuh arti. Mereka diam sebentar hingga suara berat Taehyung memenuhi ruangan kembali.

"Peterpan itu tampan ya?" tanya Taehyung sambil cengar-cengir. Yoongi menoleh ke arah Taehyung dengan muka keheranan, "Tunggu bentar,"

"Ada apa?"

"jangan-jangan kamu juga suka sama dia?! Astaga Taehyung kamu ganteng-ganteng uke ya ternyata!" ujar Yoongi tak santai. Taehyung yang semula tersenyum langsung berubah datar mendengar perkataan Yoongi barusan.

"Huh, kau ini cantik-cantik tapi menyebalkan ya ternyata."

Yoongi terkekeh pelan, ia lalu memejamkan matanya untuk beristirahat hingga tiba-tiba Taehyung mengucap sesuatu yang berhasil membuat Yoongi membulatkan matanya.

𝖓𝖊𝖛𝖊𝖗𝖑𝖆𝖓𝖉 ¦ taegiWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu