[6]

3.2K 455 60
                                    


"Aku Jeon Jungkook, senang bertemu kalian." Jungkook berucap dengan iris yang tak lepas dari Yeji.

Setelahnya ia berjalan mengikuti intruksi Jung saem menuju salah satu kursi kosong yang berada di pojok ruang kelas, tepat dibelakang kursi milik Yeji.

Yeji menahan nafas tanpa sadar, tubuhnya meremang begitu Jungkook berjalan melewati mejanya.

Para siswi mulai berbisik-bisik mengagumi parasnya. Tak sedikit juga yang menyanjung secara terang- terangan. Mulai hari ini kelas mereka memiliki dua siswa tampan sekaligus. Kim Taehyung dan Jeon Jungkook.

"Sekarang buka buku paket kalian halaman 203," Titah Jung saem dari depan sana selepas Jungkook berhasil mendudukan diri di kursinya.

Yeji menolehkan kepalanya ke belakang, sekadar melihat apa yang dilakukan pemuda itu di belakangnya, sekaligus memastikan jika Jungkook memang benar adalah pemuda bertudung hitam yang ia temui malam itu.

Gadis itu nyaris terlonjak dari kursinya begitu menoleh dan mendapati wajah dingin serta tatapan menusuk dari manik bulat jelaga milik Jungkook yang mengarah langsung pada kedua maniknya.

Yeji lekas buru-buru menoleh kembali ke depan, memutus pandangan mereka berdua.

Membuka buku paket miliknya yang tergeletak di atas meja. Membolak balikan halaman demi halamnnya secara asal, menutupi kegugupannya.

Sial, kenapa ia jadi salah tingkah seperti ini.

"Kau kenapa?" tanya Ahreum, mendapati tingkah tak biasa teman sebangkunya.

"Tidak apa-apa," jawab Yeji.

Ahreum melirik buku paket milik Yeji sekilas. "Halaman 203 Ji, halaman yang sedang kau buka itu salah, pelajaran kita belum sampai sana,"

"Ah benar. Aku lupa," ringis Yeji sembari cengengesan. Memamerkan deretan gigi rapinya.

Ahreum menggelengkan kepalanya kemudian kembali mengarahkan pandangannya ke arah Jung saem yang tengah menerangkan logaritma di papan tulis sebelum guru killer tersebut memergokinya yang sedang tak memperhatikan pelajarannya.

Fokuslah bodoh. Batin Yeji. Selanjutnya gadis itu berusaha fokus memperhatikan apa yang diterangkan Jung saem di depan sana.

Namun sepersekian detik setelahnya konsentrasinya mulai terganggu begitu mendapati seseorang dari belakangnya melempar sesuatu ke mejanya.

Yeji melirik robekan kertas yang digulung tersebut. Tanpa menoleh dan mencari tahu siapa pengirimnya, tangannya terjulur meraih gulungan kertas itu, membukanya perlahan.

Irisnya menemukan sebuah coretan pena berwarna merah di dalamnya.

"Bersikaplah biasa saja, namun jangan abaikan aku," tulisnya disana.

Yeji meremas robekan kertas itu erat. Tanpa menoleh maupun mencari tahu, ia tahu jelas siapa pengirimnya.

--------------

Jungkook terduduk di atas pagar tembok rooftop sekolah dengan kaki terjulur ke bawah tanpa pijakan, mengawang di udara. Menikmati sejenak angin musim semi yang berhembus menerpa wajahnya.

Pandangannya terjun ke bawah, menatap beberapa siswa siswi yang sedang menonton pertandingan sepak bola antar kelas di lapangan outdoor sekolah.

Sepasang maniknya mengawasi seorang gadis bersurai hitam sepunggung yang kala itu tengah berdiri berbincang dan tertawa di pinggir lapangan bersama beberapa siswi lainnya. Menatapnya lekat, memperhatikan setiap gerakan yang gadis itu buat.

Devil Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang