5- why always me?!

2.1K 160 2
                                    

aroma air sungai dibawah jembatan manhattan memenuhi paru-paruku. bahkan rasanya aku tidak pernah puas walaupun sudah berkali-kali aku menghirup aroma sungai manhattan.

kami melewati jembatan manhattan atsu ada juga yang menyebutnya dengan jembatan brooklyn. jangan heran, karena jembatan ini menghubungkan kedua kota tersebut.

Manhattan selalu membuatku terkesima, arsitektur setiap gedung pencakar langitnya yang memanjakan mataku, bahkan tak henti-hentinya aku menengadahkan kepalaku untuk melihat atap gedung-gedungnya.

"nah,kita sudah di manhattan, apa yang ingin kau lakukan sekarang?" tanya zayn yang mulai memelankan laju motornya.

"terus saja, aku masih ingin memandangi kota ini" ucapku girang.

"hhhh...baiklah"ucap zayn malas, aku tahu dia pasti pegal terus mengendarai motor apalagi motornya ini kan motor besar.

"kau lelah?" tanyaku sambil memiringkan kepalaku ke depan, berusaha menjangkau wajahnya.

"menurutmu?" ucapnya ketus, baiklah mungkin aku sedikit keterlaluan.

"yasudah kita berhenti disini saja, aku yakin kau lelah" ucapku

"serius?" tanyanya tidak yakin.

"oh ayolah, mana mungkin aku tega memaksamu mengendarai motor ini terus!" ucapku berusaha meyakinkannya.

aku mendengarnya mendengus pelan, "oke, kau ingin kita berhenti di mana?"

"bagaimana di tepian sungai east? aku ingin sekali menyentuh air sungai east" ucapku enteng. membayangkannya saja membuatku kegirangan.

"kau gila! bagaimana caranya kita kesana? dan aku tidak ingin meninggalkan motorku di pinggir jalan" ucapnya bersikeras.

"please zayn, sekali ini saja! oh atau begini saja, kau diam di sini, dan tunggu aku bersenang-senang dengan sungai east.setuju?"

aku memasang muka puppy faceku di hadapannya, berharap dia tidak akan menolak permohonanku.

terlihat jelas zayn menimbang-nimbang tawaranku tadi,sampai akhirnya ia mengangguk pelan.

spontan aku memeluknya dan mencium pipinya, "thanks zayn" ucapku lalu berlari ke arah sungai east.

aku melirik nya sekali lagi yang masih teraenyum ke arahku, aku pun membalas senyumnya.

***

dingin, itu lah yang pertama kali ku rasakan saat menyentuh jernihnya air sungai east. aku masih terus memainkan tanganku di dalamnya, entah mengapa, justru sensasi dingin dari sungai east membuatku terus mempertahankan tanganku di dalamnya.

keadaan di sini sangat sepi, entah memang tidak di perbolehkan berada di sekitar sungai atau memang sedang sepi, karena kebetulan ini hari selasa, hari bekerja bukan? jadi wajar saja jika di sekitar sungai hanya terdengar suara-suara kendaraan yang berlalu lalang di jembatan manhattan-brooklyn ini. entahlah aku masih bingung menyebutnya manhattan atau brooklyn.

Aku melirik zayn yang masih diam di atas motornya, terlihat jelas pancaran kegembiraan dari raut wajahnya saat ia menatap layar ponselnya. siapa yang dia hubungi? pikirku, namun semuanya terbuyarkan saat aku melihat seseorang menghalangi pandanganku menggunakan tangannya.

"siapa kau?!" ucapku kesal sekaligus khawatir.

"kau tidak mengenali tanganku?" ucap orang asing itu, bahkan terdengar ia menahan tawanya. sialan!

otakku tidak bisa berfikir sekarang, aku masih memikirkan siapa yang membuat zayn sampai gembira seperti itu?

aku masih meronta-ronta memohon agar ia segera melepas tangannya, karena apa? karena aku ingin melihat zayn sekarang!

our little liar (bieber love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang