Chapter 1 "Kantor"

382 12 4
                                    

"Apapun akan dilakukan jika teman adalah alasannya, sekalipun harus mengorbankan hubungan mu dengan orang yang sangat kamu sayangi"

Di salah satu perusahaan di Bandung, Seorang perempuan cantik bermodalkan wajah yang natural tidak pernah tersentuh oleh makeup, dengan bulu mata yang jentrik, hidungnya tidak terlalu mancung dan badannya juga tidak terlalu gendut,Rambutnya yang selalu tertutup kerudung menambah kecantikan dari perempuan itu. Ia terlihat sedang fokus membaca berkas yang diberikan atasannya

"Assalamu'alaikum Iraa" .. Seseorang menepuk pundak Humairaa, dan itu adalah teman nyaa Adinda dan jugaa Kanaya ..

"Wa'alaikumussalam Din, Nay .."

"Lagi liat apa Ra? " Tanya Adinda

"Ini Din Berkas dari pak Rifqy" ..

"Oh yaa? Hmm ini kan udah jam istirahat Iraa, Makan siang dulu yoo, ni yang di dalem perut udah dangdutan dari tadii " Celotehh Kanayaa sambil memegang perutnyaa

Ira dan Adindaa hanya menggelengkan kepala..

"Nanggung sih, Kalian duluan aja entar gue nyusul okee.. " Titah Ira..

"Oke dehh, cepetan ya ra.. " Ucap Adinda..
Adinda dan kanaya pun pergi ke rumah makan dekat kantor merekaa, karena sudah kebiasaan mereka jika jam makan siang akan pergi ke sana..

Adinda dan kanaya ini adalah sahabat Ira sejak masuk di kantor yang sama ,Mereka memang tidak saling mengenal tapi semakin lamanya mereka bekerja sekator bahkan satu ruangan, keakraban mereka bisa dibilang sudah seperti keluargaa..

Ternyata Mencari Sahabat Itu Sangatlah Mudah, Hanya sajaa Ilmu kita dalam mengenal karakter sang sahabat yang sering menghambat kita dalam menemukan sahabat yang tepat,maka pandai-pandailah memahami karakter seseorang..

"Alhamdulillah Selesai, " Batin Iraa..

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Ira bergegas menyusul sahabatnyaa

...

"Assalamu'alaikum " Sapa Iraa..

"Wa'alaikumussalam Iraa" ..Jawab ke 2 sahabatnyaa ..

"Untung makanannya belum dateng, lama banget sih raa.. " Ucap kanaya yang fokus pada Gadget nyaa ..

"Yee, baru jugaa 10 menit, lo kangen guee yaa ".. Ucap Iraa sambil menggibaskan kerudungnyaa..

"Ke PD an lo udah terlalu jauhh raa.. " Ucap kanayaa Sambil menjitak pelan jidat Ira..

Ira pun hanya mengaduh kesakitan sambil cengengesann, Setelah itu mereka langsung menyantap makanan yang sudah tersaji di meja..

Namun pergerakan Ira terhenti ketika melihat 2 orang yang sangat ia kenal sedang berpegangan tangan tidak jauh dari meja mereke..

"Kak Azkaa.." Batin Ira. .

Azka Maulana Fadhil, itulah namanyaa. Dia bisa dibilang mantan kekasih Iraa.. Mereka berpacaran hampir 2 tahun..
Dan dia adalah satu-satunya orang yang memanggil Humairaa dengan sebutan Maira. Tapi hubungan mereka harus terpisah karena beberapa hal yang sengaja ira tutupi dari sahabatnyaa..

"Iraa, Lo kenapaa ? kaya yang ga punyaa semangat .. " Ucap kanaya yang membuyarkan lamunan Ira..

"Emmh Anu,Tadi lupaa bawa obat lambung.. "Bohong Iraa..

Adinda yang sadar akan perubahan sikap Ira pun langsung mengerti, banyak sekali pertanyaan yang akhir akhir ini mengganggu Fikiran Adindaa tentang berakhirnya hubungan Iraa dan Azka, karena setahu Adinda, sekalipun mereka berantem ga pernah sampai putus kaya gini, namun pertanyaan nya ia tahan karena Ia tahu tempat, dan akan menanyakannya jika sudah pulang kantor ..

Alira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang